Menurut Herbert A. Simon dalam Ardana 2009:71 bahwa proses pengambilan keputusan berdasarkan pada 1 penemuan masalah yang meliputi
pengumpulan data, mewasapadai lingkungan, dan mendeteksi permasalahan yang dihadapi. 2 Pemahaman masalah meliputi pengkajian masalah secara sistematis,
menciptakan alternatif berdasarkan hasil evaluasi atas hasil-hasilnya. 3 Pemilihan alternatif, kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif yang
disukai. 4 Implementasi adalah pelaksanaan keputusan yang meliputi pemberian penjelasan kepada pihak-pihak terkait serta membuat konsensus bahwa keputusan
menitikberatkan pada kebaikan dan menawarkan komitmen. Bahkan Ivancevich dalam Ardana 2009:70 lebih tegas mengatakan
bahwa pengambilan keputusan berpengaruh kuat secara langsung terhadap kinerja individu yang selanjutnya berpengaruh terhadap efektivitas organisasi. Oleh sebab
itulah pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab utama dalam mencapai tujuan.
Dari definisi-definisi keputusan yang dikemukakan oleh ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan adalah hasil pemecahan masalah dari suatu
pertanyaan agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
2.2.1.2 Perguruan Tinggi
Menurut Undang-undang Tahun 2003 Pasal 14 bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Dalam Undang-undang Tahun 2003 Pasal 20, perguruan tinggi dapat berbentuk menjadi:
1. Akademik Salah satu bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni tertentu.
2. Institut Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik danatau
vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
3. Politeknik Menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang khusus.
Politeknik merupakan pendidikan profesional yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Politeknik memberikan pengalaman belajar dan
latihan yang memadai untuk membentuk kemampuan profesional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Sekolah Tinggi Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik danatau
vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
5. Universitas Suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar
akademik dalam berbagai bidang. Universitas menyediakan pendidikan sarjana
dan pascasarjana. Universitas terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik danatau pendidikan vokasi pada
sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, danatau seni serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program pendidikan diploma D1D2D3, sarjana S1,
magister S2, doktor S3, dan spesialis. Dalam pendidikan tinggi, berbeda dengan
jenjang pendidikan
pada umumnya.
Dalam pendidikan
ini, diselenggarakan secara terbuka dimana perguruan tinggi tidak hanya
menyelenggarakan pendidikan saja tetapi juga melaksanakan penelitian dan pengabdian ke masyarakat agar ilmu yang didapat selama kuliah lebih bermanfaat
sesuai dengan program studinya. Program studi yang terdapat pada tiap universitas relatif sama, khususnya pada jurusan ekonomi. Pada jurusan ekonomi
dikonsentrasikan pada ilmu ekonomi, akuntansi, dan manajemen.
2.2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Pada Jurusan Ekonomi
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam Ardana 2009:81-82 ada tiga kekuatan yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
a. Dinamika Individu Organisasi adalah wadah individu-individu yang masing-masing
membawa sikap, perangai, dan watak sendiri. setiap individu itu tidak statis, melainkan dinamis, sesuai dengan sifat alami manusia. Dalam proses
dinamika itu, individu dan organisasi saling mempengaruhi, demikian juga dalam pengambilan keputusan.
b. Dinamika Kelompok Organisasi adalah kelompok sosial, karena mereka terdiri dari sejumlah
individu yang saling berinteraksi secara intensif dan teratur, sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu. Setiap
kelompok punya norma tersendiri, yang menjadi sumber dasar hidup para anggota. Pengaruh norma ini besar sekali terhadap cara berpikir, dan
bertingkah laku termasuk dalam proses pengambilan keputusan. c. Dinamika Lingkungan
Lingkungan disini adalah situasi, kondisi dan faktor-faktor yang berkaitan dengan suatu keputusan. suatu keputusan diambil adalah jawaban
terhadap tantangan yang timbul sebagai akibat perubahan situasi dan kondisi dan berbagai faktor yang berkaitan. Pengambilan keputusan dengan
lingkungan saling pengaruh dan mempengaruhi. Lingkungan yang dinamis memaksa seseorang mengambil suatu
keputusan, lalu pada gilirannya keputusan yang diambil ini merubah lingkungan.
2.2.1.4 Jenis-jenis Pengambilan Keputusan