25 banyak embun daripada udara sejuk dan jika jumlah embun konstan maka
kelembaban relatif akan lebih rendah pada suhu tinggi dan sebaliknya akan tinggi pada suhu rendah.
Kelembaban udara sangat berpengaruh bagi kesehatan ternak ayam. Kelembaban yang tinggi menyebabkan ayam peka terhadap penyakit-penyakit
pernafasan. Terhadap kelembaban yang terlalu rendah dan suhu yang rendah ayam menunjukkan ketidak cocokannya dengan bergerombol.
Uap air di dalam kandang berasal dari berbagai sumber, antara lain pernafasan, kotoran dan air kencing, percikan dari air minum dan lingkungan
sekitar kandang. Penguapan terjadi sepanjang hari terus- menerus dan bertambah banyak jika suhu di dalam kandang naik. Sebaliknya bila
kelembaban rendah dapat diatasi dengan menyemprotkan air bersih berupa kabut ke dinding sampai dicapai kelembaban yang ideal. Bagi ayam ras
pedaging kelembaban yang ideal antara 60-70 Prayitno dan Yuwono,1997.
D. Angin
Dalam bentuk yang sangat sederhana, angin dapat dibatasi sebagai gerak horizontal udara relatif terhadap permukaan bumi. Batasan ini diasumsikan
bahwa seluruh gerakan udara secara vertikal kecepatannya dapat diabaikan karena relatif rendah, akibat diredam oleh gaya gravitasi bumi.
Angin terjadi disebabkan karena adanya perbedaan tekanan. Menurut Timmons, Bottcer dan Baughman 1984, perbedaan tekanan antara luar dan
dalam bangunan pertanian disebabkan oleh dua hal: 1. Perbedaan ketinggian antara netral plane dengan sumbu tengah dinding
pada bangunan. Netral plane adalah suatu ketinggian dimana tekanan statik luar dan dalam bangunan pertanian adalah sama besar.
2. Perbedaan berat spesifik udara luar dan dalam bangunan. Apabila berat spesifik udara luar lebih tinggi dari berat spesifik udara dalam bangunan
dan keduanya homogen maka variasi tekanan hidrostatis akan terjadi Bot, 1983.
26
E. Ventilasi
Ventilasi digunakan untuk mengendalikan suhu, kelembaban udara, kadar amoniak serta pergerakan udara, bertujuan untuk meningkatkan
kenyamanan manusia dalam bekerja dan menciptakan kondisi lingkungan mikro yang dibutuhkan untuk proses-proses yang berlangsung di dalamnya.
Disamping kebutuhan ventilasi yang utama adalah untuk mengontrol aliran udara dan suhu di dalamnya.
Ventilasi udara pada bangunan perkandangan khususnya ayam ras pedaging merupakan desain untuk mendapatkan keseimbangan panas heat
balance, kelembaban dan suhu dalam kandang. Laju ventilasi minimum dalam kandang biasanya didasarkan pada kebutuhan pergerakan udara untuk
mengontrol kelembaban Esmay, 1986. Pergerakan udara di dalam kandang mampu mempengaruhi laju aliran
udara pada ventilasi bangunan. Ventilasi adalah pergerakan udara yang melalui bangunan, merupakan faktor penting dalam struktur bangunan
perkandangan. Faktor- faktor lingkungan seperti kecepatan angin, suhu dalam dan suhu luar kandang, kelembaban, serta perubahan kesetimbangan panas
dapat menimbulkan naik turunnya fluktuasi laju ventilasi udara. Ventilasi atau pergerakan udara, melalui lubang pada bangunan kandang
terjadi saat perbedaan tekanan yang digerakan melalui bukaan bangunan. Ventilasi dengan tekanan tertentu dapat mempengaruhi kecepatan pergerakan
udara, arah pergerakan, intensitas dan pola aliran serta rintangan setempat Takakura, 1979. Terdapat dua strategi untuk mengubah laju ventilasi, baik
melalui perbedaan tekanan yang melintasi bukaan yang diubah atau melalui ukuran bukaan ventilasi yang disesuaikan untuk menaikkan atau menurunkan
laju ventilasi. Di daerah tropis, ventilasi bangunan kandang yang biasanya digunakan
adalah ventilasi alam natural ventilation, dikarenakan sistem ventilasi alam mempunyai potensi mengurangi tenaga kerja dan memperkecil biaya
pengoperasian dibandingkan sistem ventilasi lainnya. Efek angin dan perbedaan suhu lingkungan, bergerak sendiri atau
bersama, dapat dimanfaatkan untuk pergerakan udara ventilasi khususnya laju
27 ventilasi alam natural ventilation rate yang masuk dan melalui struktur
bangunan. Aliran udara ventilasi alam pada tipe bangunan terbuka memiliki hubungan yang linier dengan kecepatan udara, dan diperlihatkan aliran
ventilasi alam tergantung pada perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh perbedaan suhu lingkungan Takakura, 1979. Dan akhirnya menimbulkan
naik turunnya laju ventilasi udara. Sistem ventilasi alam disebabkan oleh perbedaan tekanan yang melalui lubang, ditimbulkan oleh efek angin dan
thermal. Angin merupakan pergerakan udara yang ditimbulkan oleh perbedaan
tekanan alam. Kecepatan dari pergerakan udara umumnya lebih lambat pada musim panas dan akhirnya dapat mempengaruhi keseimbangan panas dalam
kandang. Angin menggerakkan udara sepanjang luar kandang dan timbul perbedaan tekanan dimana tekanan luar kandang lebih tinggi daripada tekanan
dalam kandang. Sedangkan efek thermal ini ditimbulkan dari perbedaan suhu dalam dan suhu luar kandang mampu mengakibatkan fluktuasi laju aliran
udara. Disamping adanya panas hewan yang menyebabkan kenaikan temperatur udara dalam kandang dan menimbulkan laju ventilasi.
Kontrol manual dari sistem ventilasi alam dapat dilakukan dengan pembukaan dan penutupan lubang ventilasi dan pengaturan bukaan pada
dinding samping.
F. Teknik Simulasi Computational Fluid DynamicCFD