2 Keterlibatan siswa secara aktif untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
c. Kelemahan dan kelebihan Pembelajaran dengan Pendekatan metakognitif
Adapun kelemahan dan kelebihan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif adalah sebagai berikut Maulana, 2008 :
1 Kelemahan atau hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran dengan pendekatan metakognitif
a Waktu yang tersedia relatif sedikit untuk melakukan pengembangan‐pengembangan pembelajaran
b Kesulitan dalam membuat kelompok diskusi dengan anggota kelompok yang beragam tingkat kemampuan matematikanya, sehingga diharapkan dalam masing‐
masing kelompok terjadi kegiatan diskusi kelompok yang produktif. 2 Kelebihan pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif
a Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa b Membuat siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung
c Siswa mendapat kesempatan yang lebih banyak mengeksplorasi materi bersama
guru maupun teman‐temannya melalui kegiatan diskusi. d Pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif dapat meningkatkan
kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika. e Mengurangi kecemasan siswa dalam belajar matematika
f Membuat siswa lebih berani dalam bertanya dan menjawab pertanyaan g Sangat membantu siswa dalam memahami konsep dari materi yang sedang mereka
pelajari
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang pembelajaran dengan pendekatan metakognitif sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya penelitian yang dilakukan
oleh Maulana 2008 dengan judul Pendekatan Metakognitif Sebagai Alternatif Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
PGSD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan metakognitif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1 kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan metakognitif lebih baik dibandingkan dengan
mahasiswa yang belajar secara konvensional, 2 pembelajaran dengan pendekatan metakognitif efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa
subkelompok tinggi, subkelompok sedang, dan subkelompok rendah, 3 kualitas kegiatan belajar siswa meningkat, dan 4 baik mahasiswa maupun dosen memiliki
tanggapan positif terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan metakognitif. Hasil penelitian juga memperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan pendekatan
metakognitif dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dan mampu memacu antusiasme dalam belajar matematika.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Khonis Arifah 2012 dengan judul Efektivitas Pendekatan Keterampilan Metakognitif Terhadap Hasil Belajar
index card match efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok himpunan kelas VII MTs Qodiriyah Harjowinangun Dempet Demak pada semester genap tahun pelajaran
20112012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata‐rata hasil belajar matematika peserta didik yang diajar dengan pendekatan keterampilan metakognitif dengan index
card match lebih baik daripada peserta didik yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh, rata‐rata nilai tes akhir kelas eksperimen
= 80.5 dan kelompok kontrol = 65.125, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan metakognitif efektif terhadap hasil belajar matematika pada materi
pokok himpunan. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian Fashikun 2008 yang berjudul
Implementasi Pembelajaran Kelompok Dengan Pendekatan Metakognitif Yang Berbasis Teknologi Dikemas Dalam CD Interaktif Pada Materi Geometri di MAN Babakan Tegal
yang bertujuan untuk menganalisis 1 perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang diajar menggunakan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif yang berbasis
teknologi dikemas dalam CD Interaktif dan kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, 2 pengaruh keaktifan siswa yang diajar menggunakan
pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif berbasis teknologi yang dikemas dalam CD Interaktif, 3 pengaruh keterampilan proses siswa yang diajar
menggunakan pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD Interaktif, 4 ketuntasan prestasi belajar siswa sebesar 60
pada kelas yang diajar menggunakan pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif berbasis teknologi yang dikemas dalam CD Interaktif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1 prestasi belajar antara siswa yang diajar menggunakan pembelajaran dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi di kemas dalam
CD Interaktif lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2 keaktifan siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran kelompok
dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD Interaktif memberi kontribusi terhadap prestasi belajar matematika sebesar 83, 3 keterampilan
proses siswa yang ditumbuhkan dalam pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD Interaktif memberi kontribusi
terhadap prestasi belajar matematika siswa sebesar 75,5, 4 pembelajaran kelompok dengan pendekatan metakognitif yang berbasis teknologi dikemas dalam CD Interaktif
dapat mencapai ketuntasan belajar sebesar 60. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi pembelajaran kelompok dengan pendekatan
metakognitif berpengaruh terhadap prestasi belajar serta pencapaian ketuntasan dalam belajar siswa.
Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Dengan pendekatan Metakognitif terhadap Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pabelan ini lebih memfokuskan untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna, menanamkan kesadaran bagaimana merancang,
memonitor, serta mengontrol apa yang siswa ketahui dan apa yang diperlukan untuk mengerjakan, dan bagaimana melakukannya. Proses pembelajaran menitikberatkan pada
penelitian sebelumnya, walaupun menggunakan pendekatan yang sama, namun mereka lebih menekankan pada variasi dalam proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir Penelitian