II.3 Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan
kesesuaian dalam penelitian. Adapun operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
No Variabel Teoritis
Variabel Operasional 1.
Variabel Bebas X Komunikasi Kelompok Kecil
a. Adanya Interaksi
b. Peranan dalam anggota
c. Menyadari adanya tujuan
perusahaan d.
Keterikatan sesama anggota 2.
Variabel Terikat Y Motivasi Kerja
a. Faktor Intrinsik
b. Faktor Ekstrinsik
3. Karakteristik Responden
a. Jenis kelamin
b. Usia
c. Lama bekerja
d. pendidikan
II.4. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiaah yang amat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun,2001:46.
Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi kelompok kecil, terdiri dari:
a. Adanya interaksi, didalamnya mencakup komunikasi upward
komunikasi dari bawahan kepada atasan, downward komunikasi dari atasan kepada bawahan., dan horizontal komunikasi dari
orang-orang yang sama leveltingkatnya dalam organisasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Memiliki peranan sebagai anggota kelompok, dimana masing-
masing anggota mengambil peranannya sendiri dan dapat saling mempengaruhi satu sama lain.
c. Menyadari adanya tujuan perusahaan, dengan saling berinteraksi
dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
d. Keterikatan sesama anggota, dengan daya tarikan anggota kelompok
satu sama lain dan keinginan mereka untuk bersatu. Yang paling penting adalah anggota kelompok bergantung satu sama lain untuk
beberapa tingkatan tertentu. 2.
Motivasi Kerja, terdiri: a.
Faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang.
b. Faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri
seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. 3.
Karakteristik responden terdiri dari: a.
Jenis kelamin : laki-laki atau perempuan.
b. Usia
: umur reponden. c.
Pendidikan : latar belakang tingkatan sekolah terakhir
responden. d.
Lama bekerja : sudah berapa lama responden bekerja.
Universitas Sumatera Utara
II.5. Hipotesis
Hipotesis ialah pernyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan. Menurut pendapat Champion Kriyanto, 2007:28
hipotesis dapat dikatakan sebagai “statement of theory in testable form”, atau “tentative statement about reality”. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis pernyataan
yang menjembatani teori. Perumusan hipotesis berguna memfokuskan masalah; mengidentifikasi data-data yang relevan yang dikumpulkan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: H
: Tidak terdapat hubungan antara Komunikasi Kelompok Kecil dengan
Motivasi Kerja Karyawan PT. Tupparware Indonesia Cabang Medan
Maimun . H
a
: Terdapat hubungan antara Komunikasi kelompok Kecil dengan
Motivasi Kerja Karyawan PT. Tupperware Cabang Medan Maimun. .
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1.1 Sejarah Berdirinya Tupperware
Tahun 1938, Mr. Earl Tupper, seorang ahli kimia dari Amerika Serikat berusia 31 tahun mendirikan perusahaan Tupper Plastic Company dan pabrik
pertamanya di Farnumsville, Massachussets, USA. Produk plastik dengan merk Tupper Plastic ini mulai dijual tahun 1946 melalui toko dan katalog. Namun
penjualan kurang sukses karena keistimewaan produk Tupperware yaitu “seal” atau
tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan ini tidak diketahui konsumen karena tidak ada penjelasan tentang itu.
Keadaan berubah ketika seorang wanita bernama Brownie Wise memperkenalkan cara penjualan produk Tupperware
melalui Party PlanHome Party atau peragaan dirumah rumah, yang terbukti lebih sukses dan efektif karena
disertai penjelasan mengenai keistimewaan dan manfaat dari tiap produk. Sehingga mulai saat itu penjualan Tupperware
dilakukan dari rumah ke rumah secara direct selling.
Dalam usianya yang lebih dari setengah abad, saat ini Tupperware telah
menjadi salah satu perusahaan terkemuka didunia dibidang wadah plastik untuk penyimpanan maupun penyajian yang berkualitas tinggi. Dengan kantor pusat di
Orlando, Florida US, saat ini Tupperware telah dipasarkan hampir di 100 negara
di dunia dan mempunyai lebih dari 200 item produk. Tupperware mempunyai
filosofi sederhana yang digunakan sebagai dasar untuk sukses, yaitu tergantung pada people, product, dan party planhome party.
Tupperware mulai dikenal masyarakat Indonesia sekitar tahun 1978.
Namun belum dapat berkembang luas, karena belum memiliki kantor perwakilan dan distributor resmi Tupperware
di Indonesia. Selain itu, cara penjualan yang unik
dalam sistem single level membuat masyarakat ragu-ragu untuk mencoba bisnis
yang menjanjikan ini. Setelah beberapa kali gagal mencari rekanan, tahun 1990
Universitas Sumatera Utara
kantor pusat Tupperware dari Orlando, datang ke Jakarta untuk menyeleksi tujuh
calon rekanan. Akhirnya pada 11 Juni 1991 diadakanlah Home Party Tupperware
pertama di Indonesia. Inilah cikal bakal bisnis Tupperware yang begitu hebat di
Indonesia. Dapat dikatakan tahun 1991-1994 merupakan masa peletakan pondasi bagi
Tupperware Indonesia, dan tahun 1995 perlahan-lahan Tupperware
bangkit dan berkembang pesat pada periode berikutnya. Saat ini Tupperware
Indonesia telah menjadi anggota APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia dan diwakili oleh
PT. Imawi Benjaya yang telah berganti nama manjadi PT. Cahaya Prestasi Indonesia. Perusahaan inilah yang menjadi distributor nasional sekaligus penerima
lisensi produk Tupperware di Indonesia dimana telah memiliki kurang lebih 91
distributor resmi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. PT. Cahaya Prestasi Indonesia mensuplai produk untuk seluruh distributor Tupperware
di Indonesia dan menjadi perusahaan pusat yang mengkoordinasi penjualan produk serta kegiatan
perusahaan distributor agar sesuai ketentuan yang berlaku.
