Latar Belakang Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Yang Menggunakan Fasilitas Elektronic Banking Dalam Transaksi Perbankan(Studi Bank BNI 46 Medan)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga perbankan, seperti juga lembaga perasuransian, dana pensiun, dan pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan yang menjembatani antara pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang memerlukan dana, atau merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan masyarakat financial intermediary. 1 Kini negara kita telah memasuki era perdagangan bebas yang dapat merugikan siapa saja. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, maka perlu didukung dengan adanya peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai perbankan. Hukum yang mengatur masalah perbankan disebut dengan hukum perbankan Banking Law. Yakni merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum, yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para pihak yang tersangkut dan bisnis perbankan, dan lain-lain yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut. 2 Lahirnya Undang-undang Pokok Perbankan memberikan suatu perubahan baru dalam sistem perbankan di Indonesia. Yang terlihat Bank Indonesia mempunyai tugas yang luas dan juga mengawasi dan membina bank 1 Muhammad Djumhana, Asas-Asas Hukum Perbankan Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 1. 2 Munir Fuady, Hukum Perbankan Modern, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1999, hal. 14. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA bank baik Bank Pemerintah, Bank Swasta, Bank Koperasi, Bank Pembangunan Daerah dan Bank Asing di samping fungsinya sebagai Bank Sentral dan Bank Sirkulasi. 3 Mengingat peranan dari lembaga perbankan, maka dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional tidak berlebihan apabila lembaga perbankan kita ditempatkan begitu strategis dan mendapat perhatian pemerintah melalui pembinaan yang intensif. Semuanya itu didasari landasan pemikiran agar lembaga perbankan di Indonesia mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar, dan mampu melindungi secara baik dana yang dititipkan masyarakat kepadanya, serta mampu menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan. 4 Perkembangan zaman yang kian pesat mendorong berkembangnya teknologi dan informasi yang sangat membantu lembaga perbankan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dahulu masyarakat yang ingin menabung, mengirim uang, melakukan peminjaman atau transaksi perbankan lain harus datang langsung ke bank dan melakukan transaksi secara face to face. Namun kini dengan adanya perkembangan terknologi dan informasi, maka transaksi perbankan kini dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus datang langsung ke bank yaitu dengan metode non face to face dan paperless document atau digital document. Perkembangan teknologi akan mengubah system transaksi perbankan, yang pada akhirnya juga akan mengubah budaya perbankan. Transaksi-transaksi konvensional melalui paper, cepat atau lambat harus 3 Marhainis Abdul Hay, Hukum Perbankan di Indonesia, Jakarta: Pradnya Paramita, 1975, hal. 15. 4 Muhammad Djumhana, op.cit., hal. 13. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ditinggalkan. Oleh karena itu, pada akhirnya suatu transaksi perbankan akan sangat bergantung pada perkembangan sistem teknologi tersebut. Metode ini tentu sangat diterima oleh masyarakat yang mendambakan kemudahan yang praktis serta menghemat waktu. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu, maka para penyedia jasa berusaha memberika pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa mereka. Berbagai fasilitas dihadirkan oleh pihak bank dalam pemenuhan kebutuhan nasabahnya. Salah satu fasilitas yang kini sangat marak adalah electronic banking. Electronic banking E-banking merupakan layanan perbankan yang diberikan oleh penyedia jasa kepada nasabahnya melalui media elektronik. Secara umum, sistem layanan perbankan yang menggunakan electronic banking adalah sebagai berikut: 5 1. ATM Banking 2. Kartu Debit 3. Kartu Kredit 4. Internet Banking 5. SMS Banking 6. Call Banking 7. Phone Banking, IP Phone Banking 8. Kartu penarikan fasilitas lain, termasuk sarana bayar lainnya. Dengan adanya fasilitas ini, sangat memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Berbagai kemudahan dapat dinikmati langsung 5 Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia, Bogor: Ghalia Indonesia, 2006, hal. 195. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dalam penggunaanya. Selain mudah, praktis dan menghemat waktu, penggunaan electronic banking ini pun cukup aman karena dilengkapi dengan Personal Identification Number PIN. Setiap nasabah pengguna fasilitas electronic banking akan diberikan PIN atau kode akses yang berbeda bagi setiap nasabah untuk menjaga kerahasiaan data dan keamanan para nasabahnya. PIN inilah yang nantinya akan digunakan oleh para nasabah untuk masuk dan melakukan aktifitas perbankan yang dibutuhkan melalui situs bank yang bersangkutan. Keamanan merupakah hal yang paling utama dalam penggunaan fasilitas electronic banking ini. Sama halnya dengan kegiatan-kegiatan lainnya yang menggunakan internet, transaksi perbankan juga rawan terhadap penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk mencegah penyalahgunaan tersebut, maka sebuah situs bank haruslah memiliki standar keamanan yang baik dan ketat sehingga dapat menjamin bahwa layanan yang disediakan oleh pihak bank digunakan oleh pihak-pihak yang memang berhak menggunakan fasilitas tersebut. Salah satu teknik pengamanan yang sering digunakan dalam electronic banking adalah melalui SSL Secure Socket Layer maupun lewat protokol HTTPS Secure HTTP. Meskipun pencegahan dan pengawasan dilakukan oleh bank secara ketat namun tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan-kecurangan serta penyalahgunaan fasilitas electronic banking ini. Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula tindak kejahatan di tengah-tengah masyarakat. Perlindungan hukum terhadap nasabah yang diberikan oleh bank sangatlah penting. Bagaimana penyelesaian sengketa yang timbul nantinya akibat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penggunaan fasilitas electronic banking ini haruslah jelas dan diketahui serta dimengerti oleh nasabah.

B. Perumusan Masalah