52 Ada beberapa data pokok yang digunakan dalam penelitian ini dan
digunakan sebagai dasar dalam perhitungan perencanaan kebutuhan guru kelas. Data yang dimaksud adalah data jumlah sekolah dan rombel, data guru dan
data guru pensiun. Data-data tersebut diperoleh dari data master PTK Pendidik dan Tenaga Kependidikan tahun 2014 dan data formasi sekolah dasar dari 5
tahun terakhir yaitu tahun 2009-2013. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Agar data yang didapatkan dapat sesuai
dengan apa yang dibutuhkan maka peneliti menggunakan panduan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya tentang data-data yang sudah disebutkan di
atas, berikut akan lebih diperjelas tentang data-data yang dimaksudkan.
a. Data Jumlah Sekolah dan Rombel
Jumlah sekolah dan jumlah rombel yang ada di SD negeri Kecamatan Depok tentu akan sangat berpengaruh terhadap perhitungan kebutuhan guru
kelas. Pada dasarnya dalam satu rombel diharuskan diampu oleh satu guru kelas. Jika perhitungan kebutuhan guru kelas pada sekolah negeri, maka
perhitungannya berdasarkan guru yang berstatus PNS. Jumlah sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Kecamatan Depok dari tahun ke tahun
mengalami penambahan dan pengurangan sekolah. Berikut adalah data pertumbuhan sekolah di Kecamatan Depok dari tahun 2009-2013.
53
Tabel 4. Data Sekolah SDMI di Kecamatan Depok Tahun 2009-2013 Tahun
SD Negeri SD SwastaMI
Jumlah Sekolah
2009 37
16 53
2010 37
15 52
2011 37
15 52
2012 37
15 52
2013 37
18 55
Berdasarkan data 5 tahun terakhir yang sudah diuraikan di atas, dari tahun ke tahun sekolah SDMI yang ada di Kecamatan Depok mengalami
pengurangan dan penambahan. Pengurangan maupun penambahan sekolah terjadi hanya pada sekolah swasta saja, sedangkan untuk jumlah sekolah
negeri cenderung konstan yakni tetap sebanyak 37 sekolah. Akan tetapi apabila dilihat dari segi pertumbuhan rombel, pada sekolah negeri mengalami
perubahan jumlah rombel. Berikut adalah data jumlah rombel yang ada di SD negeri Kecamatan Depok selama periode 5 tahun terakhir.
Tabel 5. Data Jumlah Rombongan Belajar di SD Negeri Kecamatan Depok Pada Tahun 2009-2013
Tahun Jumlah SD Negeri
Jumlah Rombel
2009 37
313 2010
37 314
2011 37
314 2012
37 312
2013 37
312
Berdasarkan data di atas, pertumbuhan rombel di SD negeri Kecamatan Depok dari tahun 2009-2013 mengalami kenaikan dan kemudian mengalami
penurunan. Pada tahun dasar yakni tahun 2009 rombel yang ada sebanyak 313 kemudian menuju tahun 2010 mengalami penambahan 1 rombel atau
54 mengalami kenaikan sebesar 0,32 kemudian menjadi sebanyak 314 rombel.
Kenaikan pertumbuhan rombel dipengaruhi adanya salah satu SD negeri yang menambahkan ruang kelasrombongan belajar yakni SD Negeri Gambiranom.
Pada tahun 2009 SD Negeri Gambiranom memiliki rombel sebanyak 11 rombel, namun pada tahun ajaran 2010 SD Negeri Gambiranom
menambahkan 1 rombel menjadi 12 rombel. Kemudian pada tahun 2011 jumlah rombel konstan tetap pada jumlah 314 rombel. Memasuki tahun 2012
rombel yang ada mengalami pengurangan sebanyak 2 kelas atau mengalami penurunan sebanyak 0,64 menjadi 312 rombel. Berkurangnya rombel pada
tahun 2012 dipengaruhi oleh salah satu SD negeri yang ada di Kecamatan Depok yakni SD Negeri Ngringin. Sekolah tersebut awalnya memiliki rombel
sebanyak 8 kelas, namun pada tahun 2012 SD Negeri Ngringin menutup 2 kelasrombel yang semula 8 menjadi 6 rombel. Sampai pada tahun 2013
jumlah rombel konstan seperti pada tahun 2012 yakni sebanyak 312 rombel. Baik penambahan ataupun pengurangan rombel yang terjadi tersebut
dipengaruhi oleh animominat masyarakat yang cenderung meningkat dan menurun. Berkaitan dengan proyeksi kebutuhan guru kelas, untuk
kedepannya tidak akan ada penambahan rombel atau sekolah pada sekolah SD negeri yang ada di Kecamatan Depok. Karena peserta didik baru yang ada
sudah tertampung sesuai dengan kuota yang dibutuhkan, selain itu di Kecamatan Depok tidak mengalami kelebihan ataupun kekurangan siswa.
Rata-rata siswa tiap rombelnya adalah sekitar 28-34 siswa. Pada dasarnya Kecamatan Depok termasuk daerah yang berada di wilayah perkotaan dan
55 berdekatan dengan perbatasan Kota Yogyakarta, maka banyak masyarakat
yang memiliki alternatif pilihan lain dan lebih memilih menyekolahkan anak- anaknya di sekolah yang berada di wilayah Kota Yogyakarta.
b. Data Guru