2010 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dilihat dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat
terselesaikannya bahan pelajaran, sementara dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Oemar Hamalik 2006 menyatakan bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar dan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti .
Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses pembelajaran Eka,
2012. Pendapat beberapa pakar tentang pengertian hasil belajar sangat beragam, namun
secara sederhana, hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Klasifikasi hasil belajar
Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu : informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris Purwanto,
2011. 1 Informasi verbal
Kapabilitas informasi verbal merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang fakta‐fakta. Informasi verbal diperoleh secara
lisan, membaca buku dan sebagainya. Informasi ini dapat diklasifikasikan sebagai fakta, prinsip, dan nama generalisasi.
2 Keterampilan Intelektual Kapabilitas keterampilan intelektual merupakan kemampuan untuk dapat
memperbedakan, menguasai
konsep, aturan,
dan memecahkan
masalah. Kemampuan‐kemampuan tersebut diperoleh melalui belajar.
3 Strategi Kognitif Kapabilitas strategi kognitif adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan serta
mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis. Kapabilitas ini terorganisasikan secara internal sehingga memungkinkan
perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir anak terarah. 4 Sikap
Kapabilitas sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap stimulus atas dasar penilaian terhadap stimulus tersebut. Respon yang diberikan oleh
seseorang terhadap suatu objek mungkin positif mungkin pula negatif, hal ini tergantung kepada penilaian terhadap objek yang dimaksud, apakah sebagai objek
yang penting atau tidak. 5 Keterampilan Motoris
Untuk mengetahui seseorang memiliki kapabilitas keterampilan motorik, kita dapat melihatnya dari segi kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot‐otot, serta
anggota badan yang diperlihatkan orang tersebut. Namun demikian, dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
1 Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yaitu:
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi Sudjana,2009. a Pengetahuan
Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat rendah yang paling rendah. Meskipun demikian, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil belajar
berikutnya. Hafal menjadi prasyarat bagi pemahaman. b Pemahaman
Tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu pemahaman terjemahan,
pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi. c Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus. Abstraksi dapat berupa ide, teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke
dalam situasi baru disebut aplikasi. d Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur‐unsur atau bagian‐ bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan
kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari tiga tipe sebelumnya.
e Sintesis Penyatuan unsur‐unsur atau bagian‐bagian ke dalam bentuk menyeluruh disebut
sintesis. Berpikir sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan
orang lebih kreatif. Seseorang yang memiliki kemampuan sintesis memungkinkan ia untuk menemukan hubungan kausal urutan tertentu atau menemukan
abstraksinya operasionalnya. f Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materi, dan
yang lainnya. Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau standar tertentu. Dalam tes esai, standar atau kriteria tertentu tersebut
muncul dalam bentuk frase “menurut pendapat Saudara”. 2 Ranah afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Para ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseroang telah mempunyai
penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
3 Ranah psikomotorik Hasil belajar psikomotorik dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan
bertindak individu. Ada 6 komponen dalam ranah psikomotorik, yaitu : a gerakan
berkenan dengan komunikasi non‐decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretative.
Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai
isi bahan pelajaran Sudjana, 2009.
c. Faktor‐faktor yang mempengaruhi hasil belajar