memperoleh nilai antara 63-76. Siswa dinyatakan kurang K dan tidak tuntas jika memperoleh nilai antara 0- 62.
Rata-rata kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: x= Mean rata-rata
X= nilai ke i sampai ke n = Jumlah
= jumlah individu Aqib, 2014: 41
Data kuantitatif disajikan dalam bentuk persentase, untuk menentukan persentase ketuntasan belajar siswa. Persentase ketuntasan klasikal siswa menurut
Aqib 2014: 41 dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
P = Persentase frekuensi
= jumlah siswa yang tuntas = jumlah seluruh siswa
3.7.2. Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran tema
Indahnya Negeriku muatan mata pelajaran PPKn melalui model PBL dengan media Audio Visual. Catatan lapangan serta hasil wawancara kemudian dijabarkan
X 100
Rerata Skor = jumlah skor perolehan Jumlah indikator
Jarak interval i = Skor tertinggi- skor terendah Jumlah kelas interval
dalam bentuk deskriptif kualitatif, dipaparkan dalam kalimat menurut kriteria dalam beberapa paragraf untuk memperoleh kesimpulan.
Data keterampilan guru dan aktivitas siswa diolah dalam bentuk kriteria berdasarkan teori Widoyoko 2013:110. Penghitungan rerata skor dapat
dilakukan dengan membagi jumlah skor perolehan dengan jumlah indikator.
Penentuan jarak interval antara jenjang sikap mulai dari sangat baik SB, baik B, cukup C dan kurang K digunakan rumus:
Kriteria tingkatan skor keterampilan guru dan aktivitas siswa diperoleh dari skor yang tampak setiap indikator keterampilan guru dan aktivitas siswa pada
pembelajaran tema Indahnya Negeriku muatan mata pelajaran PPKn melalui model PBL dengan media Audio Visual.
Indikator yang diamati pada penelitian ada 5 indikator lihat halaman 48. Masing-masing indikator memiliki 4
deskriptor sehingga dapat diketahui skor tertinggi setiap indikator yang tampak adalah 4, skor terendah setiap indikator yang tampak adalah 1, jika jumlah kelas
interval adalah 4 maka: Jarak interval = 4-1 = 0,75
4 Rerata Skor =
…….= ... 5
Hasil perhitungan
dikonsultasikan dalam
bentuk tabel
kriteria, dikelompokkan menjadi empat kriteria yaitu sangat baik SB, baik B, cukup C
dan kurang K sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Data Kualitatif Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa Jumlah Skor
Rerata Skor Kriteria
≥5 sd 8,5 1,00 ≤ skor ≤ 1,75 Kurang K
≥8,75 sd 12,5 1,75 ≤ skor 2,5 Cukup C ≥12,75 sd 16,5 2,5 ≤ skor 3,25 Baik B
≥16,75 sd 20 3,25 ≤ skor ≤ 4
Sangat Baik SB sumber Widoyoko 2013: 112
Penjelasan tabel 3.6 kriteria kualitatif keterampilan guru dan aktivitas siswa adalah sebagai berikut: 1 keterampilan guru atau aktivitas siswa termasuk
dalam kriteria sangat baik SB jika memiliki jumlah skor ≥16,75 sd 20 dengan
rerata skor 3,25 ≤ skor ≤ 4; 2 keterampilan guru atau aktivitas siswa termasuk dalam kriteria baik B jika memiliki memiliki
jumlah skor ≥12,75 sd 16,5 dengan rerata skor
2,5 ≤ skor 3,25; 3 keterampilan guru atau aktivitas siswa termasuk dalam kriteria cukup C jika memiliki
jumlah ≥8,75 sd 12,5 dengan skor rerata skor
1,75 ≤ skor 2,5; dan keterampilan guru atau aktivitas siswa termasuk dalam kriteria kurang K jika memiliki
jumlah skor ≥5 sd 8,5 dengan rerata skor
1,00 ≤ skor ≤ 1,75. Penghitungan hasil belajar siswa kompetensi keterampilan KI-4 siswa
ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 Permendikbud No. 104 tahun 2014. Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan
konkret. Penilaian
kompetensi keterampilan
dapat dilakukan
dengan menggunakan unjuk kerja dengan cara mengamati kegiatan siswa dalam
melakukan sesuatu. Keterampilan siswa dalam penelitian yang diamati yaitu keterampilan berdiskusi siswa. Indikator keterampilan siswa yang diamati yaitu 1
pengetahuan siswa tentang topik yang didiskusikan, 2 keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat saat berdiskusi, 3 sikap kerjasama dalam diskusi dan 4
menghargai pendapat orang lain. Kemendikbud, 2014: 12. Hasil perhitungan keterampilan siswa yang diamati dikonsultasikan dalam
bentuk tabel kriteria, dikelompokkan menjadi empat kriteria yaitu sangat baik SB, baik B, cukup C dan kurang K sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Data Kualitatif KI-4 Keterampilan Berdiskusi Siswa Jumlah Skor
Rerata Skor Kriteria
≥4 sd 6 1,00 ≤ skor ≤ 1,75 Kurang K
≥7 sd 9 1,75 ≤ skor 2,5 Cukup C
≥10 sd 12 2,5 ≤ skor 3,25 Baik B
≥13 sd 16 3,25 ≤ skor ≤ 4
Sangat Baik SB sumber Widoyoko 2013: 112
Penjelasan tabel 3.7 kriteria kualitatif KI-4 keterampilan berdiskusi siswa adalah sebagai berikut: 1 keterampilan berdiskusi siswa termasuk dalam
kriteria sangat baik SB jika memiliki jumlah skor ≥13 sd 16 dengan rerata skor
3,25 ≤ skor ≤ 4; 2 keterampilan berdiskusi siswa termasuk dalam kriteria baik B jika memiliki memiliki
jumlah skor ≥10 sd 12 dengan rerata skor 2,5 ≤ skor 3,25; 3 keterampilan berdiskusi siswa termasuk dalam kriteria cukup C jika
memiliki jumlah ≥7 sd 9 dengan skor rerata skor 1,75 ≤ skor 2,5; dan
keterampilan berdiskusi siswa termasuk dalam kriteria kurang K jika memiliki jumlah skor ≥4 sd 6 dengan rerata skor 1,00 ≤ skor ≤ 1,75.
Penghitungan hasil belajar siswa KI-1 sikap spiritual dan KI-2 sikap sosial melalui model PBL dengan media Audio Visual menggunakan konversi
modus. Permendikbud No. 104 2014: 12 menjelaskan bahwa khusus untuk SDMI ketuntasan sikap ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada
modus. Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang
mempunyai frekuensi terbesar. Sikap siswa yang diamati yaitu beriman, disiplin dan peduli. Kriteria ketuntasan sikap dituangkan dalam bentuk kriteria sangat
baik SB, baik B, cukup C, dankurang K.
Tabel 3.8 Konversi Modus dan Kriteria Ranah Sikap
Sikap Modus
Kriteria
4,00 Sangat Baik SB
3,00 Baik B
2.00 Cukup C
1,00 Kurang K
Sumber: permendikbud No 104 tahun 2014: 12
3.8. Indikator Keberhasilan