Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS

PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan Advokasi, Bina Suasana Social Support dan Gerakan Masyarakat Empowerment sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat Depkes RI 2006. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan pribadi dan keluarga. Adapun sasaran program PHBS tersebut mencakup lima tatanan, yaitu: tatanan rumah tangga, institusi pendidikan, tempat kerja, tempat umum dan sarana kesehatan Depkes RI, 2006. Jenis kegiatan PHBS mencakup enam bidang yaitu: Bidang gizi, KIA Kesehatan Ibu dan Anak dan KB Keluarga Berencana, kesehatan lingkungan, jaminan pemeliharaan kesehatan, gaya hidup sehat dan bidang obat dan farmasi. PHBS dalam bidang gizi adalah makan dengan gizi seimbang, minum tablet besi selama hamil, memberi bayi ASI eksklusif, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita kapsul vitamin A. PHBS bidang KIA dan KB adalah memeriksa kehamilan, persalinan ditolong tenaga kesehatan, menimbang balita setiap bulan, mengimunisasi lengkap bayi, ikut Keluarga Berencana, makan makanan bergizi dan ibu hamil tidak merokok. PHBS bidang kesehatan lingkungan misalnya cuci tangan dengan sabun dan air setelah buang air besar, menghuni rumah sehat, memiliki akses dan menggunakan jamban, memberantas jentik nyamuk, membuang sampah ditempat sampah dan mencuci tangan. PHBS bidang pemeliharaan kesehatan, misalnya: memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, aktif mengurus Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat UKBMsebagai kader, memanfaatkan puskesmassarana kesehatan. PHBS bidang gaya hidup sehat, misalnya: tidak merokok di dalam rumah, melakukan aktivitas fisikolah raga setiap hari, makan sayur dan buah-buahan setiap hari. PHBS bidang obat dan farmasi, misalnya: memiliki tanaman obat keluarga, tidak menggunakan napza, menggunakan obat generik, jauhkan anak dari bahan- bahan berbahayaberacun, minum oralit jika diare Depkes, 2006. Tujuan PHBS di rumah tangga adalah: 1. Meningkatkan dukungan dan peran aktif petugas kesehatan, petugas lintas sektor, media massa, organisasi masyarakat, LSM, tokoh masyarakat, tim penggerak PKK dan dunia usaha dalam pembinaan PHBS di rumah tangga. 2. Meningkatkan kemampuan keluarga untuk melaksanakan PHBS dan berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Sasaran PHBS dalam tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga, yaitu: pasangan usia subur, ibu hamil dan atau ibu menyusui, anak dan remaja, usia lanjut dan pengasuh anak Depkes RI, 2006. Penilaian rumah tangga sehat digunakan sepuluh alat ukur indikator PHBS yang terdiri dari tujuh indikator PHBS dan tiga indikator Gerakan Hidup Sehat GHS. Indikator PHBS tatanan rumah tangga: 1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu dokter, bidan dan paramedis lainnya. 2. Bayi diberi ASI Eksklusif. Adalah bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. 3. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Anggota-anggota rumah tangga mempunyai pembiayaan praupaya kesehatan seperti Askes, kartu sehat, dana sehat, Jamsostek, asuransi perusahaan dan lain- lain. 4. Ketersediaan air bersih. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air dalam kemasan, air leding, air pompa, sumur terlindung, mata air terlindung dan penampungan air hujan. Sumber air pompa, sumur gali dan mata air terlindung berjarak minimal sepuluh meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah. 5. Ketersediaan jamban sehat. Rumah tangga yang memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir. 6. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni. Rumah tangga yang mempunyai luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari dibagi dengan jumlah penghuni 9m 2 per orang. 7. Lantai rumah bukan tanah. Tangga yang mempunyai rumah dengan bagian bawahdasaralas terbuat dari semen, papan, ubin dan kayu. 8. Tidak merokok di dalam rumah. Pendudukanggota rumah tangga umur sepuluh tahun keatas tidak merokok di dalam rumah selama ketika berada bersama anggota keluarga lainnya selama satu bulan terakhir. 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari, adalah pendudukanggota keluarga umur sepuluh tahun keatas dalam satu minggu terakhir melakukan aktivitas fisik sedang maupun berat minimal tiga puluh menit setiap hari. 10. Makan buah dan sayur setiap hari, adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas yang mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari dalam 1 minggu terakhir. Indikator dari nomor satu sampai nomor tujuh adalah tujuh indikator dan definisi operasional PHBS, sedangkan nomor delapan sampai dengan sepuluh adalah indikator Gerakan Hidup Sehat GHS.

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi PHBS

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

1 15 100

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 5 100

Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013

0 0 16

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 24

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 3

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11