1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memerlukan perhatian tersendiri dalam pembangunan nasional yaitu usaha mencerdaskan kehidupan
bangsa, karena dengan pendidikan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang dijadikan modal utama pelaksanaan pembangunan.
Pada kenyataannya kualitas SDM di Indonesia masih rendah, khususnya di bidang pendidikan.
Mutu pendidikan sangat berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa, karena hasil belajar merupakan puncak dari suatu proses
belajar yang diikuti dengan perubahan hasil belajar yang lebih baik. Hasil belajar adalah kemampuan performance yang dapat diamati dalam diri
seseorang dan disebut kapabilitas Gagne dan Briggs, 1992: 58.
Pembelajaran di sekolah selama ini lebih mengutamakan dimensi-dimensi tujuan yang bersifat instrumental yang berkenaan dengan aspek pengetahuan
dan keterampilan dari pada aspek sikap. Hal ini karena kegiatan pembelajaran lebih banyak berkenaan dengan belajar akademik untuk penugasan bidang
pengetahuan atau keterampilan tertentu. Selain itu, proses pembelajaran untuk mencapai aspek pengetahuan dan keterampilan lebih mudah diamati dan
2 diukur daripada aspek sikap. Akibatnya, dimensi-dimensi sikap afektif yang
bersifat intrinsik dari tujuan pendidikan seringkali terabaikan dan hanya menjadi pelengkap dalam pendidikan.
Banyak usaha yang dilakukan pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan, salah satunya dengan mengimplementasikan kurikulum baru,
yaitu Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembentukan karakter. Pembentukan karakter tersebut terdiri dari pembentukan sikap, keterampilan,
pengetahuan, dan nilai-nilai karakter yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru mempunyai peranan penting dalam membantu upaya pemerintahan untuk mendidik para siswa
agar memiliki karakter yang diharapkan. Adanya karakter siswa yang kurang baik yang sering ditemui, seperti tidak peduli terhadap lingkungan, kurangnya
rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, kurangnya rasa hormat tehadap guru, dan hal lainnya yang sangat menghambat tercapainya tujuan
pendidikan. Oleh karena itu, perlu diterapkannya pendidikan karakter dalam proses pembelajaran agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Beberapa nilai yang penting untuk ditanamkan pada diri siswa adalah nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan. Nilai ketuhanan dianggap
penting untuk ditanamkan pada diri siswa karena dengan menanamkan nilai ketuhanan, maka diharapkan dapat membentuk karakter yang baik pada
siswa. Ketika siswa mampu untuk menghargai dan menghayati ajaran agama
3 yang dianutnya, maka ia pun mampu untuk menjaga sikap atau kelakuannya.
Selain itu, nilai kecintaan terhadap lingkungan juga penting untuk ditanamkan pada siswa dikarenakan lingkungan alam merupakan laboratorium dan juga
sumber belajar yang paling besar. Alam merupakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis untuk dieksplorasi, dikembangkan, dan dijadikan media
pembelajaran yang menarik bagi siswa, akan tetapi kita juga harus dapat berlaku bijak dalam memanfaatkan alam.
Telah dikembangkan suatu produk pengembangan LKS bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan materi Perubahan
Wujud Zat untuk siswa kelas VII SMPMTs yang telah tervalidasi isi dan desainnya sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan siswa
akan penanaman nilai-nilai religius dan sosialnya tanpa mengesampingkan aspek kognitif dan psikomotornya Tiara Apriyanti, 2014.
Hasil wawancara 16 Februari 2016 dengan guru IPA SMPN 2 Kebun Tebu Lampung Barat, maka diketatui bahwa nilai hasil belajar siswa belum
seluruhnya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM 7,00 hal ini karena guru masih mempertahankan metode ceramah dalam mengajar di
kelas serta media yang digunakan masih sangat kurang.
Produk yang dikembangkan oleh Tiara Apriyanti 2014 baru dilakukan uji ahli, belum dilakukan uji lapangan, sehingga belum diketahui keefektifan
penggunaannya terhadap siswa. Untuk menindaklanjuti hasil pengembangan tersebut, maka perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh penggunaan
4 LKS bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan lingkungan terhadap hasil
belajar siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga terlihat keefektifan penggunaan LKS yang telah
dikembangkan tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa LKS Bermuatan Nilai
Ketuhanan dan Kecintaan terhadap Lingkungan terhadap Hasil Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning PBL”.
B. Rumusan Masalah