Uji Simultan uji F statistik Koefisien Determinasi R

disimpulkan bahwa H 1 ditolak atau secara parsial biaya produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap laba kotor. b. Harga jual mempunyai nilai signifikansi 0.021 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0.05. Nilai t hitung harga jual adalah 2.416. Nilai t hitung 2.416 t tabel 2.034515. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H 1 diterima atau harga jual berpengaruh signifikan terhadap laba kotor.

2. Uji Simultan uji F statistik

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh biaya produksi dan harga jual secara bersama-sama terhadap laba kotor. Tabel 4.10 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 7.447E13 2 3.724E13 46.867 .000 a Residual 2.622E13 33 7.945E11 Total 1.007E14 35 a. Predictors: Constant, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Dari uji Anova atau F-test, diperoleh nilai F hitung sebesar 46.867 dengan tingkat signifikansi 0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya produksi dan harga jual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba kotor karena tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,005. Hasil analisis ini diperkuat dengan Universitas Sumatera Utara membandingkan antara nilai F hitung 46.867 yang jauh lebih besar dari F tabel 3.284918.

3. Koefisien Determinasi R

2 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1. Tabel 4.11 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2003, hal 183. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen Universitas Sumatera Utara semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.12 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .860 a .740 .724 891346.096 1.037 a. Predictors: Constant, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Pada model summary di atas, angka R sebesar 0.860 menunjukkan bahwa hubungan antara biaya produksi dan harga jual erat yaitu sebesar 86 berada diatas 0,5 50. Angka R square atau koefisien determinasi adalah 0.724. Angka ini mengindikasikan bahwa 72.4 variasi dalam variabel laba kotor dijelaskan oleh variasi variabel biaya produksi dan harga jual. Sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik, dapat diketahui bahwa biaya produksi dan harga jual secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap laba kotor. Hal ini Universitas Sumatera Utara