Sumber-Sumber Hukum Perbankan Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Nasabah Yang Menggunakan Fasilitas Elektronic Banking Dalam Transaksi Perbankan(Studi Bank BNI 46 Medan)

13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam pasal 7 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan disebutkan selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Bank Umum dapat pula: 1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan 4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

E. Sumber-Sumber Hukum Perbankan

Sumber hukum perbankan dapat dibedakan atas sumber hukum dalam arti formal dan sumber hukum dalam arti material. Sumber hukum dalam arti UNIVERSITAS SUMATERA UTARA material adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum itu sendiri dan itu tergantung dari sudut mana dilakukan peninjauannya, apakah dari sudut pandang ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat dan lain sebagainya. Sedangkan sumber hukum dalam arti formal adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Bagi kalangan di bidang hukum, hal yang terpenting dalam pelaksanaan kehidupan hukum adalah sumber hukum dalam arti formal. Sumber hukum dalam arti material baru diperhatikan jika dianggap perlu untuk diketahui asal-usul kaidah hukum tersebut. Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan tertulis yang mengatur mengenai perbankan. 16 Mengenai sumber hukum formal di Indonesia, maka yang menjadi sumber hukum utama adalah Undang-Undang Dasar 1945. Sumber hukum formal mengenai bidang perbankan adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Dasar 1945 terutama pasal 33 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat, terutama mengenai Garis-Garis Besar Haluan Negara 3. Undang-Undang Pokok di bidang perbankan dan Undang-Undang pendukung sektor ekonomi dan sektor lainnya yang terkait, seperti: a. Peraturan pokok yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan 16 Rachmadi Usman, op.cit., hal. 4. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. b. Peraturan pendukung yaitu Burgerlijk Wetboek Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, terutama ketentuan Buku II dan Buku III mengenai hukum jaminan dan perjanjian dan Wetboek van Koophandel Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, terutama ketentuan Buku I mengenai surat-surat berharga serta Undang-Undang lainnya yang berkaitan dan banyak hubungannya dengan kegiatan perbankan, misalnya: 1 Undang-Undang yang mengatur badan usaha seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1969 tentang Bentuk- Bentuk Usaha Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perserotan Terbatas, Faillissement Verordening Peraturan Kepailitan sebagaimana telah dibuah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 yang disahkan menjadi Undang-Undang dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998; 2 Undang-Undang pengesahan yang berkaitan dh perjanjian Internasional di bidang pern maupun sektor ekonomi seperti Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing World Trade Organization; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3 Undang-Undang yang mengatur kegiatan ekonomi lainnya seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang- Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar; 4 Undang-Undang yang berkaitan dengan jaminan, seperti Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah, dan Undang- Undang lainnya. 4. Peraturan Pemerintah a. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang perbankan, seperti: 1 Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1998 tentang Program Rekapitulasi Bank Umum; 2 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional; 3 Peraturan Nomor 24 Tahun 1999 tentang Ketentuan Tata Cara Pembukaan Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Perwakilan dari Bank yang berkedudukan di luar negeri; 4 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pencabutan Izin Usaha, Pembubaran dan Likuidasi Bank; 5 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank; 6 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1999 tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1998, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1992 tentang Bank berdasarkan Prinsip Bagi Hasil; dan 8 Peraturan Pemerintah lainnya. b. Peraturan Pemerintah pelaksanaan dari Undang-Undang yang berkaitan dengan kegiatan perbankan termaksud dalam angka 5 di atas, seperti: 1 Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia; 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas; dan 3 Peraturan Pemerintah lainnya. 5. Keputusan Presiden Keppres dan Instruksi Presiden, misalnya: a. Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 1972 tentang Penerimaan Kredit Luar Negeri; b. Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1984 tentang Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia; c. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Jaminan terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d. Keputusan Presiden Nomor 139 Tahun 1998 tentang Jaminan terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Perkreditan Rakyat. 6. Keputusan Menteri Keuangan 7. Peraturan Bank Indonesia dahulu dikenal dengan Surat Keputusan dan Surat Edaran Bank Indonesia 8. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh Institusi Pemerintah yang tidak langsung mengurus perbankan, namun peraturannya memuat ketentuan yang erat dengan kegiatan perbankan, misalnya Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur perbankan milik Pemerintah Daerah. Selain Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan juga merupakan sumber utama dari hukum perbankan di Indonesia. Karenanya segala ketentuan perbankan di Indonesia harus disesuaikan dengan Undang-Undang Perbankan yang telah diubah tersebut. Dengan berlakunya undang-undang tersebut, maka ada beberapa peraturan yang tidak lagi berlaku, yakni: 17 1. Staatsbald Tahun 1929 Nomor 357 tanggal 14 September 1929 tentang aturan-aturan mengenai badan-badan kredit desa dalam propinsi-propinsi di Jawa dan Madura di luar wilayah kotapraja-kotapraja. 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Swasta Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2489; 17 Ibid, Rachmadi Usman, hal. 7. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Peraturan tentang Usaha Perkreditan yang diselenggarakan oleh Kelurahaan di Daerah Kadipaten Paku Alaman Rijksblaad dari Daerah Paku Alaman Tahun 1937 Nomor 9. Peraturan-peraturan perbankan tersebut tidak berlaku lagi karena dinilai sudah tidak dapat mengikuti perkembangan perekonomian nasional maupun internasional. Substansi peraturan perbankan dinilai terlalu sumir, sederhana, umum dan singkat dan menetapkan pengecualian yang membatasi, sehingga dalam prakterknya seringkali menimbulkan perbedaan penafsiran. Ketentuan pelaksanaannya, terdapat dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang sudah ada, sedang sebagian lagi masih perlu ditetapkan dalam bentuk peraturan pemerintah dan ketentuan Bank Indonesia. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG ELECTRONIC BANKING

A. Sejarah Electronic Banking