III.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Utama Tupperware
Untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang kian hari semakin ketat. Tupperware menetapkan visi, misi dan nilai utama perusahaan sebagai pedoman
dalam mewujudkan cita-cita perusahaan. Visi, misi dan nilai utama perusahaan ini juga berfungsi untuk menyatukan persepsi seluruh pimpinan karyawan dan
konsultan dalam menjalankan roda perusahaan. a. Visi Tupeprware
Visi Tupperware adalah menjadi Company of Choice dan Brand of Choice.
b. Misi Tupperware Misi Tupperware adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih
baik lagi.
c. Nilai Utama Tupperware “People, product, dan party planhome party” merupakan nilai fundamental
utama dari Tupperware. Mempercayai nilai-nilai ini akan yakin berhasil dalam
Universitas Sumatera Utara
KAM Key Account Manager
Operation Supervisor
Warehouse Supervisor
CashierCustomer ServiceMarketing
Supervisor
Staf Gudang
Delivery Room
staff Customer
Service Cashier
Marketing
bisnis yang kompetitif serta menjadikan hidup banyak orang menjadi lebih baik lagi.
III.1.3 Struktur Organisasi Tupperware
Struktur organisasi dapat terbentuk karena adanya kelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok yang sudah ditetapkan. Organisasi
juga termasuk dalam salah satu fungsi manajemen. Agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik, maka perlu dibuat mekanisme dan struktur pembagian tugas
dan wewenang serta pengaturan hubungan dari setiap unit kerja. Struktur organisasi PT Tupperware Cabang Medan Maimun berbentuk garis
dan staf yang ramping karena tidak melakukan kegiatan produksi dan hanya mempekerjakan orang dalam bidang administratif.
Gambar 3 Struktur Organisasi PT Tupperware Cabang Medan Maimun
Sumber: PT Tupperware Cabang Medan Maimun
Universitas Sumatera Utara
Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian pada PT Tupperware cabang Medan Maimun adalah Sebagai berikut:
1 KAM Key Account Manager a. Memimpin dan mengelola cabang sesuai dengan pedoman dan pengarahan
yang digariskan kantor pusat. b. Membawahi, mengawasi dan mengkoordinasikan semua bagian lainnya yang
terdapat pada kantor cabang. c. Bertanggung jawab dan memberikan laporan berkala berupa data dan
informasi lainnya mengenai kegiatan operasional perusahaan ke pusat. d. Memotivasi sales force Tupperware untuk meningkatkan penjualan
2 Operation Supervisor a. Melaksanakan program penjualan sesuai dengan rencanaprogram yang telah
disusun dan menilai pelaksanaannya untuk meningkatkan penjualan produk. b. Menyusun dan membuat laporan bulanan mengenai perkembangan penjualan
perusahaan. 3 Warehouse Supervisor
a. Bertanggung jawab terhadap gudang dan mengelola orang-orang yang di gudang.
b. Membuat laporan bulanan mengenai persediaan barang di gudang kepada KAM Key Account Manager.
c. Bertanggung jawab atas penerimaan barang-barang yang dikirim dari kantor pusat.
d. Menerima laporan penerimaan dan pengeluaran barang-barang, dan berita acara apabila barang kurang diterima.
4 CashierCustomer Service Supervisor a. Bertanggung jawab dan mengelola cashier.
b. Bertanggung jawab dan mengelola customer service. c. Bertanggung jawab dan mengelola marketing.
5 Cashier, Staf Gudang dan Customer Service Sama-sama memberikan pelayanan terbaik kepada sales force distributor.
Universitas Sumatera Utara
III.1.4 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tupperware
1 Donasi ke 21 Sekolah dan Yayasan Donasi ini didapatkan dari kegiatan tahunan yang telah memasuki tahun ke-7
yaitu program Lomba Mengarang dan Menggambar CHC. Untuk setiap karya yang diterima Tupperware mendonasikan Rp 10.000,- atas nama anak-anak yang
mengirimkan karya tersebut. Tahun ini karya yang masuk mencapai 43.158 karya atau setara Rp 431.580.000,- yang direalisasikan dalam fasilitas penunjang
pendidikan berupa buku-buku pengetahuan, komputer dan printer serta tas sekolah ke yayasan atau sekolah yang peduli pendidikan anak-anak yang kurang beruntung
atau telantar. Tupperware berkomitmen untuk terus berupaya membantu pendidikan bagi
anak-anak Indonesia khususnya mereka yang kurang mampu. Karena itulah, program CHC akan terus dilanjutkan demi memberikan pendidikan yang lebih baik
untuk anak-anak yang kurang beruntung tersebut. Terima kasih kepada Distributor dan Sales Force yang telah berpartisipasi
dalam kegiatan penyerahan donasi pendidikan ini. Bersama Tupperware tunjukkan semangat Caring dan Sharing melalui kegiatan sosial ini. Semoga bantuan donasi
pendidikan ini dapat membantu memperlancar kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak yang memerlukan bantuan.
2 Tupperware Green Living Memperingati “Hari Pohon Sedunia” yang jatuh setiap tanggal 21
November, Tupperware mendukung program konservasi hutan dari WWF Indonesia bertajuk “My Baby Tree”. Program ini adalah gerakan menanam pohon
secara virtual tetapi tumbuh di alam nyata dengan mengajak publik untuk menanam pohon secara bersama-sama di areal seluas 5 hektar.
Program “My Baby Tree” ini juga diharapkan mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk memerhatikan kondisi Daerah Aliran Sungai DAS
Ciliwung. DAS Ciliwung merupakan daerah tangkapan hujan penyangga wilayah Jakarta, Bogor dan Depok yang kini masuk dalam salah satu DAS dengan kategori
Universitas Sumatera Utara
kritis di Indonesia. Kelestarian DAS Ciliwung ini sangat penting karena sering dikaitkan sebagai penyebab banjir yang melanda Jakarta. Keberadaan pohon dapat
menahan air agar tidak meluap di aliran Sungai Ciliwung. Setiap pohon yang ditanam akan dilengkapi dengan GeoTag, sehingga pertumbuhannya dapat
dimonitor WWF melalui GoogleEarth.
III.2 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel faktor yang satu berkaitan
dengan variabel faktor yang lain. Metode korelasional digunakan juga untuk mengukur hubungan antara berbagai variabel, meramalkan variabel tidak bebas dari
pengetahuan kira tentang varibel bebas serta memudahkan untuk membuat rancangan eksperimen Rakhmat, 2007:31.
Dalam konteks penelitian yang diteliti adalah Komunikasi Kelompok Kecil dengan Motivasi Kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan
Maimun.
