I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam utama yang tidak dapat diperbaharui.
Minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar. Persediaan minyak bumi semakin tipis sedangkan konsumsi bahan bakar minyak semakin
meningkat. Sebagai gambaran, pada tahun 1999-2003 pemasaran minyak solar meningkat dari 2.148.672 kiloliter pada tahun 1999 menjadi 25.502.623 kiloliter
pada tahun 2003. Selain itu, deposit minyak bumi diperkirakan hanya mencukupi sampai tahun 2020. Dengan demikian diperlukan bahan bakar alternatif seperti
minyak nabati. Minyak nabati memiliki potensi cukup besar sebagai bahan bakar alternatif, karena memiliki karakteristik yang serupa dengan bahan bakar yang
berasal dari minyak bumi Pranowo et al., 2006. Salah satu sumber minyak nabati yang digunakan untuk bahan baku
biodiesel adalah tanaman jarak pagar Jatropha curcas L.. Jarak pagar diklasifikasikan ke dalam divisi Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, kelas
Dicotyledone, ordo Euphorbiaceae, genus Jatropha, spesies curcas Heyne, 1987. Tanaman jarak pagar menghasilkan biji yang memiliki kandungan minyak
cukup tinggi, yaitu sekitar 30-40 Faradisa et al., 2006 . Biodiesel didefinisikan sebagai bahan bakar mesin diesel yang berasal dari
sumber lipid alami terbarukan Soerawidjaja, 2001. Secara kimiawi biodiesel merupakan turunan lipid dari golongan monoalkil ester dengan panjang rantai
karbon 12-20 Darnoko et al., 2001. Biodiesel dapat berupa minyak kasar atau monoalkil ester asam lemaknya, umumnya merupakan metil ester. Metil ester
adalah senyawa yang relatif stabil, cair pada suhu ruang titik leleh antara 4-8
o
C, non-korosif, dan titik didih rendah. Biodiesel diperoleh dari reaksi transesterifikasi
antara minyak dengan alkohol monohidrat dengan bantuan katalis KOH atau NaOH. Minyak yang digunakan sebagai bahan baku biodiesel harus memiliki
kadar asam lemak bebas ALB yang rendah. Menurut Gubitz 2001, minyak dengan keasaman yang tinggi seperti
minyak jarak pagar tidak bisa diolah menjadi biodiesel dengan prosedur standar transesterifikasi. Keasaman minyak ini tidak akan menurun dengan proses
transesterifikasi, karena proses tersebut hanya mampu mengubah trigliserida menjadi biodiesel, bukan mengubah asam lemak bebas yang justru merupakan
sumber keasaman dari minyak tersebut. Asam lemak bebas ini akan memblokir reaksi pembentukan metil ester biodiesel, yaitu metanol yang seharusnya
bereaksi dengan trigliserida, terhalang oleh reaksi pembentukan sabun. Proses tersebut mengakibatkan konsumsi metanol total untuk pembuatan
biodiesel melonjak dari normalnya 20 menjadi 40 bahkan bisa lebih tinggi lagi. Selain itu rendemen biodiesel juga menurun sebesar 20-30, tergantung
besarnya reaksi penyabunan Sudradjat et al., 2007. Hal ini dapat meningkatkan biaya pengolahan biodiesel karena sangat merugikan dan tidak ekonomis.
Kenaikan nilai ALB yang terkandung di dalam minyak menunjukkan terjadinya kerusakan baik secara hidrolisa maupun oksidasi yang terjadi pada
minyak. Tingginya kadar ALB ini menyebabkan minyak jarak pagar harus mengalami proses pemurnian netralisasi terlebih dahulu. Kadar ALB maksimum
yang memungkinkan proses dapat dihindari adalah 2-3 Prakoso, 2005. Selama penyimpanan sangat dimungkinkan terjadi peningkatan kandungan
ALB baik dalam biji maupun minyak itu sendiri. Salah satu cara untuk memperkecil atau menghambat laju kenaikan ALB pada biji dan minyak jarak
pagar adalah mengemas dan menyimpan biji tersebut pada kondisi yang sesuai. Sejauh ini kajian kenaikan ALB biji dan minyak jarak pagar belum banyak diteliti.
Jika mekanisme kenaikan ALB bisa diketahui dan dikendalikan tentu akan banyak biaya penghematan pembuatan biodiesel yang diperoleh. Untuk itu, kajian ini
akan terfokus pada perlakuan bahan kemasan dan kondisi penyimpanan RH ruang penyimpanan dalam rangka meminimalisasi kenaikan kadar ALB biji
maupun minyak jarak pagar selama penyimpanan.
B. TUJUAN
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penyimpanan biji dan minyak jarak pagar kasar Crude Jatropha Curcas Oil
sebagai bahan baku biodiesel yang memberikan umur simpan terlama dilihat dari parameter mutu penentu, yaitu kadar asam lemak bebas ALB. Tujuan khusus
dari penelitian ini adalah : 1 Memperoleh jenis kemasan yang terbaik untuk biji dan minyak jarak pagar.
2 Memperoleh kelembaban RH ruang simpan yang sesuai untuk biji jarak pagar.
3 Memperoleh kondisi penyimpanan yang sesuai untuk biji dan minyak jarak pagar.
4 Mengetahui perubahan mutu, terutama kadar ALB biji dan minyak jarak pagar.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. JARAK PAGAR