B. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biota air berupa kerang hijau berukuran kecil 4 cm, sedang 4 - 6 cm dan besar 6 cm yang
diambil dari setiap stasiun pengamatan, contoh air, sedimen, air destilasi, dan bahan kimia, baik untuk analisis logam berat, analisis kualitas air maupun untuk
keperluan pengawetan. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah botol Van Dorn, botol
sampel, freezer, peralatan analisis kimia di laboratorium, pH meter, thermometer Hg, alat bedah dan AAS Atomic Absorption Spectroscopy.
C. Prosedur Kerja 1. Contoh air dan sedimen
Pengambilan contoh air dilakukan dengan menggunakan perahu nelayan
yang disesuaikan dengan stasiun pengamatan di lokasi budidaya kerang hijau. Contoh air diambil pada lapisan permukaan dengan menggunakan botol Van
Dorn kemudian dimasukkan ke dalam botol polyetilen. Contoh air yang telah diambil dibagi dua botol yaitu botol pertama untuk analisa kekeruhan dan
salinitas. Sedangkan botol kedua untuk logam berat yang ditambahkan dengan pengawet HNO
3
pekat sebanyak 10 tetes hingga pH contoh air laut berada di bawah 2.
Pada setiap stasiun pengamatan, selain dilakukan pengambilan contoh air, juga dilakukan pengambilan contoh sedimen. Pengambilan sedimen dilakukan
dengan menggunakan Petersen Grab, sedimen yang diambil dibagian tengah dari sisi dinding grab untuk menghindari adanya kontaminasi logam dari
penggunaan Petersen Grab. Sedimen dasar diambil sebanyak ±
200 gr dari tiap stasiun. Kemudian sampel tersebut dimasukan ke dalam kantong plastik dan
selanjutnya diukur kandungan logam berat Hg, Pb dan Cr dengan menggunakan AAS Atomic Absorption Spectroscopy .
2. Contoh kerang hijau
Selain dilakukan pengambilan sampel air dan sedimen, pada penelitian ini juga dilakukan pengambilan sampel biota air berupa kerang hijau. Pengambilan
contoh kerang hijau dilakukan tiga kali dalam selang waktu satu bulan. Contoh kerang hijau diambil pada satu tali tempat kerang hijau di setiap stasiun dan
dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk mencegah kontaminasi logam selama pengangkutan ke laboratorium dan dimasukkan kedalam ice box.
Kerang hijau dibagi atas tiga kelompok ukuran panjang yaitu, ukuran kecil 4 cm, sedang 4 – 6 cm dan besar 6 cm. Penetapan ini berdasarkan
pada ukuran kerang yang dikelompokkan di pasar. Pengambilan sampel biota air ini dilakukan untuk melihat kandungan logam berat. Untuk keperluan ini
dibutuhkan kerang hijau sebanyak 25 gr daging kerang yang telah dibedah dan dibungkus dengan alumunium, kemudian dimasukkan kedalam freezer pada
suhu -29 ºC sampai siap untuk dianalisa. Pengeringan pada suhu rendah bertujuan untuk menghindari penguapan logam berat dan menjaga daging
kerang hijau dari kerusakan. Analisis kandungan logam Hg, Pb dan Cr dilakukan di laboratorium dengan menggunakan AAS.
Untuk lebih jelasnya parameter-parameter kualitas air, sedimen dan biota yang diamati, alat yang digunakan dan tempat dilakukan analisis pada penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter-parameter kualitas air, sedimen dan biota air yang diamati.
PARAMETER SATUAN METODE ANALISIS TEMPAT ANALISIS
Kualitas Air Fisika Air
1. Suhu air
o
C Pemuaian
Lapangan 2. Kekeruhan
NTU Nephelometrik
Lapangan 3. Salinitas
‰ Ion-ion terlarut
Lapangan
Kimia Air
1. pH -
Komparasi warna Lapangan
2. Hg mgl
Serapan atom Laboratorium
3. Pb mgl
Serapan atom Laboratorium
4. Cr mgl
Serapan atom Laboratorium
Sedimen Kimia Sedimen
1. Hg mgl
Serapan atom Laborator ium
2. Pb mgl
Serapan atom Laboratorium
3. Cr mgl
Serapan atom Laboratorium
Biota Kimia Biota
1. Hg mgl
Serapan atom Laboratorium
2. Pb mgl
Serapan atom Laboratorium
2. Cr mgl
Serapan atom Laboratorium
D. Analisis Data 1. Deskriptif