47
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu proses artinya merupakan rangkaian langkah- langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
pemecahan masalah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk menandai seorang peneliti tentang urut-urutan
bagaimana penelitian dilakukan.Berhasil tidaknya kegiatan yang dilakukan dalam penelitian banyak ditentukan oleh tepatnya metode yang digunakan. Ketepatan
dalam memilih metode akan mengatur arah serta tujuan penelitian. Oleh karena itu metode penelitian mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas
hasil penelitian. Menurut Arikunto 2006:160, metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Peneliti
dalam penelitian perlu memperhatikan metode yang digunakan disesuaikan dengan objek penelitian dan tujuan yang ingin dicapai sehingga penelitian dapat
berjalan dengan baik, terarah, dan sistematis.
3.1 JENIS PENELITIAN DAN DESAIN PENELITIAN
3.1.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan rendahnya kepercayaan diri siswa saat maju menghadapi ulangan di SD N Rejosari 01
Tersono melalui konseling realita, maka penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen.
Menurut Arikunto 2006: 3, penelitian eksperimen merupakan ”sebuah penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat hubungan
kausal antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu”. Peneliti dengan sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau keadaan kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Tujuan dari melakukan
penelitian eksperimen adalah untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Kaitannya dalam penelitian ini yaitu peneliti memberikan perlakuan berupa
konseling realita sebagai upaya untuk mengatasi rendahnya kepercayaan diri siswa saat menghadapi ulangan. Konseling realita digunakan sebagai perlakuan
karena dapat bermanfaat untuk mengatasi permasalahan kepercayaan diri saat menghadapi ulangan.
3.1.2 Desain Penelitian
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan yaitu : Pre Eksperimental Design, True Eksperimental Design, Factorial Design, dan
Quasi Eksperimental Design Sugiyono, 2008: 108. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Eksperimental Design dengan menggunakan one group pre-test and post test design. Jadi tidak ada kelompok
kontrol dan hanya menggunakan kelompok eksperimen. Metode one group pre- test and post test design
berarti sampel diberikan skala penilaian sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan tertentu. Makna dari desain pre testand post test
one group design adalah desain yang dilakukan dua kali penelitian yaitu sebelum
eksperimen pre-test dan sesudah eksperimen pos- test.
Dalam penelitian ini subyek dikenakan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama dilakukan untuk mengukur kepercayaan diri sebelum diberikan konseling
realita O1 yang disebut pre-test dan pengukuran kedua untuk mengukur tingkat kepercayaan diri sesudah diberikan konseling realita O2 yang disebut post test.
Perbedaan antara O1 dan O2 yakni O2 – O1 diasumsikan merupakan efek dari treatment atau eksperimen Arikunto, 2006: 85.
Desain digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain penelitian
one group pre-test and post test design
Keterangan : O1 : Pengukuran
pre-testskala penilaian awal, untuk mengukur rendahnya kepercayaan diri siswa saat maju di depan kelas sebelum diberikan
konseling realita X : Pelaksanaan konseling realita pada siswa kelas V SD N Rejosari 01
Tersono O2 : Pengukuran post testskala penilaian akhir, untuk mengukur
kepercayaan diri siswa saat menghadapi ulangan setelah diberikan konseling realita
Untuk memperjelas eksperimen dalam penelitian ini disajikan tahap-tahap rancangan eksperimen yaitu :
Pre-test O1
Perlakuan X
Post test O2
3.1.2.1 Melakukan pre-test
Pre-test ini menggunakan skala kepercayaan diri untuk mengetahui tingkat
kepercayaan diri siswa sebelum diberikan konseling realita. Hasil pre-test ini akan menjadi bahan perbandingan dengan post-test yang akan dilakukan setelah
pemberian konseling realita 3.1.2.2
Memberikan perlakuan treatment Perlakuan treatment yang diberikan adalah berupa konseling realita
3.1.2.3 Melakukan Post Test
Post test diberikan sesudah konseling realita dilaksanakan, dengan tujuan
untuk mengetahui hasil apakah kapercayaan diri siswa saat maju di depan kelas dapat meningkat setelah mendapatkan konseling realita
3.1.2.4 Proses analisis data, yaitu dengan menggunakan uji wilcoxon.
3.1.3 Subyek Penelitian