Traveling Anode Changing Crane

4.3 Prinsip Kerja Sistem

Prinsip kerja dari sistem kontrol distribusi alumina tidak dapat dilepaskan dari penjelasan mengenai anode changing crane. Oleh karena itu programmable logic controller PLC sebagai sistem kontrol dengan distribusi alumina dengan tidak mengijinkan anode changing crane melakukan gerakan yang disebut traveling. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan prinsip kerja dari traveling dan penggunaan sensor photoelectric pada pengawasan distribusi alumina.

4.3.1 Traveling Anode Changing Crane

Gerakan traveling merupakan gerakan badan anode changing crane girder beserta seluruh perangkatnya menyusuri rel sepanjang sisi gedung peleburan. Dalam operasi, gerakan ini dikenal dengan istilah gerakan barat-timur. Untuk melakukan gerakan traveling ini menggunakan dua buah motor tiga phasa. Karena daerah operasi yang sangat panjang sekitar 600 meter, maka diharapkan anode changing crane dapat beroperasi dengan kecepatan yang cukup tinggi. Nemun karena anode changing crane juga berfungsi untuk menghisap aluminium cair, sehingga tidak diaharapkan terjadi perubahan kecepatan yang begitu besar yang dapat menyebabkan aluminium cair yang diangkut dengan ladle tersebut tumpah. Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan kecepatan yang halus smooth speed control. Diagram skematik dari gerakan traveling anode changing crane dapat dilihat pada Gambar 4.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Wiring Diagram PLC untuk Traveling ACC Dengan perkembangan teknologi elektronika daya solid state yang begitu pesat maka digunakanlah AC Drive untuk mengatur kecepatan motor induksi tiga phasa ini. Masing-masing motor menggunakan satu buah AC Drive. Untuk mengatur kecepatan ini dilakukan dengan mengubah frekuensi tegangan yang masuk ke motor. Oleh karena pada gerakan traveling ini menggunakan dua buah motor induksi yang berada di kedua sisi anode changing crane yang mana kecepatan dua buah motor tersebut serta torsinya harus sama, maka digunakanlah programmable logic controller PLC untuk mengendalikan hal tersebut. Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.2 terdapat encoder yang dilambangkan dengan “E” yang berfungsi sebagai pemberi data kecepatan motor induksi yang melakukan traveling kepada AC Drive. Melalui modul controlnet PLC akan mendapat informasi data kecepatan motor untuk diolah sesuai keperluan sistem. Pada Gambar 4.2 dapat dilihat juga hubungan PLC dengan operator interface dan panel view untuk interface antara sistem dengan operator. Untuk dapat menggerakkan traveling ada beberapa syarat teknis operasi yang harus dipenuhi. Syarat-syarat itu antara lain : 1. MCB sudah harus ditutup 2. Tangga cabin harus dinaikkan pada upper limit 3. Photoelectric switch tidak terhalang baik oleh chuck dari distribution bin, debu alumina ataupun asap tebal 4. Tidak sedang mengisi alumina atau silinder alumina receive tidak keluar 5. Posisi anode changing crane tidak berada di luar travel limit 6. Tidak sedang melakukan crust breaker hammering 7. Elektric room tidak berada dalam keadaan over high temperature 60 o C yang menyebabkan thermal relay bekerja 8. Control switch harus berada pada posisi zero notch

4.3.2 Pengawasan Sensor Photoelectric Pada Distribusi Alumina