Sikap Praktek atau Tindakan

d. Analisis Kemampuan untuk menjabarkan materi atau subyek ke dalam komponen- komponen tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja yaitu menggambarkan, membedakan, memisahkan, atau mengelompokkan. e. Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang baru dari formulasi yang ada. f. Evaluasi Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek misalnya dengan membandingkan antara anak yang diare dengan yang tidak, menafsirkan sebab-sebab diare dan sebagainya.

2.2.2. Sikap

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara- cara tertentu Chave, 1928. Sementara Lapierre 1934 mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial. Atau secara sederhana sikap didefinisikan sebagai respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek selalu berperan sebagai perantara antara responnya dan obyek yang bersangkutan. Respon diklasifikasikan tiga macam yaitu: p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Bertha Ulina Nababan : Perilaku Higinitas Ibu balita Dalam Penanggulangan Resiko Diare Pada Keluarga Di Bantaran Sungai Deli Kota Medan , 2009. USU Repository © 2009 a. Respon Koginitif Yaitu respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini. b. Respon Afektif Adalah respon syaraf simpatetik dan pernyatan afeksi. c. Respon Konatif Yaitu respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku. Masing-masing klasifikasi respon berhubungan dengan ketiga komponen sikapnya. Bahkan dengan melihat salah satu saja diantara ketiga bentuk respon tersebut, sikap seseorang sudah dapat diketahui Rosenberg dan Hovland dalam Fishbein dan Ajzen, 1975.

2.2.3. Praktek atau Tindakan

Suatu sikap belum tentu terwujud dalam tindakan. Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata maka diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan hal itu terjadi. Praktek ini mempunyai beberapa tingkatan yaitu: a. Persepsi Mengenal dan memilih berbagi obyek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil merupakan praktek tingkat pertama. b. Respon Terpimpin Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar berdasarkan contoh merupakan indikator praktek tingkat kedua. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Bertha Ulina Nababan : Perilaku Higinitas Ibu balita Dalam Penanggulangan Resiko Diare Pada Keluarga Di Bantaran Sungai Deli Kota Medan , 2009. USU Repository © 2009 c. Mekanisme Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis sudah merupakan kebiasaan maka sudah mencapai praktek tingkat ketiga. d. Adaptasi Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Praktek atau tindakan yang sudah dilakukan dengan baik dalam kenyataannya bisa mengalami kemunduran atau bahkan terhenti dikarenakan kurangnya manfaat dari apa yang sudah dilakukan benefit ataupun karena keterbatasan akses. Sedangkan praktek atau tindakan yang sudah berkembang baik dan menjadi suatu kebiasaan kemudian disebut dengan perilaku.

2.3. Perubahan Perilaku

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Gizi Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli Kota Medan Tahun 2002

1 57 78

Pengaruh Persepsi Ibu Balita Tentang Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

2 41 80

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 4 106

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 17

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tanggan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 46

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KALIKAJAR I KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Ibu dalam Pencegahan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Kalikajar I Kabupaten

0 0 14