Sebaran RH di Dalam Kandang Sebaran Kecepatan Angin di Dalam Kandang

46 Gambar 10. Sebaran suhu udara simulasi skenario 1, pukul 14.00, pada bidang YZ pada X = 3.5 m. Gambar 11. Sebaran suhu udara simulasi skenario 1, pukul 16.00, pada bidang YZ pada X = 3.5 m.

3. Sebaran RH di Dalam Kandang

RH di dalam kandang ditentukan dengan menggunakan rumus 12, Contoh perhitungan Rh dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan 47 hasil perhitungan RH udara rata di dalam kandang untuk masing- masing simulasi pada pukul 08.00, 12.00, 14.00 dan 16.00 berurutan adalah 80, 63, 64 dan 70. RH udara Lingkungan pada saat yang sama adalah 77, 61, 63, dan 70.

4. Sebaran Kecepatan Angin di Dalam Kandang

Pada skenario 1, simulasi pukul 08.00 dan 12.00 kecepatan angin diberikan searah dengan sumbu X pada geometri sebesar 0.22 mdet dan 0.29 mdet. Udara ini dihembuskan dari lingkungan melalui inlet secara alami, kemudian disebarkan ke dalam kandang secara alami juga. Berdasarkan hasil simulasi kecepatan udara rata-rata di dalam kandang pada simulasi pukul 08.00 dan 12.00 masing- masing 0.17 mdet dan 0.10 mdet, dengan nilai keragaman 0.06 mdet dan 0.29 mdet. Kontur aliran udara di dalam kandang pada skenario 1, simulasi pukul 08.00 dan 12.00 diperlihatkan pada Gambar 12 dan 13. Gambar 12. Kontur udara simulasi skenario 1, pukul 08.00, pada bidang YZ pada X = 3.5 m 48 Gambar 13. Kontur udara simulasi skenario 1, pukul 12.00, pada bidang YZ pada X = 3.5 m Pada skenario 2, simulasi pukul 14.00 dan 16.00 kecepatan angin diberikan pada sumbu X, pada arah yang berlawanan dengan inlet pada skenario 1, yaitu pada dinding sebelah Barat kandang. Kecepatan udara yang diberikan dari lingkungan untuk masing- masing simulasi pada pukul 14.00 dan 16.00 adalah 0.26 mdet dan 0.22 mdet. Berdasarkan hasil simulasi kecepatan udara rata-rata di dalam kandang pada simulasi pukul 08.00 dan 12.00 masing- masing 0.21 mdet dan 0.10 mdet, dengan nilai keragaman 0.06 mdet dan 0.06 mdet. Kontur aliran udara di dalam kandang pada skenario 2, simulasi pukul 14.00 dan 16.00 diperlihatkan pada Gambar 14 dan 15. 49 Gambar 14. Kontur udara simulasi skenario 2, pukul 14.00, pada bidang YZ pada X = 3.5 m Gambar 15. Kontur udara simulasi skenario 2, pukul 16.00, pada bidang YZ pada X = 3.5 m Bukaan atap pada kandang berfungsi memberikan tambahan ventilasi untuk kandang, sehingga sirkulasi udara di dalam kandang semakin baik. Menurut Cahyono 1995 meskipun dinding kandang sudah merupakan ruang ventilasi, namun belumlah cukup untuk mencapai sirkulasi udara yang optimal. Untuk itu perlu adanya penambahan ruang ventilasi dengan cara membuat sistem atap monitor. Ventilasi yang diatur 50 secara berhadapan akan memberikan jaminan sirkulasi udara di dalam kandang yang lebih baik AAK, 1991. Kontribusi bukaan atap terhadap adanya penambahan sirkulasi udara di dalam kandang diperlihatkan dari adanya aliran udara yang melewati bukaan atap pada hasil simulasi. Vektor aliran udara di dalam kandang diperlihatkan pada Gambar 16, 17, 18, dan 19. Gambar 16. Vektor aliran udara di dalam kandang pada simulasi skenario 1, pukul 08.00, pada bidang XZ pada Y = 26 m 51 Gambar 17. Vektor aliran udara di dalam kandang pada simulasi skenario 1, pukul 12.00, pada bidang XZ pada Y = 26 m Gambar 18. Vektor aliran udara di dalam kandang pada simulasi skenario 2, pukul 14.00, pada bidang XZ pada Y = 26 m 52 Gambar 19. Vektor aliran udara di dalam kandang pada simulasi skenario 2, pukul 16.00, pada bidang XZ pada Y = 26 m

B. Validasi Hasil Simulasi 1. Validasi Suhu