III.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor Tupperware Cabang Medan Maimun di Jalan B. Katamso No.11 Medan. PT Tupperware adalah perusahaan
multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga, dengan karakteristik “caring and sharing”,
manajemen yang tersebar, dengan semangat kewirausahaan yang tinggi. Serta memiliki ruang lingkup kerja yang meliputi kelompok-kelompok kecil dalam
pelaksanaan tujuan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
III.3 Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, tunbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian
Nawawi,1995:141. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun. Adapun jumlah
seluruh karyawan yang bekerja di Kantor Tupperware Cabang medan maimun sebanyak 25 orang. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian berjumlah 25 orang.
b. Sampel Sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai sebagian dari populasi
yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Nawawi 1995:144 mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu. Syaratnya, sampel harus memenuhi sifat representatif atau mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi yang akan diteliti.
Sampel yang representatif merupakan sampel yang mencerminkan semua unsur dalam populasi proposional atau memberikan kesempatan yang sama pada
semua unsur populasi untuk dipilih, sehinga dapat mewakili kedaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi Kriyanto, 2007:150. Menurut Arikunto 2006:131,
apabila jumlah sampel hanya berkisar 100 ke bawah maka sebaiknya jumlah sampel adalah jumlah keseluruhan populasi total sampling sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel sebanyak 25 orang atau semua populasi dijadikan sampel.
Universitas Sumatera Utara
III.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan melalui kegiatan survey di lokasi penelitian,
dimana teknik pengumpulan data dari responden melalui: a. Kuisioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran
angket yang bertulis mengenai pokok permasalahan pada koresponden yang menjadi sampel Sanra, 2010:55.
2. Studi Kepustakaan Library Research Studi kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mempelajari dan mengumpulkan data melalui literature dan sumber bacaan yang relecan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian
kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, jurnal, internet, literature, serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
III.5 Teknik Analisis Data
Analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis yaitu:
1. Analisis Tabel Tunggal Suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakuakan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis
data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori Singaimbun, 1995:266.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Tabel Silang Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahi variabel yang
satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif.
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah pengujian dan statistik untuk mengetahui data
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang diorelasikan, maka
digunakan rumus Koefisien Korelasi Tata jenjang Rank Order Correlation Coeficient oleh Spearman. Adapun rumur koefisien
korelasinya, yaitu sebagai berikut:
r
s
= 1-
Keterangan: r
s
= koefisien korelasi tata jenjang di
= beda antara jenjang tiap sampel n
= jumlah sampel 1 dan 6 = bilangan konstan
∑ = sigma atau jumlah
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisa data dan melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Jika r
s
0, maka hipotesis ditolak Jika r
s
0, maka hipotesis diterima
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi dugunakan skala Guilford Rakhmat, 1992:29, yaitu sebagai berikut:
0,20 : hubungan rendah sekali
0,20-0,40 : hubungan rendah sekali tapi pasti
0,40-0,70 : hubungan yang cukup berarti
0,70-0,90 : hubungan yang tinggi;kuat
0,90 : hubungan sangat tinggi;kuat sekali;dapat diandalkan
Untuk menguji tingkat signifikasi korelasi untuk n0, digunakan rumus t
test
pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut:
T
hitung
=
Keterangan: t
hitung
= nilai t
hitung
r
s
= koefisien korelasi tata jenjang n
= jumlah sampel jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungan signifikan jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungan tidak signifikan t
tabel
α = 0,05 Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan
antara variabel X dan Y, yaitu dengan rumus sebagai berikut: Kp = r
s 2
x 100 Kriyantono, 2007:174-175
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
IV.1 ANALISIS TABEL TUNGGAL
Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi- bagi variabel kedalam beberapa kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dan
presentase. Analisis ini merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari tiga kolom. Biasanya, analisis tabel tunggal hanya memuat tiga kolom
yang terdiri dari kolom keterangan, frekuensi, dan presentase. Data yang disajikan dan dibahas dalam tabel tunggal ini adalah sebagai berikut:
IV.1.1 Karakteristik Responden
Tabel 1 Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi 1
Laki-laki 4
16 2
Perempuan 21
84 3
Total 25
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan sampel 25 orang, diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 7 orang 28,0
dan responden dengan jenis kelamin wanita adalah sebanyak 18 orang 72,0. Hal ini sesuai dengan keadaan karyawan PT Tupperware Cabang Medan Maimun yang
mayoritas adalah perempuan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Usia
No Usia
Frekuensi 1
21 Tahun - 30 Tahun 15
60 2
31 Tahun - 40 Tahun 10
40 3
41 Tahun - 50 Tahun 4
50 Tahun Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang berumur 21 tahun – 30 tahun adalah sebanyak 15 orang 60 dan responden yang berumur 31 tahun – 40
tahun adalah sebnayak 10 orang 40. Data di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 21 tahun – 30 tahun merupakan usia produktif bagi karyawan
PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun sehingga mereka memiliki semangat dan jiwa kerja yang tinggi.
Tabel 3 Pendidikan
No Pendidikan
Frekuensi 1
SMA 11
44 2
Diploma 2
8 3
S1 11
44 4
S2 1
4 Total
25 100
Tabel di atas menunjukan bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan SMAsederajat adalah 11 orang 44, responden yang memiliki
Universitas Sumatera Utara
tingkat pendidikan Diploma adalah sebanyak 2 orang 8, responden yang memiliki tingkat pendidikan S1 adalah sebanyak 11 orang 44 dan responden
yang memilik tingkat pendidikan S2 hanya 1 orang 4. Hal ini berarti karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun mayoritas karyawannya
berpendidikan tingkat SMA dan S1.
