35
6. Derajat Keasaman pH
Derajat keasaman diukur dengan pH meter model 410 A. Langkah awal pengukuran pH dengan pH meter adalah melakukan kalibrasi dengan
cara mencelupkan elektroda yang telah dibilas akuades dan dikeringkan dengan tissue ke dalam buffer pH 4 yang dilanjutkan ke buffer pH 7.
Setelah diset, elektroda dicelupkan ke dalam sampel. Diamkan hingga diperoleh angka stabil. Setiap pencelupan elektroda ke dalam larutan,
selalu bilas dengan akuades dan dikeringkan dengan tissue.
7. Warna Hutching, 1999
Analisis warna dilakukan dengan menggunakan alat chromameter minolta CR-310. Sebelum dilakukan pengukuran nilai L, a, dan b perlu
dikalibrasi dengan menggunakan standar warna putih L = 97.51, a = 5.35, b = -3.37. setelah proses kalibrasi selesai, dilanjutkan dengan pengukuran
warna sampel. Sisten warna yang digunakan adalah Lab. Sampel dituang ke dalam wadah, lalu tekan tombol measure. Hasil
pengukuran dikonversi ke dalam sistem Hunter dengan L menyatakan parameter kecerahan ari hitam 0 hingga putih 100. Notasi a
menyatakan warna kromatik campuran merah – hijau dengan nilai a positif dari 0 sampai 100 untuk warna merah dan a negatif dari 0 sampai – 80
untuk warna hijau. Notasi b menyatakan campuran biru – kuning dengan nilai b positif dari 0 hingga 70 untuk warna kuning dan nilai b negatif dari
0 hingga -80 untuk warna biru. Berdasarkan nilai a dan b maka dapat dinyatakan nilai
o
Hue dengan persamaan :
o
Hue = tan
-1
ba
Nilai yang dihasilkan menyatakan warna pada sampel. Berikut ini berbagai nilai
o
Hue dan keterangan warna.
36 Tabel 7. Keterangan warna
o
Hue
o
Hue Keterangan 18
o
– 54
o
Merah 54
o
– 90
o
Kuning Merah 90
o
– 126
o
Kuning 126
o
– 162
o
Kuning Hijau
162
o
– 198
o
Hijau 198
o
– 234
o
Biru Hijau
234
o
– 270
o
Biru 270
o
– 306
o
Biru Ungu
306
o
– 342
o
Ungu 342
o
– 18
o
Merah Ungu
8. Viskositas
Analisis viskosits dilakukan dengan menggunakan alat viscometer Brookefield. Prinsip pengukuran viskositas dengan alat ini adalah
mengukur besarnya hambatan akibat kekentalan suatu fluida yang dialami oleh silinder atau piringan ketika berputar dalam fluida yang diukur.
Silinder yang berputar dalam suatu fluida sampel disebut dengan spindle
. Alat ini terdiri atas 4 jenis yang dibedakan berdasarkan ukurannya. Spindle nomor 1 merupakan spindle yang berukuran paling
besar, sedangkan spindle nomor 4 berukuran paling kecil. Semakin kental suatu fluida, maka ukuran spindle yang digunakan semakin kecil.
Perputaran spindle
pada viscometer Brookefield dapat diatur sesuai dengan sampel yang digunakan. Pengaturan spindle dan speed harus sesuai
agar dial reading dapat terbaca. Berikut ini persamaan untuk mengukur viskositas.
Viskositas cp = dial reading x faktor Nilai faktor dipengaruhi oleh spindle dan speed yang digunakan. Berikut
nilai faktor untuk setiap spindle dan speed yang digunakan.
37 Tabel 8. Faktor untuk setiap spindle dan speed
Speed Spindle
1 2 3 4 0.3 200 1K 4K 20K
0.6 100 500 2K 10K 1.5 40 200
800 4K
3 20 100
400 2K
6 10 50
200 1K
12 5 25 100
500 30 2 10
40 200
60 1 5 20 100
Keterangan : K = 1000
9. Uji Organoleptik Meilgaard et al, 1999