lupa oleh sebab banyaknya tindakan operasi, ataupun karena tidak adanya petugas lain yang mengingatkan dokter.
Penandatanganan informed consent harus benar-benar diperhatikan, baik itu tanda tangan pasien atau keluarga, tanda tangan saksi, dan tanda tangan perawat serta
dokter yang melakukan operasi haruslah tertera secara lengkap. Hal ini berguna untuk melindungi pihak-pihak yang memberikan tindakan medis, apabila kelak terjadi
sesuatu hal di luar dugaan, pernyataan tertulis informed consent ini menjadi bukti kuat yang akan membantu memperkuat pembelaan pada permasalahan yang terjadi.
Terhadap dokter yang melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien atau keluarganya, dapat dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin
praktek, maupun sanksi pidana, atau sanksi perdata.
5.1.4. Penjelasan Penyakit dan Perlunya Tindakan Medis
Pada wawancara yang dilakukan, dokter spesialis lebih sering menyampaikan informasi yang penting-penting saja kepada pasien dan keluarga untuk menghindari
adanya kerancuan pemahaman antara dokter dengan pasien yang pada akhirnya hanya akan menyita waktu. Untuk itu dokter terkadang memberikan penjelasan yang rinci
untuk kasus-kasus yang prognosanya jelek. Namun untuk kasus yang prognosanya tidak jelek dan informasi yang diberikan tidak mempengaruhi keinginan pasien untuk
segera dilakukan operasi, dokter menyerahkannya kepada pasien sampai pasien
menentukan keputusan bersedia untuk operasi.
Universitas Sumatera Utara
Pada pelaksanaan informed consent, diharapkan pasien mendapatkan informasi baik, sehingga pasien puas dan tanpa beban atau keraguan memberikan
persetujuan Sutanto, dkk, 2009.
5.1.5. Penjelasan Langkah-langkah Apabila Muncul Resiko
Dari hasil wawancara, didapatkan sebagian besar dokter jarang menerangkan sampai kepada langkah-langkah yang akan muncul apabila ada resiko, dengan alasan
apabila dijelaskan sampai dengan resiko, yang sering terjadi adalah pembatalan atau penolakan operasi dari pasien atau keluarga. Karena setiap tindakan bedah memiliki
resiko, baik yang bisa ditanggulangi maupun yang tidak terduga, dokter seharusnya menerangkan segala kemungkinan yang terjadi, namun karena pertimbangan
perbedaan pemahaman tersebut, menjadi alasan bagi dokter untuk jarang memberikan penjelasan.
Menurut Wiradharma dalam Wiria 2007, tiga komponen dalam persetujuan tindakan medik yaitu :
1. Informasi, yang sebenarnya mencakup keterangan mengenai tindakan yang akan dilakukan, berbagai risiko yang mungkin terjadi, manfaat yang diharapkan,
tindakan alternatifs untuk kepentingan pasien. 2. Pemahaman, merupakan fungsi dari kemampuan. Dokter harus memastikan bahwa
informasi yang diberikan telah dipahami sepenuhnya, 3 Kerelaan, menuntut adanya kebebasan fisik maupun psikis.Semakin rentannya
pasien, semakin pasien berhak untuk memperoleh perlindungan lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
terhadap tekanan atau bujukan yang mungkin tidak tepat untuk dilakukannya tindakan medik tertentu.
5.1.6. Penjelasan Resiko dan Kemungkinan Akibat Tidak Dilakukannya Tindakan Medis