d Tim-tim yang kompak transparan
Keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran dalam KTSP didukung oleh kinerja tim yang kompak dan transparan dari berbagai
pihak yang terlibat dalam pendidikan. Dalam dewan pendidikan dan komite sekolah misalnya, pihak-pihak yang terlibat bekerja sama secara harmonis
sesuai dengan posisinya masing-masing untuk mewujudkan sesuatu “sekolah yang dapat di banggakan” oleh semua pihak. Dalam pelaksanaan
pembelajaran misalnya pihak-pihak terkait bekerjasama secara profesional untuk mencapai tujuan-tujuan yang disepakati bersama. Dengan demikian,
keberhasilan KTSP merupakan hasil sinergi sinergistic effect dari kolaborasi tim yang kompak dan transparan.
2.3.4 Landasan KTSP
Menurut Mulyasa, 2007:24 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilandasi oleh Undang-Undang dan peraturan pemerintah sebagai berikut:
a Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas
b Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. c
Permindiknas No.22 Tahun 2006 tentang standar isi. d
Permendiknas No.23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan e
Permendiknas No.24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas no.22,dan 23.
Menurut Muslich, 2007:1 KTSP disusun dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan peraturan pemerintahan republik indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
2.3.5 Tujuan KTSP
Menurut Mulyasa, 2007:22 secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui
pemberian kewenangan otonomi kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengembalian keputusan secara partisipatif dalam
pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan di terapkannya KTSP adalah untuk: a
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan
sumber daya yang tersedia. b
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang akan dicapai.
2.3.6 Komponen KTSP
a Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Penetapan visi dan misi satuan pendidikan, kepala sekolah harus terlebih dulu memahami visi itu sendiri. menurut pendapat Helgeson 1996 visi
merupakan penjelasan tentang rupa yang seharusnya dari suatu organisasi kalau organisasi tersebut berjalan baik.
b Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Tujuan pendidikan satuan pendidikan merupakan acuan dalam mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dan kejuruan sebagai berikut:
1. Pendidikan Dasar, yang meliputi SDMISDLBPaket A dan
SMPMTSSMPLBPaket B bertujuan: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. 2.
PendidikanMenengah yang terdiri atas SMAMASMALBPaketC bertujuan:meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan meningkatkan pendidikan lebih lanjut.
3. Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK,bertujuan:
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
2.3.7 Landasan Yuridis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.