Kerangka Pikir Pertanyaan Penelitian

31 pelanggaran, menyimpan data tindakan, dan mencetak laporan. Pengujian sistem dilakukan dengan metode black box untuk menguji fungsi yang disediakan. Kendala pada sistem ini adalah dalam proses memasukkan data pelanggaran, guru harus mengisikan data berupa nis, no pelanggaran, nama pelanggaran, besar poin, dan jenis pelanggaran. Proses ini membutuhkan banyak inputan sehingga tidak jauh berbeda dari pencatatan manual. Dari dua penelitian yang relevan di atas, belum ada sistem pengelolaan poin pelanggaran yang sesuai dengan kebutuhan SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengembangkan penelitian yang telah dilakukan oleh Risang Kurniawan dengan mengembangkan aplikasi pengelolaan poin yang dapat menampilkan siswa-siswa yang memiliki poin maksimal sesuai kebutuhan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Penelitian ini juga akan mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Pleura Ria Jayanti dengan mengembangkan sistem pengelolaan poin yang meminimalkan inputan saat memasukkan data pelanggaran sehingga pengguna hanya perlu memasukkan kode tata tertib dan tanggal pelanggaran. Selain itu sistem yang akan dikembangkan tidak hanya diuji dari segi aspek functionality tetapi juga diuji berdasarkan Standar ISO 9126 .

C. Kerangka Pikir

Di SMK Muhammadiyah 1 Bantul selama ini belum ada aplikasi yang khusus yang digunakan untuk mengelola data poin pelanggaran tata tertib. Selama ini proses pengelolaan data poin di SMK Muhammadiyah 1 Bantul menggunakan Microsoft Excel dan buku BKPP. Hal ini menyebabkan beberapa masalah yaitu 32 hasil pengelolaan data poin belum dapat digunakan secara maksimal oleh waka kesiswaan untuk mengetahui seberapa besar pencapaian sasaran mutu peningkatan kedisiplinan dan bagi wali kelas, Microsoft Excel tidak dapat secara otomatis menentukan siswa-siswa yang memiliki poin maksimal dan mengelompokkan siswa-siswa yang memiliki poin maksimal. Berdasarkan kondisi tersebut maka penelitian ini mengembangkan sebuah sistem pengelolaan poin berbasi web untuk mempermudah pengelolaan data poin bagi wali kelas dan meningkatkan manfaat dari output pengelolaan data poin. Langkah pengembangan sistem yaitu: 1 analisis kebutuhan; 2 desain; 3 implementasi; dan 4 pengujian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Standar ISO 1926 untuk menentukan tingkat kualitas software dari segi aspek functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability dari sistem pengelolaan poin. Berdasarkan data dalam proses pengujian, diperoleh keterangan bagaimana kualitas perangkat lunak tersebut sesuai Standar ISO 9126. Keterangan ini dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah sistem siap digunakan oleh pengguna.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan penjabaran dari rumusan masalah, didapat pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Sistem pengelolaan poin pelanggaran tata tertib siswa berbasis web seperti apa yang dibutuhkan oleh waka kesiswaan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul untuk mengetahui seberapa besar pencapaian sasaran mutu peningkatan kedisiplinan? 33 2. Sistem pengelolaan poin pelanggaran tata tertib siswa berbasis web seperti apa yang dibutuhkan oleh wali kelas di SMK Muhammadiyah 1 Bantul dalam mengelola poin pelanggaran? 3. Bagaimana hasil pengujian kualitas dari sistem berdasarkan Standar ISO 9126 aspek functionality, aspek reliability, aspek usability, aspek efficiency, aspek maintainability, dan aspek portability? 34 BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan