Deskripsi Lokasi Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

52 Berdasarkan hasil skor terendah dan tertinggi diperoleh distribusi frekuensi kemandirian anak sebagai berikut : Tabel 15. Distribusi Frekuensi Kemandirian Anak Interval skor Frekuensi Persentase Kategori 33,26 – 38 13 26 Sangat Tinggi 28,6 – 33,25 17 34 Tinggi 23,76 – 28,5 19 38 Rendah 19 – 23,75 1 2 Sangat Rendah Jumlah 50 100 Tabel 15 menunjukkan bahwa di PAUD Setyarini terdapat 1 anak memiliki kemandirian sangat rendah, 19 anak memiliki kemandirian rendah, 17 anak memiliki kemandirian tinggi dan 13 anak memiliki kemandirian sangat tinggi. Anak yang cenderung memiliki kemandirian sangat tinggi dalam melakukan sesuatu tidak bergantung dengan orang lain. Anak mempunyai inisiatif untuk melakukan segala sesuatu sendiri dan anak tahu kapan waktunya harus meminta bantuan pada orang lain atau orang tuanya. Anak yang memiliki kemandirian sangat tinggi sudah berani dan mampu berinteraksi dengan semua orang tanpa ditemani orang tua. Anakpun aktif dan berani mengungkapkan gagasan ketika proses pembelajaran serta anak mampu mengerjakan tugas sendiri sampai selesai. Anak yang cenderung memiliki kemandirian tinggi memiliki kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu yang dikehendaki, berani mengungkapkan gagasan dan mampu mengerjakan tugasnya sendiri. Anak sudah mampu melakukan eksplorasi sendiri dan aktif ketika proses pembelajaran. Tetapi anak masih ditunggu oleh orang tuanya saat proses 53 pembelajaran dan terkadang anak masih bersikap kasar dan marah ketika mainannya diminta teman sebayanya walaupun tidak lama kemudian berbaikan. Anak yang cenderung memiliki kemandirian rendah masih bergantung dengan orang tua. Anak masih ditunggu orang tuanya di dalam kelas, apabila keinginannya untuk bergantung tidak terpenuhi akan menangis dan marah. Anak sudah mulai berinteraksi dengan semua orang tetapi masih ditemani oleh orang tuanya dan anak cenderung menjadi pendiam dan pasif di dalam kelas. Anak yang cenderung memiliki kemandirian rendah belum mampu bereksplorasi sendiri, tetapi masih dibantu dengan orang tuanya, tidak jarang anak melakukan sesuatu karena diperintah orang tua sehingga anak tidak memiliki inisiatif. Sedangkan anak yang cenderung memiliki kemandirian sangat rendah belum mampu melakukan segala sesuatu sendiri. Anak masih sangat bergantung dengan orang tua dalam melakukan segala sesuatu. Anak belum mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, terlihat ketika di kelas anak belum berani bermain dan berinteraksi dengan teman- temannya, interaksi anak masih terbatas pada satu dan dua orang. Anak juga tidak mau berpisah dengan orang tuanya ketika proses pembelajaran berlangsung. Tabel 15 di atas dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut :