33
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Muhammadiyah 1 Klaten Utara,
didapati persentase rata-rata kelulusan siswa untuk materi memahami rangkaian resistif arus searah pada mata pelajaran dasar dan pengukuran
listrik di tahun sebelumnya adalah 70,45 dengan nilai rata-rata 76,36. Sedangkan hasil observasi dikelas, proses pembelajaran yang dilakukan
masih bersifat konvensional dengan menggunakan metode ceramah. Sumber belajar yang digunakan berupa modul dan handout. Oleh karena
itu, siswa cenderung malas dan kurang tertarik terhadap penyampaian materi oleh guru. Hanya sedikit siswa yang berani bertanya maupun
menjawab pertanyaan dari gurunya. Ada juga beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya, dan ada pula yang bermain
telepon seluler. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka akan diterapkan
metode pembelajaran discovery learning. Metode tersebut merupakan
metode mengajar yang menerapkan pembelajaran mandiri. Siswa tidak mendapatkan pengetahuan melalui guru tetapi siswa mendapatkan
pengetahuan melalui proses menemukan sendiri. Dengan demikian, dalam pembelajaran dengan penemuan sendiri, siswa dapat memperoleh
pengetahuan dari pengalamannya menyelesaikan masalah bukan melalui penjelasan dari guru.
Dari hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh Eka Kurniawati 2011 didapatkan peningkatan keterampilan siswa dalam kegiatan
34 praktikum dan pengerjaan latihan soal. Menurut Elvira Yunita Utami
2013 didapatkan hasil peningkatan motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan metode
discovery learning. Selanjutnya, menurut Akhmad Afendi 2012 didapatkan hasil penggunaan metode
pembelajaran discovery learning lebih efektif dari pada metode
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu diharapkan metode
discovery learning dapat meningkatkan kompetensi siswa baik aspek kognitif maupun afektif dalam
memahami rangkaian
resistif arus
searah dan
siswa dapat
mengorganisasikanya sendiri . Uraian kerangka berpikir tersebut
ditampilkan dalam bagan pada gambar 1 sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan kerangka berpikir penelitian Aspek afektif
Rendahnya kompetensi siswa aspek kognitif dan afektif
Penerapan metode discovery
learning
Peningkatan kompetensi siswa aspek kognitif dan
afektif Aspek kognitif
35
D. Pertanyaan Penelitian