Pengumpulan Data Pelaksanaan Skoring dan Coding

4.2 Pelaksanaan Penelitian

4.2.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Mei sampai dengan bulan Juni 2013. Data banyaknya jumlah klien dengan karakteristik usia 12 hingga 21 tahun diambil di kantor Balai Pemasyarakatan Bapas Kota Pekalongan yang beralamat di jalan Darma Bakti nomor 133 Kota Pekalongan dan didampingi oleh Kepala subsie klien dewasa. Balai Pemasyarakatan merupakan pranata hukum dibawah Kantor Wilayah Hukum dan HAM yang bertugas sebagai tata pelaksana Penelitian Kemasyarakatan Litmas guna memperlancar proses penyidikan, persidangan, dan pembimbingan. Prosedur pengambilan data pada klien harus didampingi oleh pendamping dari klien dalam hal ini disebut sebagai Pembimbing Kemasyarakatan PK. Peneliti menyesuaikan jadwal dengan PK agar mudah dalam pengambilan data. Pengambilan data pada klien tidak dilakukan di kantor Bapas melainkan melakukan kunjungan rumah setiap klien yang terdaftar sebagai sampel. Wilayah cakupan Bapas Kota Pekalongan meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes. Pengambilan data dilakukan menyebar di enam wilayah tersebut. Selama proses pengumpulan data di enam wilayah tersebut, peneliti dibantu oleh rekan yang bertempat tinggal di tiap-tiap wilayah. Selain itu, pengambilan data di kantor Bapas berupa pengambilan data secara insidental yaitu pengambilan data dilakukan sewaktu-waktu terdapat klien dengan karakteristik sampel sedang melakukan wajib lapor di kantor Bapas Pekalongan.

4.2.2 Pelaksanaan Skoring dan Coding

Setelah melakukan pengumpulan data maka langkah selanjutnya adalah melakukan coding pada angket coping stress yang telah diisi oleh seluruh subjek penelitian untuk memperoleh data secara spesifik berupa banyaknya jumlah subjek emotional focused-coping EFC dan jumlah subjek problem focused- coping PFC. Penglasifikasian subjek EFC dan PFC diperoleh dari banyaknya jumlah skor antara EFC dengan PFC. Apabila subjek dengan jumlah skor EFC lebih banyak dari jumlah skor PFC maka dapat diklasifikasikan sebagai subjek dengan kategori EFC. Sebaliknya, apabila subjek dengan jumlah skor PFC lebih banyak dari jumlah skor EFC maka dapat diklasifikasikan sebagai subjek dengan kategori PFC. Berdasarkan penghitungan coding diperoleh jumlah subjek dengan kategori EFC sebanyak 26 orang dan subjek dengan kategori PFC sebanyak 32 orang. Setelah dilakukan penglasifikasian subjek, kemudian yang selanjutnya adalah skoring pada skala resiliensi. Rentang skor skala resiliensi adalah satu sampai dengan empat. Coding dan skoring jawaban subjek penelitian disajikan dalam bentuk tabulasi data. Pengolahan data resiliensi berupa uji validitas, uji reliabilitas, dan uji hipotesis.

4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas