Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini di satu sisi membuka peluang untuk mempercepat laju pembangunan, tetapi di sisi lain membawa tantangan persaingan yang semakin ketat dan tajam. Menghadapi hal tersebut, pendidikan di Indonesia, terutama Sekolah Menengah Kejuruan dituntut mampu menyiapkan tenaga kerja terampil dan kompeten untuk mengisi keperluan pembangunan, mengubah status siswa dari beban menjadi aset bangsa, menciptakan sumber daya manusia profesional yang dapat diandalkan dan unggul menghadapi persaingan global. Sekolah Menengah Kejuruan SMK di Indonesia, menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0490U1992 pasal 1 adalah bentuk satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional. Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2008 SMK terdiri dari enam bidang keahlian diantaranya teknologi dan rekayasa, teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, seni kerajinan dan pariwisata, agribisnis dan agroteknologi, bisnis dan manajemen. Enam bidang keahlian tersebut memiliki kompetensi keahlian masing-masing. 2 Kompetensi merupakan hal penting yang harus dipahami oleh semua komponen pendidikan seperti pada UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional Pasal 35: 1 Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Pasal tersebut dapat diuraikan standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan. Peningkatan kualitas kompetensi siswa pada jenjang pendidikan SMK juga sangat penting karena kaitannya dengan kualitas tamatan untuk bisa langsung bersaing di dunia industri. Peningkatan kompetensi siswa di sekolah sebagai institusi dalam pelaksanaannya merupakan hal penting yang perlu dirancang dan dilaksanakan dengan baik. Setiap kompetensi yang ada dalam kurikulum harus diajarkan dengan pendekatan, metode, dan sarana pendidikan yang memadai. Di samping itu peran guru dalam meningkatkan kompetensi sangat besar, dalam pelaksanaannya diperlukan metode dan media yang baik agar materi dan kompetensi yang telah ditentukan dalam kurikulum dapat terpenuhi. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara, didapati persentase rata-rata kelulusan siswa untuk materi memahami rangkaian resistif arus searah pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik di tahun sebelumnya adalah 70,45 dengan nilai rata-rata 76,36. 3 Sedangkan hasil observasi, proses pembelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional dengan menggunakan metode ceramah. Sumber belajar yang digunakan berupa modul dan handout. Media pembelajaran yang ditemui di sekolah antara lain papan tulis, komputer, OHP, LCD dan alat peraga. Media pembelajaran seperti LCD dan alat peraga kurang dimanfaatkan oleh guru dalam mengajar. Oleh karena itu, siswa cenderung malas untuk membaca dan kurang tertarik terhadap penyampaian materi oleh guru. Padahal belajar dengan mengunakan media pembelajaran yang menarik tentu saja sangat menguntungkan bagi siswa terutama dalam prestasi belajarnya. Pada saat observasi dilakukan terlihat beberapa siswa yang tidak masuk sekolah tanpa ijin membolos. Hanya sedikit siswa yang berani bertanya maupun menjawab pertanyaan dari gurunya. Ada juga beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya, dan ada pula yang bermain telepon seluler. Melihat dari permasalahan di atas, diperlukan suatu inovasi dalam metode pembelajaran yang digunakan dan sesuai dengan penerapan kurikulum 2013 kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Salah satu metode yang dapat digunakan agar mendorong siswa aktif dan memahami materi yang diajarkan yaitu metode discovery learning. Metode tersebut diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa baik dalam aspek kognitif maupun afektif. 4 Metode penemuan discovery learning merupakan komponen dari praktik pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif. Menurut Encycopedia of the Sciences of Learning, “penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diterapkan oleh guru dalam berbagai cara, termasuk dengan mengajarkan berbagai keterampilan menyelidiki dan pemecahan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Discovery learning merupakan sebuah metode pengajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelajaran sejati terjadi melalui personal discovery penemuan pribadi. Selain pengunaan metode pembelajaran oleh para guru. Hal lain yang dapat dilakukan adalah menggunakan media pembelajaran. Belajar dengan menggunakan media pembelajaran tentu saja sangat menguntungkan bagi para guru ataupun siswa. Hal ini disebabkan karena hal-hal yang mungkin tidak berada di dalam kelas, ruang praktik maupun dilingkungan sekolah, dapat dihadirkan melalui media. Sehingga, media pembelajaran sangat berguna dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan tetapi tidak ada disekitar kita. Mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik adalah salah satu mata pelajaran yang diwajibkan di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara. Pada materi dasar listrik terlihat banyak siswa yang kurang menguasai ketika 5 proses pembelajaran. Untuk itulah, penggunaan metode pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat membantu siswa dalam pemahaman teknik instalasi tenaga listrik. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat pentingnya metode pembelajaran yang inovatif untuk menuju ke arah perbaikan di setiap pelaksanaannya. Maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kompetensi Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Muhammadiyah Klaten dengan Metode Discovery Learning”

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BALAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 MERDEKA.

0 3 26

PENGEMBANGAN E-LEARNING MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK KELAS X TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 SEDAYU.

0 19 339

PENINGAKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK BENGKEL LISTRIK KELAS X PROGRAM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK PIRI 1 YOGYAKARTA MELAUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING.

0 2 209

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI RANGKAIAN DIGITAL DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 2 100

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK.

0 6 254

KEEFEKTIFAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PEMASANGAN INSTALASI MOTOR LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DI SMK BATUR JAYA 1 CEPER KLATEN.

3 22 184

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

0 0 65

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 1 PLERET.

0 0 194