MINYAK JARAK PAGAR TINJAUAN PUSTAKA A. JARAK PAGAR

B. MINYAK JARAK PAGAR

Minyak jarak pagar diperoleh dari hasil ekstraksi daging biji jarak pagar. Minyak jarak pagar tidak digolongkan sebagai minyak makan, berbau tidak sedap, berwarna kekuningan dan menjadi kemerahan jika terkena udara. Bilangan penyabunan minyak ini tergolong rendah yaitu 192 mg KOHg minyak, sedangkan kandungan asam lemak bebasnya tinggi Heyne, 1987. Menurut Hambali et al. 2006, minyak yang dihasilkan dari jarak pagar sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang disebut biodiesel. Komoditas perkebunan penghasil minyak nabati di Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel cukup banyak, diantaranya minyak kelapa sawit, kelapa, dan jarak pagar. Namun, mengingat minyak kelapa sawit dan minyak kelapa banyak dimanfaatkan sebagai minyak makan, maka peluang pemanfaatan minyak jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel lebih besar. Hal ini dikarenakan minyak jarak pagar tidak termasuk dalam kategori minyak makan karena mengandung racun phorbol ester sebanyak 0,03-3,4 Gubitz, et al., 1999. Ada dua metode dasar untuk memperoleh minyak jarak pagar dari biji, yaitu pengepresan dan ekstraksi pelarut. Proses pengepresan biasanya dilakukan dengan pengepres hidrolik atau ulir yang digerakkan secara manual atau dengan mesin. Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7-10 minyak, sedangkan proses dengan ekstraksi pelarut mampu mengambil minyak optimal sehingga ampasnya hanya kurang dari 0,1 berat keringnya Syah, 2006. Minyak jarak alami minyak kasar atau Crude Jatropha Curcas Oil CJCO diekstraksi dari daging buah kernel Jatropha curcas L. Para peneliti menyebut minyak alami ini dengan nama Straight Vegetable Oil SVO, unmodified vegetable oil atau Straight Jatropha Oil SJO. Minyak jarak alami berpotensi sebagai pengganti minyak tanah kerosin untuk memasak di dapur. Selain itu, di bidang perindustrian CJCO berpotensi untuk menggantikan tenaga uap dan digunakan pada berbagai pompa air Prihandana, 2006. Proses pembuatan CJCO dimulai dengan mengeringkan buah Jatropha curcas L. Pengeringan bertujuan untuk mempermudah proses pengupasan kulit buah. Setelah kering, biji dapat langsung disimpan di ruang teduh yang berventilasi sambil menunggu proses pengupasan buah. Buah yang kering bisa langsung dikupas dengan cara yang sederhana atau dengan menggunakan mesin yang lebih modern. Kemudian dilakukan ekstraksi minyak dari biji jarak pagar dengan menggunakan berbagai alat pengepres atau pemerah yang digerakkan dengan tangan atau mesin Prihandana, 2006. Menurut Bailey 1950, beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak adalah rendering, teknik pengepresan mekanis mechanical expression, dan menggunakan pelarut solvent extraction. Pengepresan mekanik merupakan cara pemisahan minyak dari bahan yang berupa biji-bijian, dan cara yang paling sesuai untuk memisahkan minyak dari bahan yang kadar minyaknya tinggi yaitu sekitar 30-70. Minyak jarak pagar terkandung dalam bahan yang berbentuk biji dengan kandungan minyak sekitar 30-50. Dengan demikian, metode ekstraksi yang paling sesuai untuk biji jarak yaitu teknik pengepresan mekanis. Dua cara yang umum digunakan pada pengepresan mekanis biji jarak yaitu pengepresan hidrolik hydraulic pressing dan pengepresan berulir expeller pressing. Secara garis besar pengepresan mekanis ini disajikan pada Gambar 3 pengepresan hidrolik dan Gambar 4 pengepresan berulir. Cara lain adalah kombinasi pengepresan mekanis dengan ekstraksi pelarut, tetapi cara ini jarang digunakan. Gambar 3. Diagram alir pengepresan biji jarak metode pengepresan hidrolik Hambali et al., 2006 Gambar 4. Diagram alir pengepresan biji jarak metode pengepresan berulir Hambali et al., 2006 Minyak jarak pagar kasar kurang cocok sebagai bahan bakar mesin diesel karena mengandung fosfor dan asam lemak bebas. Pembakaran di dalam mesin Biji jarak kering Minyak jarak pagar Ampas bungkil Pengepresan berulir sistem kontinu Biji jarak pagar Ampas bungkil Kulit biji Minyak jarak pagar Daging biji Pemanasan biji dengan uap kering 100 o C Penghancuran dengan mincer Pengepresan hidrolik Pemisahan mengubah fosfor menjadi garam atau asam fosfat, yang akan mengendap sebagai kerak di dalam kamar pembakaran dan terbawa keluar sebagai pencemar udara. Sedangkan kandungan asam lemak bebas yang tinggi pada minyak jarak pagar akan merusak berbagai komponen mesin diesel karena bersifat korosif. Tabel 1. berikut ini menunjukkan perbandingan karakteristik minyak jarak pagar kasar dan biodiesel. Tabel 1. Perbandingan karakteristik minyak jarak pagar kasar dan biodiesel Parameter Minyak jarak pagar Biodiesel E DIN 51606 Standard Densitas pada 20 o C gcm 3 Titik nyala o C Bilangan setana Viskositas 30 o C mm 2 s Bilangan netralisasi mg KOHg Gliserin total Gliserin bebas Phosphat ppm Abu sulphat Metanol 0,920 236 53 52 0,92 - - 290 - - 0,879 191 51 4,84 0,24 0,088 0,015 17,5 0,014 0,06 0,875-0,890 110 49 3,5-5 40 o C 0,50 0,250 0,02 10 0,03 0,3 Sumber : Tim Jarak Pagar PT. RNI 2006 Menurut Gubitz et al. 1999, komposisi dan jenis asam lemak yang terdapat pada minyak jarak pagar dapat terlihat pada Tabel 3 di bawah ini. Minyak jarak pagar didominasi oleh asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat dan asam linoleat, yaitu asam lemak yang memiliki ikatan rangkap 1 dan 2. Proses oksidasi terhadap ikatan rangkap tersebut yang menyebabkan minyak jarak pagar mudah menjadi asam. Tabel 2. Komposisi asam lemak minyak jarak pagar Jenis asam lemak Komposisi Asam Miristat 14:0 Asam Palmitat 16:0 Asam Palmitoleat 16:1 Asam Stearat 18:0 Asam Oleat 18:1 Asam Linoleat 18:2 Asam Linolenat 18:3 Asam Arakhidat 20:0 Asam Behenat 22:0 0-0,1 14,1-15,3 0-1,3 3,7-9,8 34,3-458 29,0-44,2 0-0,3 0-0,3 0-0,2 Sumber : Gubitz et al. 1999

C. KERUSAKAN BIJI DAN MINYAK