Tabel 4 Lama bekerja
No Lama Bekerja
Frekuensi 1
1Tahun 6
24 2
1 – 5 Tahun 17
68 3
6 – 10 Tahun 1
4 4
10 Tahun 1
4 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang bekerja kurang dari 1 tahun adalah sebanyak 6 orang 24, responden yang bekerja selama 1 tahun – 5
tahun adalah sebnayak 17 orang 68, responden yang berkerja selama 6 – 10 Tahun adalah sebanyak 1 orang 4, dan yang sudah bekerja selama lebih dari 10
tahun adalah sebanyak 1 orang 4. Tabel memperlihatkan bahawa PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun mayoritas memiliki karyawan yang
fresh graduate dalam menghadapi dunia pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.2 Analisis Komunikasi Kelompok Kecil X Tabel 5
Pertemuan Antara Sesama Karyawan yang dilaksanakan oleh PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak Penting 2
Kurang penting 3
Penting 17
68 4
Sangat Penting 8
32 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan bahwa pertemuan antara sesama karyawan yang dilaksanakan oleh PT Tupperware
Indonesia Cabang Medan Maimun berlangsung dalam suasana yang terbuka, akrab dan saling menyenangkan. Pertemuan ramah tamah seperti ini penting, hal ini
dinyatakan oleh 17 orang responden 68 dan 8 32 orang responden lainnya menyatakan sangat penting. Ini menunjukkan bahwa pertemuan antara sesama
karyawan dengan suasana yang terbuka, akrab dan saling menyenangkan sangat penting dilaksanakan oleh PT Tuperrware Indonesia Cabang Medan Maimun.
Pertemuan ramah tamah ini dilaksanakan karena perusahaan berusaha menciptakan dan menumbuhkan rasa keharmonisan dan kekompakan diantara sesama karyawan,
sehingga terciptalah suasana dan kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan. Hal ini mampu menghasilkan hasil kerja yang optimal diantara karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6 Frekuensi Pertemuan Ramah Tamah
No Pernyataan
Frekuensi 1
1 kali dalam sebulan 2
8 2
1 kali dalam 3 minggu 1
4 3
1 kali dalam 2 minggu 7
28 4
1 kali dalam seminggu 15
60 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang responden 8 menyatakan pertemuan ramah tamah dilakukan 1 1 kali dalam sebulan, 1 orang responden
45 menyatakan pertemuan ramah tamah dilakukan 1 kali dalam 3 minggu, 7 orang responden 28 menyatakan pertemuan ramah tamah dilakukan 1 kali
dalam 2 minggu, dan ada 15 orang responden 60 menyatakan bahwa pertemuan ramah tamah dilakukan 1 kali dalam seminggu. Hal ini menunjukkan bahwa PT
Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun melaksanakan pertemuan ramah tamah 1 kali dalam seminggu, hal ini rutin dilaksanakan dengan tujuan
membangkitkan semangat baru dan sebagai wadah untuk melakukan inovasi dalam hal promosi, dengan tujuan utama untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antara
sesama karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 Intensitas Keikutsertaan dalam Pertemuan Ramah Tamah
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak pernah 2
Jarang 7
28 3
Sering 16
64 4
Sangat sering 2
8 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa ada 7 orang responden 28 yang jarang mengikuti pertemuan ramah tamah, 16 orang responden 64 menyatakan sering
mengikuti pertemuan ramah tamah, dan 2 orang responden 8 menyatakan sangat sering mengikuti pertemuan ramah tamah. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan bersedia ikut serta dalam pertemuan ramah tamah yang dilaksanakan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun. Mayoritas
karyawan menganggap bahwa keikutsertaan mereka dalam pertemuan ini bertujuan untuk saling mengenal dan menumbuhkan rasa kebersamaan diantara karyawan.
Namun masih ada 7 orang karyawan yang jarang mengikuti pertemuan ini karena mereka memiliki kepentingan utama lain yang harus dilaksanakan, bersamaan
ketika pertemuan ramah tamah itu di lakukan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8 Pertemuan Ramah Tamah Membantu Kedekatan antara Karyawan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak membantu 2
Kurang membantu 1
4 3
Membantu 16
64 4
sangat membantu 8
32 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya ada 1 orang responden 4 menyatakan pertemuan ramah tamah kurang membantu kedekatan dengan
karyawan lainnya dalam menunjang kegiatan pekerjaan, 16 orang responden 64 menyatakan pertemuan ramah tamah membantu kedekatan dengan karyawan
lainnya dalam menunjang kegiatan pekerjaan dan 8 orang responden 32 menyatakan pertemuan ramah tamah sangat membantu kedekatan dengan karyawan
lainnya dalam menunjang kegiatan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bawha pertemuan ramah tamah sangat membantu kedekatan dengan karyawan lainnya
dalam menunjang kegaitan pekerjaan. Kedekatan yang muncul mampu menciptakan kemampuan untuk saling bekerja sama di antara karyawan. Adapun
salah satu karyawan menganggap pertemuan ramah tamah ini kurang membantu disebabkan oleh jarangnya keikutsertaan karyawan tersebut dalam setiap
pelaksanaan pertemuan ramah tamah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9 Personaliti Kelompok Kerja di antara Masing-Masing Kelompok
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak bekerja sama 2
Kurang bekerja sama 3
12 3
Bekerja sama 16
64 4
Sangat bekerja sama 6
24 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa di dalam personaliti kelompok kerja di antara masing-masing kelompok hanya 3 orang responden 12 menyatakan
kurang bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan, pertemuan ramah tamah kurang berpengaruh terhadap interaksi karyawan, 16 orang responden 64
menyatakan bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan, dan 6 orang responden 24 mengatakan sangat bekerja sama dalam mencapai tujuan
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa personaliti kelompok kerja diantara masing-masing kelompok saling bekerja sama dalam mencapai tujuan perusahaan.
Personaliti setiap anggota kelompok dapat dipengaruhi oleh personaliti anggota lain yang disebabkn adanya fleksibilitas dalam menyelesaikan persoalan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 Hubungan Antara Rekan kerja di dalam Kelompok
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak baik 2
Kurang baik 3
Baik 14
56 4
Sangat baik 11
44 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahawa ada 14 orang responden 56 menyatakan hubungan antara rekan kerja di dalam kelompok baik, dan 11 orang
responden 44 menyatakan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara rekan kerja di dalam kelompok baik. Hubungan yang ditumbuhkan melalui
pertemuan-pertemuan ramah tamah akan menciptakan hubungan yang baik sehingga di antara rekan kerja mampu bekerja sama dalam pekerjaan baik dalam
kelompok sendiri maupun kelompok lainnya.
