Menyatakan Fungsi atau Pemetaan Banyak Fungsi atau Pemetaan yang Mungkin dari Dua Himpunan Korespondensi Satu-satu

A B Daerah hasil range 1 2 3 4 5 -1 1 2 30 Perhatikan diagram panah di atas Setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu hanya satu di anggota B. 2 Perhatikan contoh di bawah ini; Daerah asal domain Daerah kawan kodomain  Domain adalah daerah asal suatu fungsi. Adapun domain dari contoh di atas adalah -1, 0, 1, 2.  Kodomain adalah daerah kawan suatu fungsi. Adapun kodomain dari contoh di atas adalah 1, 2, 3, 4, 5.  Range adalah daerah kawan yang merupakan hasil relasi suatu fungsi. Adapun range dari contoh di atas adalah 1, 2, 5.

b. Menyatakan Fungsi atau Pemetaan

Fungsi pemetaan dari suatu himpunan ke himpunan lain dapat dinyatakan dengan tiga cara berikut; 1 Diagram panah. 2 Diagram cartesius. 3 Himpunan pasangan berurutan.

c. Banyak Fungsi atau Pemetaan yang Mungkin dari Dua Himpunan

Jika banyak anggota himpunan A adalah n A = a, banyak anggota himpunan B adalah n B = b, maka; 1 Banyak fungsi yang mungkin dari A ke B = {n B nA } atau b a Contoh; Banyak fungsi dari himpunan A = {p, g, r} ke B = {x, y} adalah 2 3 = 8 2 Banyak fungsi yang mungkin dari B ke A = {n A nB } atau a b Contoh; Banyak fungsi dari himpunan B = {x, y} ke A = {p, g, r} adalah 3 2 = 9.

d. Korespondensi Satu-satu

Korespondensi satu-satu antara himpunan A dan B adalah fungsi yang memetakan anggota himpunan A dan anggota himpunan B, dimana semua anggota himpunan A dan anggota himpunan B dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota himpunan A berpasangan dengan tepat satu anggota himpunan B dan setiap anggota himpunan B berpasangan dengan tepat satu anggota himpunan A. Jadi, agar antara himpunan A dan himpunan B dapat terjadi korespondensi satu-satu, maka banyak anggota kedua himpunan harus sama atau nA = nB. Contoh yang menggambarkan korespondensi satu-satu sebagai berikut. Enam siswa bermain bola voli dengan nomor punggung 301- 306. Ternyata; Safik bernomor punggung 301; Misbah bernomor punggung 302; Subaidi bernomor punggung 303; Wahid bernomor punggung 304; bernomor punggung Safik Misbah Subaid Wahid Awi Syam 301 302 303 304 305 306 Awi bernomor punggung 305; Syam bernomor punggung 306. Selanjutnya, jika kita misalkan A = {Safik, Misbah, Subaidi, Wahid, Awi, Syam} dan B = {301, 302, 303, 304, 305, 306} maka “bernomor punggung” adalah relasi dari A ke B. Relasi “bernomor punggung” dari himpunan A ke himpunan B pada kasus di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram panah berikut Perhatikan bahwa setiap anggota himpunan A mempunyai tepat satu kawan di anggota himpunan B. Dengan demikian, relasi “bernomor punggung” dari himpunan A ke himpunan B merupakan suatu pemetaan. Selanjutnya, amati bahwa setiap anggota himpunan B yang merupakan peta bayangan dari anggota himpunan A dikawankan dengan tepat satu anggota himpunan B.

3. Rumus dan Nilai Fungsi a. Merumuskan Fungsi