Pengaruh Persepsi terhadap PHBS

5.2. Pengaruh Persepsi terhadap PHBS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji regresi linear berganda menunjukkan persepsi mempunyai pengaruh signifikan terhadap PHBS pada masyarakat nelayan di Desa Bagan Kuala Kecamatan Tanjung Beringin. Hal ini dapat diindikasikan bahwa persepsi masyarakat yang rendah akan menyebabkan rendahnya pemenuhan indikator PHBS. Keadaan ini dapat dilihat dari persentase persepsi yang mayoritas termasuk katagori nilai adalah persepsi sedang 60,0. Yaitu responden dengan peroleh skor dari indikator persepsi 45-75 dari total skor penilaian. Diikuti oleh persepsi kategori kurang yaitu sebesar 30,5, dan hanya 9,5 responden mempunyai persepsi kategori baik. Indikasi rendahnya persepsi terhadap PHBS tersebut dilihat dari indikator persepsi yang telah dirumuskan. Sebagian besar responden menyatakan “tidak setuju”, dilihat dari indikator kesehatan ibu dan anak KIA, rumah sehat, perilaku sehat dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Berdasarkan indikator persepsi terhadap penolong persalinan umumnya responden tidak setuju jika penolongan persalinan dilakukan oleh tenaga medis sebesar 65,3 dengan alasan yang muncul pada saat wawancara langsung mereka tidak perlu pertolongan tenaga medis kecuali gawat darurat tidak bisa lahir. Apabila normal mudah lahir lebih baik kepada orang tua dukun sebagai rasa hormat. Hanya 4,2 saja yang setuju dengan alasan kesehatan bayi dan ibu menjadi lebih baik, dan selalu dibantu bila ada program makanan tambahan dari pemerintah. Berdasarkan sumber air yang sehat, mayoritas responden 60,7 menjawab tidak setuju jika sumber air yang sehat berasal dari sumur bor, PAM atau air terlindung lainnya. Anggapan responden karena selama ini mereka tidak merasa sakit atau rugi karenanya. Menurut Rogers, 1983 dalam teori adopsi inovasi pada tahap implementasi yaitu tahap penggunaan, individu tidak menemukan manfaat tidak rugi bila tidak mengadopsinya, sehingga individu memutuskan inovasi tidak layak di adopsi. Persepsi responden berpengaruh terhadap PHBS karena persepsi adalah penilaian atau respon responden terhadap indikator-indikator PHBS, sehingga berdampak terhadap perilaku mereka untuk melaksanakan PHBS. Rendahnya persepsi ini cenderung dipengaruhi oleh pendidikan dan pengetahuan mereka tentang PHBS. Menurut Rogers, 1983 individu merupakan manusia yang pasif terhadap perubahan. Biasanya perubahan atau kita sebut inovasi diketahui dengan tak sengaja. Pengetahuan pertama kali yang dikenali individu, secara umum individu cenderung menilai inovasi ini PHBS dijawab secara pribadi, apakah PHBS adalah kebutuhan. Apakah individu tertarik untuk mendengar saja tanpa ingin tahu maknanya atau merupakan sikap yang harus dilaksanakan. Menurut Rogers, 1983 bahwa persepsi merupakan bagian integral dari faktor pendukung untuk berperilaku kesehatan termasuk PHBS. Persepsi individu terhadap perilaku kesehatan adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan oleh individu itu sendiri. Persepsi sendiri tidak mengalami penguatan dalam bentuk keputusan karena mengalami kesenjangan antara keuntungan mengadopsinya atau tidak mengadopsinya. Persepsi individu terhadap perilaku kesehatan akan terbentuk dengan baik, jika kondisi kesehatan individu, kondisi kesehatan masyarakat secara keseluruhan dan kondisi lingkungan sekitar mereka menjadi lebih baik setelah melaksanakan PHBS. Ada tiga indikator PHBS gaya hidup sehat yaitu tidak merokok di dalam rumah, melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya dan makan buah dan sayur setiap hari merupakan inovasi bagi individu. Secara umum belum dapat dirasakan manfaatnya bagi individu. Sehingga adopsi juga mempunyai nilai konsekuensi. Menurut penelitian Rogers dkk, ada nilai efisiensi, keamanan dan nilai atau rasa suka. Menurut Ewles, dkk, 1994 petugas kesehatan memilih strategi promosi kesehatan dengan peningkatan kesadaran diri, penjelasan nilai dan pengubahan sikap. Keterkaitan faktor budaya dalam membentuk persepsi juga sangat berpengaruh, karena budaya masyarakat biasanya akan berlangsung secara turun temurun yang akan membentuk sikap seseorang termasuk juga persepsinya terhadap kesehatan. Faktor budaya pada masyarakat nelayan Bagan Kuala juga terlihat mempengaruhi persepsi mereka tentang PHBS. Menurut Rogers, keberhasilan atau kegagalan terhadap poses diterimanya inovasi adalah opini pemuka masyarakat opinion leadership. Berkaitan bahwa pemuka masyarakat dianggap lebih tinggi derajadnya. Karena biasanya pemuka masyarakat lebih tinggi pendidikannya, harta kekayaan atau status sosialnya lebih baik dari masyarakat sekitarnya. Dianggap lebih tahu bahwa mereka lebih sering terpapar ilmu atau inovasi terbaru. Dalam teori model kepercayaan terhadap kesehatan, persepsi terhadap pentingnya PHBS, adalah faktor pemicu berupa pengalaman, interaksi keluarga, interaksi sosial, penjelasan petugas kesehatan dan pandangan dari diri informan pemberi informasi. Menurut Rogers, inovasi akan lebih mudah dipahami dan diterima apabila pemberi informasi adalah sama kondisi status sosialnya atau dengan kata lain adanya kaitan emosionil yang dekat. Contohnya seorang wanita telah nyaman menggunakan jenis pil KB tertentu dan sudah pasti akan menceritakan jenis pil tersebut penyebaran informasi. Penerimaan seseorang terhadap pelaksanakan PHBS akan mendorong berpikir untuk mengenali keuntungan dan kerugian dalam mengadopsi PHBS. Individu mengatasi kesenjangan yang dihadapinya dengan menambah lebih banyak informasi. Dalam mencari informasi dibutuhkan saluran-saluran informasi communication chanels yang mudah dan murah dijumpai. Sensitivitas seseorang dalam mengenali pentingnya PHBS tidaklah sama sehingga dalam pengambilan keputusan untuk mengadopsinya bervariasi. Faktor yang turut mempengaruhi persepsi adalah karakteristik individual seperti sikap, kepercayaan, motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapan. Faktor-faktor tersebut menyebabkan penglihatan dua orang terhadap sesuatu memberikan interpretasi berbeda tentang apa yang dilihatnya Siagian, 2004. Masyarakat nelayan di Desa Bagan Kuala secara demografis merupakan masyarakat yang sudah lama hidup di pesisir pantai Tanjung Beringin dengan budaya hidup yang keras ditempa alam, termasuk kurang peduli terhadap kesehatan, sehingga ketika konsep PHBS dicanangkan pada beberapa dasawarsa yang lalu justru tidak memberikan inovasi baru bagi mereka untuk dapat mengadopsinya dengan baik. Hal ini dapat memberikan suatu masukan bagi pemerintah daerah agar mengkolaborasikan konsep PHBS dengan suasana kehidupan atau khazanah kehidupan masyarakat nelayan, agar mudah untuk dipahami dan dapat dilakukan dengan baik.

5.3. Pengaruh Dukungan Sosial terhadap PHBS

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

1 15 100

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 5 100

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 16

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 24

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 3

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11