Tabel 11 Kesediaan Rekan Kerja dalam Menyelesaikan Masalah Pekerjaan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak membantu 2
Kurang membantu 3
12 3
Membantu 17
68 4
Sangat membantu 5
20 Total
25 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan bahwa ada 3 orang responden 12 menyatakan kurang membantu, 17 orang responden 68 menyatakan rekan kerja bersedia
membantu dalam menyelesaikan masalah pekerjaan dan 5 orang responden 20 menyatakan rekan kerja sangat bersedia membantu dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa rekan kerja bersedia membantu dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang dihadapi. Kondisi ini menggambarkan
bahwa orang-orang yang bekerja sama dan membantu satu sama lain akan mencapai hasil yang lebih besar dari tujuan perusahaan.
Tabel 12 Komitmen terhadap Tugas
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak Berkomitmen 2
Kurang berkomitmen 2
8 3
Berkomitmen 17
68 4
Sangat berkomitmen 6
24 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa ada 2 orang responden 8 menyatakan kurang berkomitmen terhadap tugas perusahaan , 17 orang responden 68
menyatakan memiliki komitmen terhadap tugas perusahaan, dan 6 orang responden 24 menyatakan sangat berkomitmen terhadap tugas perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas karyawan memiliki komitmen terhadap tugas perusahaan yang dibebankan oleh perusahaan. Komitmen terhadap tugas yang
karyawan tanamkan didasarkan pada tujuan dan alasan tertentu masuk perusahaan, sehingga karyawan akan bekerja dengan komitmen yang dibuat guna mencapai
tujuan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13 Jumlah Anggota Kelompok dalam Melaksanakan Pekerjaan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak efektif 1
4 2
Kurang efektif 5
20 3
Efektif 16
64 4
Sangat efektif 3
12 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 menyatakan jumlah anggota kelompok tidak efektif dalam melaksanakan
pekerjaan, 5 orang responden 20 menyatakan jumlah anggota kelompok kurang efektif dalam melaksanakan pekerjaan, 16 orang responden 64 yang
menyatakan jumlah anggota kelompok sangat efektif dalam melaksanakan pekerjaan, dan ada 3 orang responden 12 yang menyatakan sangat efektif. Hal
ini menunjukkan bahwa jumlah anggota kelompok sudah efektif dalam melaksanakan pekerjaan. Jumlah anggota pada tiap kelompok disesuaikan dengan
beban kerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14 Pembagian Kelompok Kerja di PT Tupperware Indonesia
Cabang Medan Maimun
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak sesuai 2
Kurang sesuai 7
28 3
Sesuai 18
72 4
Sangat sesuai Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 7 orang responden 28 menyatakan pembagian kelompok kerja kurang sesuai dalam melaksanakan pekerjaan, 18 orang
responden 72 menyatakan pembagian kelompok kerja sudah sesuai dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa pembagian kelompok kerja
sudah sesuai dalam melaksanakan pekerjaan. Secara jelas, struktur organisasi PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun telah membaginya sesuai dengan
tugas, wewenang serta pengaturan hubungan dengan setiap unit kelompok kerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15 Norma Kelompok Sesama Anggota
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak baik 2
8 2
Kurang baik 2
8 3
Baik 22
88 4
Sangat baik 1
4 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 2 orang responden 8 menyatakan bahwa diberlakukannya norma kelompok antar sesama anggota karyawan berjalan
kurang baik, 22 orang responden 88 menyatakan berlakunya norma kelompok antar sesama anggota karywan berjalan baik, hanya 1 orang responden 4 yang
menyatakan sangat baik. Hal tersebut menympulkan bahwa norma kelompok yang berlaku antara sesama anggota karyawan PT Tupperware Cabang Medan Maimun
sudah berjalan baik, sehingga aturan dan pedoman yang digunakan oleh para karyawan dapat dijalankan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16 Rasa Saling Tergantung dalam Menyelesaikan Pekerjaan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak tergantung 2
8 2
Kurang tergantung 4
16 3
Tergantung 18
72 4
Sangat tergantung 1
4 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa 2 orang responden 8 menyatakan tidak tergantung dalam menyelesaikan pekerjaan, 4 orang responden 16
menyatakan merasa kurang tergantung dalam menyelesaikan pekerjaan, 18 orang responden 72 menyatakan tergantung dalam menyelesaikan pekerjaan, dan ada
1 orang responden 4 yang menyatakan sangat tergantung dalam menyelesaikan pekerjannya. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan merasa tergantung
dalam menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi, yang disebabkan oleh mobilitas perusahaan yang sangat tinggi setiap harinya maka karyawan saling bekerja sama
dalam melaksanakan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17 Hubungan Kerja dengan Rekan Kerja
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak puas 1
4 2
Kurang puas 1
4 3
Puas 21
84 4
Sangat puas 2
8 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 yang menyatakan tidak puas dan kurang puas dalam hubungan kerja dengan rekan
kerjanya, 21 orang resonden 84 menyatakan merasa puas dalam hubungan kerja dengan rekan kerjanya dan ada 2 orang responden 8 menyatakan sangat puas
dalam hubungan kerja dengan rekan kerjanya. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan merasa puas dalam hubungan kerja dengan rekan kerjanya.
Karyawan menganggap bahwa kerja sama yang baik antara karyawan menimbulkan rasa kepuasan terhadap hubungan kerja mereka.
Universitas Sumatera Utara
IV.1.3 Analisis Motivasi Kerja Y Tabel 18
Keterlibatan dalam Proses Pengambilan Keputusan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak pernah 2
8 2
Jarang 5
20 3
Sering 16
64 4
Sangat sering 2
8 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa ada 2 orang responden 8 menyatakan tidak pernah terlibat dalam membuat keputusan dalam kelompok, 5 orang
responden 20 menyatakan jarang terlibat dalam membuat keputusan dalam kelompok, ada 16 orang responden 64 menyatakan sering terlibat dalam
membuat keputusan dalam kelompok dan 2 orang repsonden 8 menyatakan sangat sering dilibatkan dalam membuat keputusan dalam kelompok. Hal tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas karyawan sering terlibat dalam proses pengambilan keputusan, baik itu mengajukan pendapat ataupun rekomendasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19 Pemahaman tentang Tujuan Perusahaan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak paham 1
4 2
Kurang paham 2
8 3
Paham 15
60 4
Sangat paham 7
28 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 yang tidak memahami tentang tujuan perusahaan, 2 orang responden 8 kurang paham
tentang tujuan perusahaan, ada 15 orang responden 60 yang paham tentang tujuan perusahaan dan 7 orang responden 28 yang sangat paham tentang tujuan
perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun memahami tentang tujuan perusahaannya.
