Korban Mati atau Meninggal Dunia Korban luka berat

13 5 Kecelakaan Lalu lintas melibatkan kendaraan bermotor angkutan penumpang umum mengakibatkan korban manusia meninggal dunia 10 sepuluh orang atau meninggal dunia di TKP sejumlah 7 tujuh orang atau luka berat lebih dari 20 orang. b. Kecelakaan Biasa Kecelakaan yang dikategorikan sebagai kecelakaan biasa adalah kecelakaan yang tidak termasuk kategori menonjol sebagaimana dimaksud pada huruf a.

D. Penggolongan Korban

Korban kecelakaan Lalu lintas diklasifiasikan menjadi 3 tiga golongan, yaitu sebagai berikut : 1. Korban mati atau meninggal dunia; 2. Korban luka berat ; 3. Korban luka ringan. Dalam kaitan korban kecelakaan Lalu lintas, Peraturan Pemerintah yang terkait mengenai korban yaitu :

1. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993

a. Korban Mati atau Meninggal Dunia

Berdasarkan Pasal 93 ayat 3 PP No 43 tahun 1993 yang dinyatakan sebagai korban mati atau meninggal dunia akibat kecelakaan Lalu lintas adalah orang yang dipastikan mati karena akibat langsung dari suatu kecelakaan Lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 30 tiga puluh hari sejak terjadinya kecelakaan. 14

b. Korban luka berat

Berdasarkan Pasal 93 ayat 4 PP No 43 tahun 1993, dinyatakan sebagai berikut : 1 Korban manusia yang digolongkan sebagai korban luka berat akibat kecelakaan Lalu lintas adalah: a Orang yang menderita luka-luka karena akibat langsung dari kecelakaan Lalu lintas dan luka-lukanya itu mengakibatkan ia menderita cacat tetap; b Orang yang menderita cacat karena akibat langsung dari suatu kecelakaan sehingga ia harus dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 tiga puluh hari sejak terjadinya kecelakaan; 2 Kategori penderita luka berat. Kategori penderita luka berat adalah keadaan atau jenis dan sifat luka berat atau luka parah sebagaimana dimaksud dalam pasal 90 Buku Kesatu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP jo Pasal 94 ayat 4 bagian penjelasan PP No, 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu lintas jalan, yaitu; a Penyakit atau luka yang tidak dapat sembuh atau tidak dapat pulih lagi dengan sempurna untuk selama-lamanya, sehingga mengakibatkan penderita tidak cakap lagi melakukan pekerjaannya; b Kehilangan salah satu atau keseluruhan panca indera penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa lidah dan rasa kulit dan suara; 15 c Kudung atau romping sehingga menjadi jelek wajahnya karena ada sesuatu anggota badan yang romping, misalnya gigi romping, telinga teriris putus, hidung romping, dan sebagainya; d Lumpuh sehingga tidak mampu lagi menggerakkan anggota tubuhnya; e Hilang akal budi atau berubah pikiran atau pikiran terganggu sehingga tidak dapat berpikir lagi dengan normal selama lebih dari empat minggu; f Gugurnya kandungan ibu yang sedang hamil; g Kehilangan sesuatu anggota badan atau tidak dapat lagi menggunakan salah satu anggota badan atau tidak dapat sembuh pulih lagi untuk selama-lamanya; h Kondisi luka-luka atau penderitaan yang dinyatakan oleh dokter berdasarkan visum et repertum sebagai luka berat.

c. Korban Luka Ringan