Penelitian Terdahulu KAJIAN PUSTAKA

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Untuk memperkuat proses penelitian ini, peneliti akan mengemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagi peneliti dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya yang dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diantaranya : Jurnal penelitian D.E Naat tentang “Penggunaan Konseling Realita” mengatakan bahwa konseling realitas yang diperkenalkan oleh William Glasser memusatkan perhatiannya terhadap kelakuan yang bertanggung jawab, dengan memperhatikan tiga hal 3-R: realitas reality, melakukan hal yang baik do right , dan tanggung jawab responsible. Individu harus berani menghadapi realitas dan bersedia untuk tidak mengulangi lagi masa lalu mereka yang salah. Penelitian Hariyanto 2009 tentang “Hubungan Antara Status Social Hubungan Ekonomi Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri” menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat status sosial ekonomi, maka semakin mudah pula tingkat kepercayaan diri. Lingkungan sosial tempat remaja berinteraksi sendiri dari berbagai tingkat status sosial ekonomi. Tingkat status sosial ekonomi yang dimiliki remaja tidak lepas dari tingkat status sosial ekonomi orang tua sebab status sosial ekonomi orang tua selalu mengiringi perkembangan kepribadian anak. Lingkungan yang mendukungmenerima keberadaan individu akan membantu individu untuk mengembangkan dan meningkatkan kepercayaan diri. Berdasarkan penelitian Andayani 1996 dalam tesisnya tentang “Konsep Diri, Harga Diri, Dan Kepercayaan Diri Remaja” membuktikan secara empiris hubungan antara konsep diri, harga diri, dan kepercayaan diri adalah variabel- variabel yang saling berkaitan. Keterkaitan variabel-variabel ini mungkin saja merupakan akibat aspek-aspek yang diungkap saling tumpang tindih. Namun, sejauh yang dapat diungkap tampak bahwa variabel konsep diri merupakan prediktor yang lebih kuat dari pada harga diri terhadap kepercayaan diri. Dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa konseling realita mempunyai pengaruh positif untuk meningkatkan kepercayaan diri individu, karena tujuan konseling realita adalah membantu klien belajar memenuhi kebutuhannya dengan cara yang lebih baik sehingga mereka mampu mengembangkan identitas berhasil. Beberapa penelitian terdahulu yang tercantum di atas mengenai kepercayaan diri dan konseling realita mendukung dan memperkuat penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Dari penelitian terdahulu dapat diasumsikan bahwa kepercayaan diri saat menghadapi ulangan dapat ditingkatkan melalui konseling realita.

2.2 Percaya Diri