Hak dan Kewenangan Penggolongan Korban

17 F. Kewajiban Dan Hak Anggota Polisi Lalu lintas Dalam Hal Terjadi Kecelakaan Lalu lintas Dan Angkutan Jalan 1. Kewajiban Pasal 227 UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Dalam hal terjadi Kecelakaan Lalu lintas, petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib melakukan penanganan Kecelakaan Lalu lintas dengan cara : a. mendatangi tempat kejadian dengan segera; b. menolong korban; c. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian perkara; d. mengolah tempat kejadian perkara; e. mengatur kelancaran arus Lalu lintas; f. mengamankan barang bukti; dan g. melakukan penyidikan perkara.

2. Hak dan Kewenangan

Pasal 260 UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan a. Dalam hal penindakan pelanggaran dan penyidikan tindak pidana, Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia selain yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan Undang-Undang tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, di bidang Lalu lintas dan Angkutan Jalan berwenang: 1 memberhentikan, melarang, atau menunda pengoperasian dan menyita sementara Kendaraan Bermotor yang patut diduga melanggar peraturan berLalu lintas atau merupakan alat dan atau hasil kejahatan; 2 melakukan pemeriksaan atas kebenaran keterangan berkaitan dengan Penyidikan tindak pidana di bidang Lalu lintas dan Angkutan Jalan; 18 3 minta keterangan dari Pengemudi, pemilik Kendaraan Bermotor, danatau Perusahaan Angkutan Umum; 4 melakukan penyitaan terhadap Surat Izin Mengemudi, Kendaraan Bermotor, muatan, Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor, danatau tanda lulus uji sebagai barang bukti; 5 melakukan penindakan terhadap tindak pidana pelanggaran atau kejahatan Lalu lintas menurut ketentuan peraturan perundang- undangan; 6 membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan; 7 menghentikan penyidikan jika tidak terdapat cukup bukti; 8 melakukan penahanan yang berkaitan dengan tindak pidana kejahatan Lalu lintas; danatau 9 melakukan tindakan lain menurut hukum secara bertanggung jawab. b. Pelaksanaan penindakan pelanggaran dan penyidikan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 19

BAB IV PRINSIP-PRINSIP DALAM PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS

DAN ANGKUTAN JALAN

A. Prinsip Pelaksanaan Tugas

1. Prinsip Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan Hukum Dalam menangani kecelakaan Lalu lintas dan angkutan jalan, setiap personel Polantas mendasari setiap tindakannya dengan landasan Peraturan Perundang – Undangan, agar setiap orang atau warga masyarakat diperlakukan sama dimuka hukum tanpa membedakan kedudukan, suku bangsa, agama, maupun derajat, dan setiap orang dilayani dengan kepatutan dan keadilan, agar pananganan yang dilakukan bermanfaat mengurangi resiko kecelakaan dan warga masyarakat merasa dilindungi, diayomi dan dilayani. 2. Prinsip Perlindungan dan Pengayoman Setiap tindakan yang dilakukan harus dilandasi kewajiban melindungi dan menjaga warga masyarakat yang terlibat kecelakaan agar terhindar dari bahaya yang lebih uruk, dengan memberi keyakinan akan jaminan keamanan serta memberi petunjuk dan bimbingan mengenai cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk yang dapat merugikan jiwa dan harta bendanya, sehingga warga masyarakat merasa damai lahir batin, bebas dari gangguan fisik dan psikis, dan bebas dari rasa kekhawatiran. 3. Prinsip Sinergistik Fungsionalitas Setiap personel yang menangani kecelakaan Lalu lintas dan angkutan jalan harus menyadari bahwa hasil kinerjanya akan berdampak lebih baik jika bekerja sama dengan instansipihak terkait dibandingkan jika bekerja sendiri, akan tetapi senantiasa dilandasi batas-batas kewenangan dalam