Analisis Kebutuhan Implementasi Pengujian

34 BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Research and Development RD. Rancangan produk yang akan dihasilkan penelitian ini adalah sistem pengelolaan poin pelanggaran berbasis web yang selanjutnya akan diuji kualitasnya sehingga menjadi produk yang teruji dan dapat dimanfaatkan SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Dalam mengembangkan sistem, model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Waterfall.

B. Prosedur Pengembangan

Berdasarkan model pengembangan Waterfall, berikut adalah prosedur atau tahapan-tahapan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan analisis mengenai masalah apa yang dihadapi pengguna waka kesiswaan, wali kelas, siswa, dan guru BK, fungsi apa yang diinginkan, dan data apa yang akan diproses lalu menyimpulkan perangkat lunak yang sesuai serta dapat menjadi solusi masalah yang ada. Dalam tahap analisis kebutuhan, metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan pengamatan dokumen. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai waka kesiswaan, wali kelas sepuluh, siswa kelas sepuluh, dan guru BK di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Metode pengamatan dokumen dilakukan dengan mengidentifikasi laporan Microsoft Excel dan Buku Kejar Prestasi di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Berdasarkan data yang terkumpul kemudian diolah 35 menjadi user requirement list atau daftar kebutuhan pengguna yang akan menjadi dasar utama pengembangan sistem pengelolaan poin .

2. Desain

Setelah melakukan analisis kebutuhan, tahap selanjutnya adalah tahap desain sistem. Tahap desain akan menerjemahkan hasil dari analisis kebutuhan, ke dalam sebuah perancangan perangkat lunak sebelum dibuat coding. Dalam penelitian ini tahap desain disajikan dalam bentuk Unified Modeling Language UML dengan berbagai diagram antara lain:

a. Perancangan Arsitektural Sistem

Dalam merancang arsitektural sistem, penelitian ini akan menggunakan use case diagram. Use case digunakan untuk menggambarkan hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam sistem sebagai entitas eksternal dengan sistem secara mendetail. Dimana perancangan use case diagram mengacu pada hasil user requirement list analisis kebutuhan.

b. Perancangan DataKelas Sistem

Dalam merancang data kelas sistem, penelitian ini akan menggunakan class diagram. Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian class-class yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class-class ini dapat ditentukan berdasarkan elemen dari use case diagram yang merupakan kata benda, menunjukkan orang, dan menunjukkan proses dari sistem pengelolaan poin.

c. Perancangan Antar Muka

Dalam penelitian ini fokus perancangan antar muka berfokus pada bagaimana perangkat lunak berkomunikasi dengan manusia yang 36 menggunakannya. Perancangan antar muka sistem dengan pengguna akan menggunakan desain layout. Desain layout berfungsi sebagai dasar pembuatan interface dalam setiap modul dan halaman sistem pengelolaan poin.

d. Perancangan Komponen Prosedural Sistem

Dalam merancang komponen prosedural sistem, penelitian ini akan menggunakan sequence diagram dan activity diagram. Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan kelakuan objek-objek dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta method-method yang dimiliki class-class dalam class diagram, sedangkan activity diagram digunakan untuk menggambarkan aktifitas yang dapat dilakukan oleh sistem pada setiap use case.

3. Implementasi

Tahap implementasi adalah tahap dimana hasil desain sistem diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer. Pada tahap ini, perancangan arsitektural sistem diimplementasikan menggunakan model-view- controller MVC menggunakan framework CodeIgniter. Perancangan datakelas diimplementasikan menjadi database dengan menggunakan bahasa SQL dan aplikasi Mysql. Hasil perancangan antar muka pengguna user interface diimplementasikan menjadi tampilan sistem dengan menggunakan CSS dan javascript, sedangkan untuk perancangan komponen prosedural diimplementasikan menjadi prosedur atau alur sistem menggunakan Bahasa PHP.

4. Pengujian

Dalam penelitian ini pengujian berfokus pada pengujian unit, integrasi, validasi, dan sistem sebagai berikut: 37 a. Pengujian Unit Dalam melakukan pengujian unit, teknik yang digunakan adalah white- box yang dilakukan dengan menelusuri tiap modul dan data yang mengalir di seluruh modul. Pengujian unit dilakukan oleh pengembang sendiri. b. Pengujian Integrasi Dalam melakukan pengujian integrasi, teknik yang digunakan adalah black-box. Black-box berfokus pada ranah informasi dari perangat lunak dengan menggunakan sebuah test case. Pengujian intregrasi dilakukan oleh pengembang sendiri.

c. Pengujian Validasi

Pengujian ini memungkinkan pengguna untuk menemukan kesalahan yang lebih rinci karena berfokus pada fungsi yang terlihat oleh pengguna dan keluaran-keluaran yang dikenali pengguna sehingga dapat diketahui apakah sistem telah sesuai analisis kebutuhan. Dalam pengujian validasi, penelitian ini menggunakan Alpha Testing. Alpha Testing dilakukan oleh ahli rekayasa web. d. Pengujian Sistem Dalam penelitian ini pengujian sistem berfokus pada pengujian keamanan dan pengujian stress. Pengujian keamanan menggunakan software Acunetix WVS dan pengujia stress menggunakan WAPT dan LoadImpact.

5. Analisis Kualitas Sistem