Karyawan merasa penting mengetahui ini untuk memahami tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan, sehingga dapat diupayakan dengan kemampuan bersama.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 20 Instruksi dan Informasi yang Diterima
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak jelas 2
Kurang jelas 3
12 3
Jelas 14
56 4
Sangat jelas 7
28 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa 3 orang responden 12 menyatakan bahwa instruksi ataupun informasi yang diterima kurang jelas, 14 orang responden
56 menyatakan instruksi ataupun informasi yang diterima jelas, dan 7 orang responden 28 menyatakan bahwa informasi ataupun instruksi yang diterima
sangat jelas. Hal ini menunjukkan bawa mayoritas karyawan menerima dengan jelas intruksi dan informasi yang disampaikan, baik itu tentang tujuan yang ingin
dicapai dan cara-cara mengerjakan instruksi tersebut.
Tabel 21 Penghargaan Atas Hasil Kerja
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak pernah 2
Jarang 3
12 3
Sering 19
76 4
Sangat sering 3
12 Total
25 100
Universitas Sumatera Utara
Tabel diatas menunjukkan bahwa 3 orang responden 12 menyatakan jarangnya kelompok jarang menghargai hasil kerja, 19 orang responden 76
menyatakan kelompok sering menghargai hasil kerja dan 3 orang responden 12 menyatakan kelompok sangat sering menghargai hasil kerja. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas anggota kelompok lainnya sering menghargai hasil kerja. Karyawan menganggap bahwa penghargaan atas hasil kerjanya yang diperoleh dari
anggota kelompok dapat menjadi dorongan dalam menghasilkan kualitas perkerjaan yang lebih baik.
Tabel 22 Penambahan Gaji atau Bonus Kepada Karyawan yang Berprestasi
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak pernah 1
4 2
Jarang 8
32 3
Sering 15
60 4
Sangat sering 1
4 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 menyatakan perusahaan tidak pernah memberikan tambahan gaji atau bonus kepada
karyawan yang berprestasi, 8 orang responden 32 menyatakan perusahaan jarang memberikan tambahan gaji atau bonus kepada karyawan yang berprestasi,
15 orang responden 60 menyatakan bahwa perusahaan sering memberikan tambahan gaji atau bonus kepada karyawan yang berprestasi, dan 1 orang
responden 4 menyatakan perusahaan sangat sering memberikan tambahan gaji atau bonus kepada karyawan yang berprestasi. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan sering memberikan tambahan gaji atau bonus kepada karyawan yang berprestasi. Karyawan menggap bahwa usaha yang telah diberikan dalam pekerjaan
sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 23 Promosi Jabatan bagi Karyawan yang Berprestasi
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak efektif 1
4 2
Kurang efektif 4
16 3
Efektif 16
64 4
Sangat efektif 4
16 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 yang menyatakan pemberian promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi tidak
efektif, 4 orang responden 16 menyatakan pemberian promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi kurang efektif, 16 orang responden 64 menyatakan
pemberian promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi efektif, dan 2 orang responden 16 menyatakan bahwa pemberian promosi jabatan bagi karyawan
yang berprestasi sangat efektif. Hal ini menujukkan bahwa pemberian promosi jabatan bagi karyawan yang berprestasi adalah efektif. Mayoritas karyawan
mengharapkan pemberian promosi jabatan dapat terealisasi karena hal ini akan semakin menumbuhkan motivasi kerja yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24 Pujian dan Motivasi dari Pimpinan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak pernah 1
4 2
Jarang 8
32 3
Sering 14
56 4
Sangat sering 2
8 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 yang merasa tidak mendapatkan pujian atau motivasi dari pimpinan atas prestasi kerja
yang dicapai, 8 orang responden 32 merasa jarang mendapatkan pujian atau motivasi dari pimpinan atas prestasi kerja yang dicapai, 14 orang responden 56
merasa sering mendapat pujian dan motivasi dari pimpinan, dan 2 orang responden 8 merasa sangat sering mendapat pujian dan motivasi dari pimpinan atas
prestasi kerja yang dicapai. Hal ini menujukkan bahwa mayoritas karyawan merasa sering mendapat pujian dan motivasi dari pimpinan atas prestasi kerja yang tekah
dicapai. Karyawan merasa hal ini cukup penting di terima untuk menambah semangat dalam mencapai tujuan perusahan ketika pemimpin melakukan feedback
yang baik atas prestasi yang mereka lakukan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 25 Kesempatan Pelatihan dan Pengembangan Diri
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak pernah 1
4 2
Jarang 9
36 3
Sering 14
56 4
Sangat sering 1
4 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa hanya 1 orang responden 4 menyatakan perusahaan tidak pernah memberikan pelatihan dan pengembangan diri
guna mengembangkan potensi dan keterampilan karyawan, 9 orang responden 36 menyatakan perusahaan jarang memberikan pelatihan dan pengembangan
diri guna mengembangkan potensi dan keterampilan karyawan, 14 orang responden diantaranya 56 menyatakan perusahaan sering memberikan pelatihan
dan pengembangan diri guna mengembangkan potensi dan keterampilan karyawan , dan 1 orang responden 4 menyatakan perusahaan sering memberikan pelatihan
dan pengembangan diri guna mengembangkan potensi dan keterampilan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sering memberikan pelatihan dan
pengembangan diri guna mengembangkan potensi dan keterampilan karyawan dengan mengadakan workshop, seminar, pengajaran dari profesionalnya, dll.
