Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu

4.2 Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu

1 Persiapan Pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara, observasi atau pengamatan serta studi dokumentasi yang dilakukan mulai tanggal 10 Desember-20 Desember 2012 dapat diketahui persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPS SMP Negeri 1 Ambarawa. Secara garis besarnya meliputi sebagai berikut : a. Pengembangan Program Langkah pertama persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPS pada SMP Negeri 1 Ambarawa adalah melakukan pengembangan program. Dalam KTSP pengembangan program mencakup program tahunan, program semester, program mingguan dan harian, program pengayaan dan remidial serta program bimbingan dan konseling. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk jangka waktu satu tahun dalam rangka mengefektifkan program pembelajaran. Program ini dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran baru, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya yaitu program semester, program mingguan dan harian, dan program harian atau program pembelajaran setiap kompetensi dasar. Program tahunan yang disusun oleh guru IPS SMP Negeri 1 Ambarawa diantaranya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa setelah mempelajari pokok bahasan tertentu, alokasi waktu serta keterangan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester yang disusun oleh guru SMP Negeri 1 Ambarawa berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, alokasi waktu serta keterangan-keterangan. Program mingguan dan harian merupakan penjabaran dari program semester dan dan program modul. Dari program ini dapat teridentifikasi siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar, akan dilayani melalui kegiatan remedial, sedangkan untuk siswa yang cemerlang akan dilayani melalui kegiatan pengayaan agar siswa mempertahankan kecepatan belajarnya. Program pengayaan dan remidial merupakan pelengkap dan penjabaran dari program mingguan dan harian. Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar dan terhadap tugas, hasil tes, dan ulangan. b. Penyusunan Persiapan Pembelajaran Sebagai persiapan mengajar, guru mata pelajaran IPS SMP Negeri 1 Ambarawa menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu. Silabus yang disusun mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Dalam KTSP pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan pendidikan, khususnya bagi yang sudah mampu melaksanakannya. Berkaitan dengan hal tersebut guru IPS SMP Negeri 1 Ambarawa belum mampu menyusun silabus sendiri. Guru IPS SMP Negeri 1 Ambarawa masih mengadopsi dari Depdiknas, selanjutnya model silabus tersebut ditelaah dan disesuaikan dengan kondisi sekolah. Persiapan pembelajaran berikutnya yang disusun oleh guru mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Ambarawa berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP merupakan perecanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksi apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Rencana Pelaksanan Pembelajaran RPP berisi tentang : alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, serta penilaian. Penyususnan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP oleh guru mata pelajaran IPS Terpadu SMP Negeri 1 Ambarawa sebagai persiapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak mengalami hambatan yang berarti. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menemukan bahwa perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Ambarawa sudah memenuhi prosedur KTSP dan tidak ada hambatan yang berarti. 2 Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan awal atau pembukaan Dari hasil observasi atas pengamatan dan wawancara secara mendalam, dapat diketahui bahwa kegiatan awal atau pembukaan pembelajaran selalu dimulai dengan kegiatan apersepsi serta persiapan bahan pembelajaran baik oleh guru atau siswa. b. Kegiatan inti pembelajaran atau pembentukan kompetensi Dari hasil wawancara secara mendalam, observasi atau pengamatan untuk studi dokumentasi, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Metode atau strategi pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran IPS Terpadu pada SMP Negeri 1 Ambarawa, menerapkan metode ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, serta penugasan.Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi atau materi yang harus dikuasai siswa dan waktu yang tersedia. 2. Sumber Belajar Dari hasil observasi atau pengamatan dapat diketahui bahwa selama proses pembelajaran IPS Terpadu guru menggunakan berbagai sumber belajar, antara lain : Buku Paket dari beberapa penerbit, buku-buku penunjang, Lembar Kerja Siswa LKS, media-media pemberitan dan sebagainya. 3. Media Pembelajaran Media pada dasarnya merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan dalam rangka untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Berdasarkan observasi dan wawancara mendalam dengan guru IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Ambarawa, dapat diketahui bahwa pelaksanaan belajar mengajar pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Ambarawa telah menggunakan media pembelajaran yang variatif untuk menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. c. Kegiatan akhir atau penutup Berdasarkan observasi atau pengamatan pada kegiatan akhir atau penutupdapat diketahui bahwa guru selalu memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, karena dalam KTSP siswa dituntut tidak hanya diam, oleh karena itu siswa harus mengetahui terlebih dahulu materi yang akan dipelajari. Selain itu, guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa dari buku maupun dari LKS. 3 Evaluasi Hasil Belajar atau Penilaian Berdasarkan observasi atau pengamatan, pada tanggal 10 Desember-11 Desember, evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan guru agar mengetahui sejauh mana peserta didik menerima materi yang sudah disampaikan. Biasanya tahap evaluasi dilakukan dengan remidial yang digunakan oleh guru kepada siswa yang masih kurang dalam pembelajaran. 4.3Hambatan Pembelajaran IPS Terpadu. Sesuai dengan rancangan awal yang yang menyebutkan bahwa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, maka dalam sub bagian ini akan di sajikan informasi, data dan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah ini dilakukan dengan alasan supaya data mentah yang pengambilannya memanfaatkan tape recorder, kamera, maupun catatan lapangan lebih lanjut dapat di pahami. Penyajian data dilakukan secara berurutan dan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut ini disajikan deskripsi penemuan data mengenai upaya guru dalam mengatasi hambatan pembelajaran IPS Terpadu menggunakan Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMP Negeri 1 Ambarawa. Adapun informan yang dimintai keterangan sebanyak tiga yang terdiri dari berbagai unsur yang terkait dalam pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Ambarawa yaitu 2 Guru mata pelajaran IPS Terpadu dan 1 orang Kepala Sekolah. Informan yang memberi informasi dalam penelitian adalah Plt Kepala SekolahYuni Astuti, Guru IPS Terpadu Retno Purwaningsih, dan Tutik Yuliati. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, guru semakin dituntut untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif sesuai semangat KTSP. Suasana kelas harus demokratis, tidak tegang, tetapi tetap harus tertib agar semua siswa optimal dalam menyimak, berbicara, dan mengekspresikan dirinya. Semua guru mengetahui bahwa menciptakan kondisi kelas yang ideal seperti ini bukanlah hal yang mudah. Kondisi kelas sering terjebak ke dalam dua kondisi yang tidak menguntungkan. Kondisi pertama, suasana kelas kaku, tegang, dan menakutkan, sehungga siswa takut untuk berbicara dan mengekspresikan dirinya. Kondisi kedua, suasana kelas terlalu bebas, selalu ribut, sehingga siswa sulit untuk konsentrasi. Oleh karena itu maka pada saat ini guru dituntut semakin kreatif dan lebih pintar dalam menghadapi siswa dan mengelola proses pembelajaran. Hambatan yang dirasakan guru SMP Negeri 1 Ambarawa seperti yang diungkapkan yaitu: “Menurut saya yang menghambat pembelajaran IPS Terpaduyaitu saya harus menghafal banyak dan lebih bisa menguasai materi sehingga saya tidak terlalu banyak melihat pada buku sedangkan materi IPS Terpadu sangat banyak.Wawancara dengan Tutik Yuliati, Tanggal 12 Desember 2012. Hasil wawancara tersebut menandakan bahwa siswa masih merasa pelajaran IPS Terpadu itu membosankan, karena mereka terbebani dengan banyaknya materi yang disampaikan guru dalam mengajar, sedangkan dalam usia yang anak-anak, mereka membutuhkan waktu untuk bermain yang cukup untuk mengembangkan kepribadiannya. Dampak yang mungkin tidak terlalu disadari adalah siswa terlalu terbebani dengan jam pelajaran tersebut, akibat lebih jauh lagi adalah mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan adanya tanggapan siswa tersebut maka guru IPS Terpadu dituntut untuk mampu menggunakan metode-metode lain yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hambatan paling mendasar yang dialami SMP Negeri 1 Ambarawa adalah kurangnya sarana dan prasarana, terutama dalam hal media elektronik, minimnya media yang tersedia, sehingga pembelajaran IPS Terpadu kurang mendapatkan jatah untuk menggunakan media tersebut.

