9 pasir yang sedikit mengandung pospor. Sebelum pengisian medium, lubang pot
harus ditutup dengan kertas sehingga mediumnya tidak keluar. Pengisian medium harus bertahap dan tiap tahap harus diairi dan biarkan sampai kompak sebelum
pemberian tahap berikutnya. Tahap pertama pot diisi 13 bagian kemudian diairi sampai kompak, tahap kedua 23 bagian dan diairi sampai kompak dan tahap
ketiga setelah biji atau anakan ditanam Setiadi et.al., 1992 c.
Pemupukan Pemberian pupuk harus hati-hati karena konsentrasi pospor yang tinggi di
dalam tanah menghambat infeksi mikoriza. Pasir kuarsa yang diberi pupuk dengan larutan Hoagland minus pospor dapat merangsang perkembangan simbiosis
mikoriza, bila akan menggunakan pupuk granular ke dalam medium pertumbuhan, harus menghilangkan unsur pospor, tetapi unsur mikro tetap digunakan Setiadi
et.al ., 1992.
3. Manipulasi Lingkungan
a. Tanaman Inang
Pemilihan tanaman inang yang akan digunakan untuk produksi masal inokulum harus mempunyai syarat-syarat; dapat beradaptasi dengan baik
dimana inokulum akan diproduksi, harus dapat berasosiasi dengan jamur VAM yang akan diproduksi, harus cepat tumbuh dan cepat menghasilkan akar
yang banyak dan tidak rentan terhadap patogen yang dapat mengganggu inokulum, beberapa tanaman yang biasa digunakan diantaranya jeruk, jagung,
kacang tanah, kapas, asparagus, sorgum dan pueraria Setiadi et.al., 1992. b.
Medium Pertumbuhan Aspek yang paling penting untuk memproduksi inokulum VA mikoriza
adalah pemilihan jenis medium yang akan digunakan. Tanah biasanya merupakan komponen yang kritis di dalam medium pertumbuhan, karena
merupakan sumber P dan unsur mikro dan juga berfungsi sebagai buffer alami bagi ketersediaan unsur hara. Dianjurkan memilih medium yang sedikit
mengandung unsur hara mempunyai kapasitas tukar kation yang tinggi dan ketersediaan unsur P yang sedikit. Pemilihan medium juga harus
mempertimbangkan pengangkutan. Tanah biasanya berat dibandingkan
10 dengan medium lain. Oleh karena itu dapat menggunakan medium vermikulit,
gambut, serbuk gergaji, perlit atau campuran dari medium lain. 4.
Aerasi Air
Penurunan konsentrasi O
2
dapat menghambat perkecambahan spora VA mikoriza dan kolonisasi akar, oleh sebab itu tanaman yang diinfeksi oleh jamur
VA mikoriza lebih baik jangan terlalu banyak diberi air Setiadi et.al., 1992.
5. pH
Karena pH mempengaruhi berbagai macam kondisi tanah maka sering kali sulit untuk menentukan pengaruh perubahan pH pada produksi inokulum yang
terbaik pada kisaran pH yang luas. Pengaturan pH pad medium petumbuhan tanaman harus dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan jenis VA mikoriza yang
ditumbuhkan Setiadi et.al., 1992.
6. Cahaya dan Photoperiode
Intensitas cahaya dan hari panjang yang lama akan memperbaiki kolonisasi dan produksi spora pada jagung, semanggi, rumput sudan, jeruk,
bawang dan lain-lain Graham et.al., 1982 dalam Setiadi et.al., 1992. Meningkatnya kolonisasi VA mikoriza adalah akibat dari meningkatnya senyawa-
senyawa eksudat untuk memaksimumkan fotosintesa inang dengan cahaya. Photoperiode yang lebih lama dapat meningkatkan kolonisasi VA mikoriza yang
lebih besar daripada intensitas cahaya Setiadi et.al., 1992.
7. Suhu