Karyawan menganggap kesempatan ini dapat memotivasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 26 Kesempatan dalam Mengembangkan Karir
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak Pernah 2
Jarang 6
24 3
Sering 18
72 4
Sangat sering 1
4 Total
25 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa 6 orang responden 24 menyatakan perusahaan jarang memberikan kesempatan dalam mengembangkan karir, 18 orang
responden 72 menyatakan perusahaan sering memberikan kesempatan dalam mengembangkan karir dan 1 orang responden 4 menyatakan perusahaan sangat
sering memberikan kesempatan dalam mengembangkan karir. Hal ini menujukkan bahwa perusahaan tidak memberikan informasi dan kesempatan yang sama kepada
karyawan. Perusahaan menganggap kesempatan hanya diberikan kepada karyawan yang memiliki kontribusi dan hasil kerja yang maksimal. Namun karyawan
menganggap kesempatan itu tidak adil, sebaiknya disamaratakan agar semua karyawan memiliki kesempatan yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27 Perolehan Imbalan
No Pernyataan
Frekuensi 1
Tidak sesuai 2
Kurang sesuai 8
32 3
Sesuai 15
60 4
Sangat sesuai 2
8 Total
25 100
Tabel diatas menunjukkan bahwa 8 orang responden 32 menyatakan merasa kurang sesuai memperoleh imbalan dengan pekerjaan yang dilakukan, 15
orang responden 32 menyatakan merasa sudah sesuai memperoleh imbalan dengan pekerjaan yang dilakukan, dan 2 orang responden 8 menyatakan merasa
sangat sesuai memperoleh imbalan dengan perkerjaan yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan merasa sesuai memperoleh imbalan
dengan pekerjaan yang dilakukan. Perolehan imbalan yang sesuai diberikan sebagai wujud kesesuaian atas hasil kerja maksimal sehingga karyawan menganggap hasil
kerja dihargai oleh perusahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV.2 ANALISIS TABEL SILANG
Tabel berikut ini akan mengemukakan data variabel penelitian dan penganalisisnya dalam bentuk tabel silang deskriptif. Untuk menyajikan data pada
tabel silang menggunakan alat bantu software SPSS 13.0 melalui menu analyze kemudian pada sub menu descriptive statistic padahal pilihan cossstabs,
penganilisisnya sebagai berikut:
Tabel 28 Hubungan antara Rekan Kerja di dalam kelompok terhadap Penghargaan
atas Hasil Kerja
No Hubungan antara rekan kerja di
dalam kelompok Penghargaan atas hasil kerja
Total
Tidak pernah
Jarang Sering Sangat
sering
1 Tidak baik
2 Kurang baik
3 Baik
2 11
1 14
4 Sangat baik
1 8
2 11
Total 3
19 3
25
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 responden, 2 orang responden memiliki hubungan baik antara rekan kerja di dalam kelompok menyatajan bahwa anggota
lainnya jarang memberikan penghargaan terhadap hasil kerja. Ada 11 orang
Universitas Sumatera Utara
responden memiliki hubungan baik antara rekan kerja di dalam kelompok menyatakan bahwa anggota kelompok lainnya sering memberikan penghargaan
terhadap hasil kerja. Ada 1 orang responden memiliki hubungan baik antara rekan kerja di dalam kelompok menyatakan bahwa anggota kelompok lainnya sangat
sering memberikan penghargaan atas hasil kerja. Ada 1 orang responden memiliki hubungan sangat baik antara rekan kerja di dalam kelompok menyatakan bahwa
anggota kelompok lainnya jarang memberikan penghargaan terhadap hasil kerja. Ada 8 orang responden memiliki hubungan sangat baik antara rekan kerja di dalam
kelompok menyatakan bahwa anggota kelompok lainnya sering memberikan penghargaan terhadap hasil kerja. Ada 2 orang responden memiliki hubungan
sangat baik antara rekan kerja di dalam kelompok menyatakan bahwa anggota kelompok lainnya sangat sering memberikan penghargaan terhadap hasil kerja.
Dari keterangan dia atas dapat dilihat, bahwa mayoritas responden yang memiliki hubungan baik antara rekan kerja di dalam kelompok menyatakan bahwa
anggota kelompok lainnya sering memberikan penghargaan terhadap hasil kerja yang dihasilkan oleh rekan kerja sehingga tercipta hubungan kerjasama yang baik
antara karywan dalam menyelesaikan persoalan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 29 Hubungan Komitmen Terhadap Tugas dalam Perolehan Imbalan
No Komitmen Terhadap Tugas
Perolehan Imbalan Total
Tidak sesuai
Kurang sesuai
Sesuai Sangat sesuai
1 Tidak komitmen
2 Kurang komitmen
1 1
2
3 Komitmen
6 10
1 17
4 Sangat komitmen
1 4
1 6
Total 8
15 2
25
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 orang responden ada 1 orang responden yang kurang memiliki komitmen terhadap tugas menyatakan
memperoleh imbalan yang kurang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada 1 orang responden yang kurang memiliki komitmen terhadap tugas menyatakan
memperoleh imbalan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada 6 orang responden yang memiliki komitmen terhadap tugas menyatakan memperoleh
imbalan yang kurang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada 10 orang responden yang memiliki komitmen terhadap tugas menyatakan memperoleh
imbalan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada 1 orang responden yang memiliki komitmen terhadap tugas menyatakan memperoleh imbalan yang
sangat sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada 1 orang responden yang sangat komitmen terhadap tugas menyatakan memperoleh imbalan yang kurang
sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Ada 4 orang responden yang sangat
Universitas Sumatera Utara
komitmen terhadap tugas menyatakan meperoleh imbalan yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Dan ada 1 orang responden yang sangat komitmen
terhadap tugas menyatakan memperoleh imbalan yang sangat sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Dari keterangan diatas dapat dilihat, bahwa mayoritas responden yang memiliki komitmen terhadap tugas menyatakan memperoleh imbalan yang sesuai
dengan pekerjaan yang dilakukan. Hal ini berarti bahwa perusahaan menilai objektif setiap karyawan dengan memberikan penghargaan sesuai dengan usaha
yang dihasilkan oleh karyawan. Karyawan merasa puas dengan imbalan yang diperoleh apabila disesuaikan dengan pekerjaan yang dibebankan kepada
karyawan.
V.3 ANALISIS KORELASIONAL
Di dalam proses penelitian yang dilakukan mengenai Komunikasi Kelompok Kecil dan Motivasi Kerja di PT Tupperware Indonesia Cabang Medan
Maimun, adapun analisis korelasional yang digunakan untuk menguji hubungan antara variabel yang diteliti , sekaligus mencoba untuk uji hipotesis.
