Jenis dan Usaha Bank

4. Peningkatan perlindungan dana masyarakat yang dipercayakan pada bank, selain melalui penerapan prinsip kehati-hatian, juga pemenuhan ketentuan persyaratan kesehatan bank, serta sekaligus berfungsi untuk mencegah terjadinya praktek-praktek yang merugikan kepentingan masyarakat luas. Dengan demikian, fungsi perbankan Indonesia bukan hanya sekedar wadah untuk menghimpun dana dan penyalur dana masyarakat, tetapi lebih diarahkan kepada peningkatan taraf hidup rakyat banyak agar lebih sejahtera.

D. Jenis dan Usaha Bank

Penggolongan bank dapat dibagi berdasarkan fungsi dan kepemilikannya. 15 Jenis bank berdasarkan fungsinya 1. Bank Sentral, yaitu Bank Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1968. 2. Bank Umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 3. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang dapat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau ebntuk lainnya yang disamakan dengan itu. 4. Bank Umum yang mengkhususkan diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu atau memberikan perhatian yang besar kepada kegiatan tertentu, seperti melaksanakan kegiatan pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk 15 Widjanarto, Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1997, hal. 45. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas dan pengembangan pembangunan perumahan. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya: 1. Bank Umum Milik Negara, yaitu bank yang hanya dapat didirikan berdasarkan undang-undang. 2. Bank Umum Swasta, yaitu bank yang hanya dapat didirikan dan menjalankan usaha setelah mendapat izin dari Menteri Keungan dengan mendengar pertimbangan-pertimbangan Bank Indonesia. 3. Bank Campuran, yaitu bank umum yang didirikan bersama-sama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. 4. Bank Pembangunan Daerah, yaitu bank milik pemerintah daerah. Namun berdasarkan pasal 5 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, disebutkan bahwa menurut jenisnya, bank terdiri atas: 1. Bank Umum; Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayran. Bank umum adalah bank yang membuat atau mencetak uang giral. Bank umum juga dapat mengkhususkan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diri untuk melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas dan pengembangan pembangunan perumahan. 2. Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Oleh karena itu, bank perkreditan rakyat tidak dapat mencetak uang giral. Bentuk usaha bank diatur dalam pasal 6 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, yaitu sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan kredit; 3. Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: a. surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat- surat dimaksud; b. surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c. kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; d. Sertifikat Bank Indonesia SBI; e. obligasi; f. surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun; g. instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 satu tahun; 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; 11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank indonesia; UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya dalam pasal 7 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan disebutkan selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Bank Umum dapat pula: 1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; dan 4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

E. Sumber-Sumber Hukum Perbankan