4.3 Upaya guru dalam mengatasi hambatan pembelajaran IPS Terpadu

Dokumen yang terkait

DESKRIPSI KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA SMP NEGERI DI KECAMATAN MARTAPURA TAHUN AJARAN 2012-2013

1 19 60

UPAYA GURU DALAM MENGATASI HAMBATAN PEMBELAJARAN SEJARAH MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 4 112

STRATEGI, MASALAH, DAN UPAYA MENYINERGIKAN DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA KELAS VIII SMP NEGERI 2 MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 7 157

UPAYA GURU IPS MENGATASI HAMBATAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 21 SEMARANG

0 12 148

PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP SE KECAMATAN TENGARAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 2 185

ANALISIS KENDALA GURU DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 BINJAI TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 22

ANALISIS KESULITAN GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA KTSP SE-RAYON SMP NEGERI 37 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 24

PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 BATANGAN Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Pada Kurikulum 2013 Di SMP Negeri 1 Batangan Kelas VII Tahun Ajaran 2015/2016 (Studi Etnografi di SMP Negeri 1

0 3 14

PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 BATANGAN Pengelolaan Kelas Dalam Pembelajaran IPS Terpadu Pada Kurikulum 2013 Di SMP Negeri 1 Batangan Kelas VII Tahun Ajaran 2015/2016 (Studi Etnografi di SMP Negeri 1

0 3 15

Kesiapan Mengajar Guru IPS Terpadu Rintisan SMP Bertaraf Internasional Tahun Ajaran 2010/2012 (Studi Kasus SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kota Magelang).

0 0 2