111 belakang pendidikan dengan bidang studi yang saat ini diampu seorang guru
sangat penting demi profesionalisme dan penguasaan kompetensi yang dikuasai guru seperti yang ada pada sertifikat pendidik yang diperolehnya.
Kesenjangan jazah terhadap bidang studi akan berpengaruh pada proses KBM yang kurang maksimal.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih adanya keterbatasan yaitu:
1. Penelitian ini hanya terfokus pada proyeksi kebutuhan guru kelas SD yang
berstatus PNS di Kecamatan Depok, tidak melakukan analisis lebih mendalam pada guru mapel SMP yang mengalami kelebihan guru maupun
kekurangan jam mengajar kemudian dilimpahkan untuk mengajar di SD. 2.
Penelitian ini hanya terfokus pada guru kelas yang berstatus PNS khusus di sekolah dasar negeri tidak termasuk pada guru kelas yang berstatus PNS
di sekolah dasar swasta.
112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil penelitian proyeksi kebutuhan guru kelas sekolah dasar negeri di Kecamatan Depok untuk tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut. 1.
Jumlah kebutuhan guru kelas PNS di SD negeri Kecamatan Depok pada tahun 2014 adalah sebanyak 88 guru. Hasil perhitungan tersebut berasal
dari jumlah kekurangan guru PNS sebanyak 71 ditambah jumlah guru yang pensiun pada tahun 2014 sebanyak 17 guru. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa di SD negeri Kecamatan Depok memang mengalami kekurangan guru karena dilihat dari ketersediaan guru kelas yang ada
belum sebanding dengan jumlah rombel. Guru kelas yang ada sebanyak 299 guru sedangkan jumlah rombel yang ada sebanyak 312. Dari 299 guru
kelas tersebut sebanyak 241 guru yang berstatus PNS dan sisanya sebanyak 58 guru kelas yang berstatus GTT.
2. Proyeksi kebututuhan guru kelas PNS di SD negeri Kecamatan Depok
periode tahun 2015-2019 ini berdasarkan data guru yang akan memasuki usia pensiun. Hasil dari proyeksi kebutuhan guru kelas untuk lima tahun
ke depan adalah sebanyak 88 guru. Hasil tersebut diketahui dari jumlah data guru kelas yang akan pensiun pada tahun 2015 sampai 2019 dengan
sebaran tahun 2015 ada sebanyak 16 guru, tahun 2016 ada sebanyak 11 guru, tahun 2017 ada sebanyak 20 guru, tahun 2018 ada sebanyak 21 guru