Definisi Otomasi Perpustakaan Tujuan Otomasi Perpustakaan

21 Semakin besar suatu perpustakaan, semakin banyak bagian-bagian atau unit-unit kerja yang diperlukan yang berarti juga semakin besar tuntutan koordinasi.

d. Pengawasan perpustakaan sekolah

Pengawasan perlu dilakukan oleh perpustakaan karena faktor perubahan lingkungan organisasi, peningkatan kompleksitas organisasi, dan kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang. Perubahan lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan perpustakaan sekolah. Demikian halnya dengan kompleksitas organisasi dapat mempengaruhi aktifitas, prosedur, dan biaya yang telah direncanakan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan, hal yang perlu diperhatikan adalah konsep perencanaan, standar evaluasi, dan system pengawasan. Pengawasan tersebut dapat dilakukan pada bidang-bidang koleksi, waktu, kegiatan manusia, maupun keuangan.

B. Otomasi Perpustakaan

Dewasa ini banyak perpustakaan yang telah menggunakan computer sebagai sarana pendukung kelancaran dalam pengelolaan perpustakaan. Demikian halnya yang dilakukan di perpustakaan sekolah baik jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah menggunakan otomasi perpustakaan. Penggunaan computer dalam pengelolaan perpustakaan sering disebut dengan e-library yang orientasinya sudah berbasis WEB. Akan tetapi tidak semua perpustakaan sekolah mampu menerapkan system otomasi tersebut secara maksimal karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

1. Definisi Otomasi Perpustakaan

Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perkembangan kemajuan dalam pengelolaan perpustakaan. Pada awalnya perpustakaan dikelola hanya secara manual sekarang sudah mulai menggunakan teknologi informasi yang biasa disebut dengan otomasi. Hal ini sependapat dengan Sulistyo Basuki 1994: 96, otomasi perpustakaan merupakan penerapan teknologi informasi untuk 22 kepentingan perpustakaan, mulai dari pengadaan hingga ke jasa informasi bagi pembaca. Pendit 2008: 222 mendefinisikan otomasi perpustakaan adalah seperangkat aplikasi computer untuk kegiatan di perpustakaan terutama bercirikan penggunaan pangkalan data ukuran besar, dengan kandungan cantuman tekstual yang dominan dan dengan fasilitas utama dalam hal menyimpan, menemukan, dan menyajikan informasi. Dari kedua pendapat tersebut maka otomasi perpustakaan dapat disimpulkan sebagai sebuah teknik pengelolaan perpustakaan yang memanfaatkan teknologi informasi yang berupa komputer dan aplikasinya dengan tujuan untuk memudahkan pengelola perpustakaan dalam pengolahan, penyajian, dan pelayanan informasi kepada para pengguna. E-library menurut beberapa ahli merupakan sistem informasi berbasis literatur yang orientasiya berbentuk konsep perpustakaan berbasis web. Perpustakaan digital yang terhubung dalam jaringan interkoneksi adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data baik buku tulisan, gambar ,suara data bentuk file elektronik dan mendistribusikanya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Istilah digital library sendiri mengandung pengertian sama dengan perpustakaan elektronik atau virtual library.

2. Tujuan Otomasi Perpustakaan

Penerapan teknologi biasanya mempunyai tujuan untuk memudahkan atau meringankan pekerja dalam mengerjakan suatu pekerjaan agar hasil pekerjaan dapat dicapai secara maksimal. Demikian halnya yang diterapkan di perpustakaan, otomasi perpustakaan mempunyai tujuan meningkatkan mutu layanan kepada para pengunjung perpustakaan dan dapat meningkatkan kemampuan perpustakaan dalam mengikuti bertambahnya ragam informasi dan koleksi perpustakaan, banyaknya pengunjung serta kebutuhan untuk mengadakan sharing sumber belajar dengan perpustakaan sekolah yang lain. Dengan menggunakan system berbasis computer atau otomasi perpustakaan, kegiatan yang bersifat rutin dan berulang dapat diatasi dengan mudah Qalyubi, 2003: 366. 23 Sukirno 2007: 3 menyebutkan tujuan otomasi perpustakaan antara lain sebagai berikut. a Membangun data base koleksi perpustakaan. b Meningkatkan pelayanan perpustakaan dengan cara mengurangi pelaksanaan kerja system manual dengan menggatikan berdasarkan system otomasi perpustakaan. c Memudahkan akses sedapat mungkin dengan memberikan layanan one- stop-shop. d Memonitor pemanfaatan perpustakaan sehingga use trend dapat diketahui. e Meningkatkan pemanfaatan data dengan mudah dari informasi yang tersimpan. Dari pendapat tersebut di atas, dapat diketahui bahwa otomasi perpustakaan dapat mempermudah pekerjaan pegawai perpustakaan dengan mengurangi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara manual, mempercepat proses kegiatan perpustakaan yang bersifat berulang dalam pengolahan, mempermudah penyimpanan data base, serta meningkatkan mutu layanan terhadap pengguna perpustakaan.

3. Komponen Otomasi Perpustakaan