Usaha Tambak Beternak Ayam

Saputra Elfian Tarigan : Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Studi Kasus: Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, 2010. Tabel 17. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Pedagang Ikan dan Non Ikan Per Bulan di Daerah Penelitian Sampel Biaya Produksi Rp Penerimaan Rp Pendapatan Rp 1 119.667 719.667 600.000 2 153.458 578.458 425.000 3 103.125 553.125 450.000 4 128.125 403.125 275.000 5 150.833 520.833 370.000 6 107.000 557.000 450.000 7 158.750 583.750 425.000 8 187.083 637.083 450.000 9 190.313 665.313 475.000 10 574.583 974.583 400.000 11 192.021 692.021 500.000 12 123.375 598.375 475.000 13 145.208 515.208 370.000 14 150.167 575.167 425.000 Total 2.483.708 8.573.708 6.090.000 Rataan 177.408 612.408 435.000 Sumber : Diolah dari lampiran 8-9 Dari Tabel 17 dijelaskan bahwa pedagang ikan non ikan memiliki rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 177.408, rata-rata penerimaan yang diterima sebesar Rp. 612.408, dan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 435.000. Sehingga dapat dilihat bahwa pekerjaan alternatif sebagai pedagang ikan dan non ikan memiliki keuntungan. Pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan alternatif sebagai pedagang ikan dan non ikan lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang ikan dan non ikan di daerah penelitian. Hal ini berarti pekerjaan alternatif sebagai ikan dan non ikan harus dikembangkan karena memiliki prospek yang baik. Dan modal yang dikeluarkan relatif kecil.

b. Usaha Tambak

Saputra Elfian Tarigan : Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Studi Kasus: Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, 2010. Usaha tambak merupakan suatu jenis usaha yang memanfaatkan keuntungan komparatif dari lokasi daerah penelitian, yaitu memanfaatkan daerah pinggiran pantai sebagai tempat pemeliharaan ikan air tawar. Usaha tambak ini memelihara ikan nila dan ikan lele. Sampel penelitian yang mengusahakan tambak adalah sebanyak 4 empat orang dengan rentang jumlah ikan yang dibudidayakan adalah antara 850-900 ekor. Usaha tambak memerlukan biaya yang terdiri dari biaya bibit ikan, biaya pakan, dan biaya tenaga kerja. Biaya tenaga kerja dibutuhkan pada saat penyortiran dan pemanenan ikan. Penjelasan lebih rinci mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan, penerimaan dan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan alternatif mengusahakan tambak dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usaha Tambak Per Bulan di Daerah Penelitian Sampel Biaya Produksi Rp Penerimaan Rp Pendapatan Rp 1 393.333 729.167 335.833 2 410.000 750.000 340.000 3 381.667 708.333 326.667 4 400.000 729.167 329.167 Jumlah 1.585.000 2.916.667 1.331.667 Rataan 396.250 729.167 332.917 Sumber : Diolah dari lampiran 13-15 Dari Tabel 18 dijelaskan bahwa usaha tambak memiliki rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 396.250, rata-rata penerimaan yang diterima sebesar Rp. 729.167, dan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 332.917. Sehingga dapat dilihat bahwa pekerjaan alternatif usaha tambak memiliki keuntungan. Apabila dibandingkan pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan Saputra Elfian Tarigan : Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Studi Kasus: Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, 2010. maka diperoleh pendapatan lebih kecil dari pada biaya. Hal ini berarti bahwa usaha tambak memerlukan modal yang lebih besar.

c. Beternak Ayam

Usaha beternak ayam di daerah penelitian tidak memerlukan biaya yang besar, karena sebagian pakan ayam berasal dari sisa-sisa hasil tangkapan yang tidak laku dijual. Sampel di daerah penelitian yang memiliki pekerjaan alternatif usaha beternak ayam sebanyak 4 orang. Usaha beternak ayam di daerah penelitian adalah beternak ayam kampung. Hasil ternak ayam yang dijual adalah telur dan daging. Harga jual telur ayam kampung adalah Rp. 1.300-1.500, sedangkan harga ayam kampung itu sendiri adalah Rp. 15.000-20.000kg. Jumlah ternak ayam yang dipelihara tidak begitu besar karena merupakan usaha sampingan saja. Jumlah ternak yang dipelihara memiliki rentang antara 24-33 ekor. Usaha beternak ayam memerlukan biaya yang terdiri dari biaya pakan dan biaya penyusutan. Penjelasan lebih rinci mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan, penerimaan dan pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan alternatif mengusahakan beternak ayam dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Beternak Ayam Per Bulan di Daerah Penelitian Sampel Biaya Produksi Rp Penerimaan Rp Pendapatan Rp 1 140.000 640.000 500.000 Saputra Elfian Tarigan : Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Studi Kasus: Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara, 2010. 2 152.500 552.500 400.000 3 157.000 657.000 500.000 4 130.000 480.000 350.000 Jumlah 579.500 2.329.500 1.750.000 Rataan 144.875 582.375 437.500 Sumber : Diolah dari lampiran16-17 Dari Tabel 19 dijelaskan bahwa usaha beternak ayam memiliki rata-rata biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 144.875, rata-rata penerimaan yang diterima sebesar Rp. 582.375, dan rata-rata pendapatan sebesar Rp. 437.500. Sehingga dapat dilihat bahwa pekerjaan alternatif usaha beternak ayam memiliki keuntungan. Apabila dibandingkan pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan maka diperoleh pendapatan lebih besar dari pada biaya.

d. Tukang Ojek