Dalam uji korelasional ini, penulis menggunakan aplikasi program “SPSS versi 13.0” melalui menu analyze kemudian sub menu correlate pada pilihan
bivariate. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk memperoleh akurasi data dan memudahkanpenulis untuk melakuan analisis.
Diketahui adapun hipotesis yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah:
Ho : Tidak terdapat hubungan antara Komunikasi Kelompok kecil
terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun.
Ha : Terdapat hubungan antara Komunikasi Kelompok Kecil terhadap
Motivasi Kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
• Jika nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima hubungan signifikan
• Jika nilai probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak hubungan tidak signifikan
Berdasarkan rumusan hipotesis yang diajukan, maka dapat uraikan adapun variabel yang akan diuji secara korelasional dibatasi pada hubungan
variabel berikut ini: 1.
Korelasi antara hubungan rekan kerja di dalam kelompok terhadap penghargaan terhadap hasil kerja.
2. Korelasi antara komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan.
Tabel 30 Korelasi antara Hubungan Kerja di dalam kelompok terhadap
Penghargaan terhadap Hasil Kerja
Hubungan antara
rekan kerja di dalam
kelompok Pengahrgaan
atas hasil kerja
Spearman’s rho
Hubungan antara rekan kerja di dalam
kelompok Correlation
Coeffient Sig. 2- tailed
N
1000 .
25 .164
.432 25
Penghargaan atas hasil kerja
Correlation Coeffient Sig. 2-
tailed
N
.164 .432
25 1.000
. 25
Universitas Sumatera Utara
Diketahui perumusan masalah hipotesis dalam analisis korelasional, dirumuskan sebagai berikut:
Ho: tidak terdapat hubungan antara hubungan rekan kerja di dalam kelompok terhadap penghargaan terhadap hasil kerja.
Ha:terdapat hubungan antara hubungan rekan kerja di dalam kelompok terhadap penghargaan atas hasil kerja.
Berdasarkan perumusan hipotesis tersebut rumus Spearman Rho maka diperoleh 0,434 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,434 artinya tingkat penilaian
hubungan rekan kerja di dalam kelompok terhadap penghargaan terhadap hasil kerja, sebesar 0,434.
Signifikansi 2 tailed sebesar 0,434 0,05 maka hipotesa Ho yakni tidak terdapat korelasi hubungan rekan kerja di dalam kelompok terhadap penghargaan
terhadap hasil kerja diterima dan Ha yang ditolak yakni terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan rekan kerja di dalam kelompok terhadap penghargaan
atas hasil kerja.
Tabel 31 Korelasi antara komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan
Komitmen terhadap
tugas Perolehan
imbalan
Spearman’s rho
Komitmen terhadap tugas
Correlation Coeffient Sig. 2-
tailed
N
1000 .
25 .243
.242 25
Perolehan imbalan Correlation
Coeffient Sig. 2- tailed
N
.243 .242
25 1.000
. 25
Universitas Sumatera Utara
Diketahui perumusan masalah hipotesis dalam analisis korelasional, dirumuskan sebagai berikut:
Ho: tidak diterima hubungan antara komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan.
Ha: terdapat hubungan antara komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan.
Berdasarkan perumusan hipotesis tersebut rumus Spearman Rho maka diperoleh 0,242 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,242, artinya tingkat penilaian
korelasi antara komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan, sebesar 0,242. Signifikasi 2 tailed sebesar 0,242 0,05 maka hipotesis Ho yakni tidak
terdapat hubungan antara komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan diterima, dan Ha yang ditolak yakni terdapat hubungan yang signifikan antara
komitmen terhadap tugas dalam perolehan imbalan.
V. 4 UJI HIPOTESIS
Setelah melakukan analisis tabel tunggal dan tabel silang, maka dilakukan langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Uji hipotesis di dalam penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis di dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis ini meliputi variabel bebeas X yaitu Komunikasi Kelompok
Kecil dan variable terikat Y yaitu Motivasi Kerja. Rumus yang digunkan untuk menguji hipotesis adalah rumus Spearman Rho Koefisien. Spearman Rho Koefisien
adalah metode untuk menganalisa data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
Berikut adalah tabel hasil uji korelasi dan uji signifikan melalui alat bantu software SPSS 13.0 melalui menu analyze kemudian sub menu correlate pada
pilihan bivariate, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 32 Korelasi Koefisien Spearman Rho
Vx Komunikasi
Kelompok Kecil
Vy Motivasi
Kerja
Spearman’s rho
Vx Komunikasi Kelompok Kecil
Correlation Coeffient Sig. 2-
tailed
N
1000 .
25 .479
.000 25
Vy Motivasi Kerja Correlation
Coeffient Sig. 2- tailed
N
.479 .000
25 1.000
. 25
1. Pada hasil Perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan korelasi Spearman r
s
didapat hasil .479 yang diartikan sebagai 0,479. Angka tersebut adalah angka koefisien korelasi. Kemudian diambil dua digit
terakhir dibelakang koma menjadi 0,47. Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford. Berdasarkan skala tersebut
0,47 terletak antara 0,40 – 0,70, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara Komunikasi Kelompok Kecil dan
Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun.
2. Berdasarkan hipotesis yang diajukan yaitu: Ho: tidak terdapat hubungan antara Komunikasi Kelompk Kecil terhadap
Motivasi Kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun.
Universitas Sumatera Utara
Ha: terdapat hubungan antara Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Meda
Maimun. Selanjutnya uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut: • Jika nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
hubungan signifikan • Jika nilai probabilitas 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
hubungan tidak signifikan Berdasarkan analisis di atas, dapat dirangkum pada tabel di atas yang
menunjukkan nilai probabilitas sig. 2 tailed adalah 0,000. Maka nilai probabilitas 0,000 0,05 sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipotesis Ho
ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima, yakni terdapat hubungan positif antara Komunikasi kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT
Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun dan hubungannya signifikan. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X
terhadap variabel Y akan ditemtukan dengan rumus koefisien determinan yaitu: Kp = r
s 2
x 100 Dengan demikian nilai koefisien determinan adalah:
Kp = 0,479
2
x 100 = 0,229 x 100
= 22,9 Maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel Komunikasi Kelompok Kecil
terhadap variabel Motivasi Kerja sebesar 22,9 dan 77,1 sisanya ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
V.5 PEMBAHASAN