Peraturan yang Mengatur tentang Electronic Banking

Pre Paid Rp. 250 Rp. 250  Salah Syntax Message Flexi Classy Rp. 275 Rp. 550  Jaringan Drop  Salah Syntax Message Note : Segera Implementasi

D. Peraturan yang Mengatur tentang Electronic Banking

Sebagaimana diketahui, penggunaan internet dalam aktivitas perbankan antara lain sebagai sarana mempermudah transfer, enquiries, informasi produk, sarana komunikasi serta sarana iklan, dan lain sebagainya, di mana semua transaksi melalui internet yang dilakukan oleh nasabah perbankan semata-mata berdasarkan hukum perjanjian yang konvensional dan belum didukung adanya hukum publik yang representatif. Sekalipun berbagai transaksi melalui sarana internet belum didukung oleh ketentuan perundang-undangan yang memadai. Tetapi transaksi melalui internet merupakan salah satu bentuk transaksi yang sudah umum digunakan oleh masyarakat, sehingga secara nonformal atau secara kebiasaan, hukum internet telah diterima sebagai bagian dari hukum kebiasaan dengan segala keterbatasan dan kelemahannya. Bank Indonesia melakukan antisipasi dengan memberlakukan Surat Keputusan SK Direksi Nomor 27164KEPDIR pada tanggal 31 Maret 1995 tentang Penggunaan Teknologi Sistem Informasi oleh Bank. 46 Surat Keputusan tersebut memuat mengenai kewajiban melapor oleh bank kepada bank Indonesia 46 Wiji Nurastuti, op.cit, hal. 119. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA apabila bank yang bersangkutan memanfaatkan atau mengembangkan teknologi informasi. Namun demikian, peraturan mengenai internet banking baru diterbitkan pada tanggal 20 April 2004 berupa Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 618DPNP perihal Manajemen Risiko pada Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet Internet Banking. Surat Edaran tersebut diterbitkan sehubungan dengan semakin berkembangnya pelayanan jasa perbankan melalui internet banking dan sebagai pelaksana lebih lanjut dari Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Lembaran Negara Nomor 4292. 47 Kemudian, Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas kegiatan perbankan di Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 915PBI2007 tentang Penerapan Manajemen Resiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Pada Bank Umum agar setiap bank yang menggunakan teknologi informasi khususnya internet banking dapat meminimalisir risiko-risiko yang timbul sehubungan dengan kegiatan tersebut sehingga mendapatkan manfaat yang maksimal dari internet banking. Dengan diberlakukannya peraturan baru ini, maka Surat Keputusan SK Direksi Nomor 27164KEPDIR pada tanggal 31 Maret 1995 tentang Penggunaan Teknologi Sistem Informasi oleh Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 618DPNP perihal Manajemen Risiko pada 47 Ibid UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Aktivitas Pelayanan Jasa Bank Melalui Internet Internet Banking dinyatakan tidak berlaku lagi bagi umum. 48 Dalam pasal 24 Peraturan Bank Indonesia Nomor 915PBI2007 tentang Penerapan Manajemen Resiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Pada Bank Umum disebutkan bahwa Bank wajib menyampaikan kembali Laporan Penggunaan Teknologi Informasi paling lambat 6 enam bulan sejak berlakunya Peraturan Bank Indonesia dan menyampaikan Laporan Tahunan Penggunaan Teknologi Informasi paling lambat 1 satu bulan sejak akhir tahun pelaporan. Dalam pasal 30 disebutkan mengenai sanksi yang diberikan kepada Bank yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia yaitu berupa: a. teguran tertulis; b. penurunan tingkat kesehatan berupa penurunan peringkat faktor manajemen dalam penilaian tingkat kesehatan; c. pembekuan kegiatan usaha tertentu; d. pencantuman anggota pengurus dalam daftar tidak lulus melalui mekanisme uji kepatutan dan kelayakan fit and proper test. Dan dalam pasal 31 disebutkan, apabila bank tidak memenuhi ketentuan pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 2, ayat 3 dan ayat 4, Pasal 23 ayat 2 dan ayat 7, Pasal 24 dan Pasal 25 Peraturan Bank Indonesia ini dikenakan sanksi berupa: 48 Try Widiyono, op.cit, hal. 215. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA a. kewajiban membayar sebesar Rp1.000.000,00 satu juta rupiah per hari keterlambatan per laporan; b. kewajiban membayar sebesar Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah per laporan, bagi Bank yang belum menyampaikan laporan setelah 1 satu bulan sejak batas akhir waktu penyampaian laporan. Bank yang menyampaikan laporan yang tidak sesuai dengan kondisi Bank yang sebenarnya dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah setelah Bank diberikan 2 dua kali surat teguran oleh Bank Indonesia dengan tenggang waktu 7 tujuh hari kerja untuk setiap teguran dan Bank tidak memperbaiki laporan dalam jangka waktu 7 tujuh hari kerja setelah surat teguran terakhir. pasal 32 Peraturan Bank Indonesia Nomor 915PBI2007 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juga berkaitan dengan electronic banking karena transaksi yang dilakukan secara elektronik pada dasarnya adalah perikatan ataupun hubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan sistem elektronik berbasiskan komputer dengan sistem komunikasi, yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan jaringan komputer global atau internet pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang-Undang lain yang juga berkaitan dengan pembuktian data elektronik adalah Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi. 49 Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 disebutkan bahwa tujuan dari telekomunikasi adalah untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antarbangsa. 49 Ibid, hal. 218. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM YANG DIBERIKAN OLEH BANK KEPADA NASABAH

A. Bentuk Perlindungan Hukum dan Tanggung Jawab yang Diberikan oleh Bank BNI 46 kepada Nasabah