4.2.2 Pelaksanaan Skoring dan Coding
Setelah melakukan pengumpulan data maka langkah selanjutnya adalah melakukan coding pada angket coping stress yang telah diisi oleh seluruh subjek
penelitian untuk memperoleh data secara spesifik berupa banyaknya jumlah subjek emotional focused-coping EFC dan jumlah subjek problem focused-
coping PFC. Penglasifikasian subjek EFC dan PFC diperoleh dari banyaknya jumlah skor antara EFC dengan PFC. Apabila subjek dengan jumlah skor EFC
lebih banyak dari jumlah skor PFC maka dapat diklasifikasikan sebagai subjek dengan kategori EFC. Sebaliknya, apabila subjek dengan jumlah skor PFC lebih
banyak dari jumlah skor EFC maka dapat diklasifikasikan sebagai subjek dengan kategori PFC. Berdasarkan penghitungan coding diperoleh jumlah subjek dengan
kategori EFC sebanyak 26 orang dan subjek dengan kategori PFC sebanyak 32 orang. Setelah dilakukan penglasifikasian subjek, kemudian yang selanjutnya
adalah skoring pada skala resiliensi. Rentang skor skala resiliensi adalah satu sampai dengan empat. Coding dan skoring jawaban subjek penelitian disajikan
dalam bentuk tabulasi data. Pengolahan data resiliensi berupa uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis.
4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk memilih item yang sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar 2010, 59. Uji
validitas bertujuan untuk melihat instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur atau tidak Sugiyono, 2009: 121. Uji
validitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan tiga jenis validitas, yaitu face validity, content validity, dan construct validity. Face validity dilakukan
dengan memperbaiki bentuk dan penampilan instrumen agar sesuai dengan subjek penelitian. Pengujian content validity dilakukan oleh profesional judgement untuk
menelaah item-item dalam instrumen agar sesuai dengan konsep variabel yang hendak diukur. Perbaikan dilakukan tiga kali dan kemudian diujikan pada dua
subjek penelitian. Uji validitas selanjutnya dilakukan setelah penelitian di lapangan karena penelitian ini menggunakan try out terpakai, yaitu menggunakan
subjek dalam try out sebagai subjek penelitian. Uji validitas menggunakan teknik Product Moment Pearson yang dilakukan dengan menggunakan program software
statistik. Hasil pengukuran validitas pada skala resiliensi menunjukkan bahwa dari
56 item yang diuji terdapat 37 item yang memiliki korelasi item total r ix, dengan kisaran nilai r ix sebesar 0,284 sampai dengan 0,548 dan 19 item yang
tidak memiliki koefisien korelasi item total r ix dengan kisaran nilai r ix sebesar -0,432 sampai dengan 0,231. Item dinyatakan memiliki koefisien korelasi item
total r ix apabila dilihat dari r tabel bahwa dengan jumlah subjek sebesar 58 dan dengan taraf signifikansi 5 0,05 diketahui r ix lebih besar dari 0,254 r ix
0,254. Berikut ini merupakan rincian item yang memiliki dan tidak memiliki koefisien r ix :
Tabel 4.1. Rincian Item Skala Resiliensi No
Aspek Indikator
Item Favorabel
Item Unfav
Jml
1. Regulasi
Emosi Mampu untuk mengatur
emosi, atensi dan 13
25 2
7 8
perilaku, serta tetap tenang dibawah kondisi
yang menekan. 26
56 23
31
2. Pengendalian
Impuls Mampu untuk
mengendalikan keinginan, dorongan,
kesukaan dan tekanan. 4
15 42
47 11
36 38
55 8
3. Optimisme
Memandang masalah secara positif, berpikir
optimis. 18
27 32
53 3
33 39
43 8
4. Analisis
Kausal Mampu untuk
mengidentifikasi penyebab
permasalahan. 12
19 21
48 1
41 44
52 8
5. Empati
Mampu menempatkan diri pada posisi orang
lain, ikut merasakan apa yang dirasakan orang
lain. 10
34 37
46 24
30 50
54 8
6. Self-Efficacy
Yakin mampu untuk memecahkan masalah.
5 28
29 49
9 17
20 22
8
7.
Reaching Out Mampu meningkatkan
aspek-aspek positif dalam kehidupan,
berani mengatasi ketakutan yang
mengancam. 6
8 14
40 16
35 45
51 8
Total 56
Keterangan : item yang tidak memiliki koefisien r ix tidak valid atau gugur
4.3.2 Uji Reliabilitas