31
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK HOTEL
A. Ketentuan-ketentuan Umum dan Tinjauan Praktik Pajak Hotel
1. Ketentuan Umum
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, dijelaskan bahwa Pajak Daerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Di Indonesia penagihan pajak dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersumber
dari hukum berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang sebagaimana telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang
membahas tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Demikian pula dengan sistem pemungutan pajak daerah yang diterapkan oleh pemerintah daerah belum juga
mempertegas pajak-pajak daerah mana yang dipungut dengan cara self assessment system, official assessment system, atau with holding system.
2. Pengertian Pajak Hotel
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa
penginapanperistirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata,
32
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh.
Penggolongan Hotel ada beberapa macam yaitu : 1
Hotel Bintang 5 2
Hotel Bintang 4 3
Hotel Bintang 3 4
Hotel Bintang 2 5
Hotel Bintang 1 6
Hotel Melati 3 7
Hotel Melati 2 8
Hotel Melati 1 Ada beberapa penggolongan hotel tersebut berdasarkan pengaruh fasilitas
yang terdapat pada suatu hotel, sehingga hotel diklasifikasikan berdasarkan pada beberapa golongan. Misalnya pada golongan yang tertinggi yaitu pada hotel
berbintang 5. Maka hotel tersebut harus mempunyai jumlah kamar yang berkisar diatas 100 kamar dan fasilitas pendukung seperti : Meeting Room, Restoran, Kolam
Renang, Spa, Sarana Olahraga, Lobby Lounge dan Internet. Apabila salah satu dari fasilitas dan jumlah kamar itu kurang dari yang tersebut diatas maka suatu hotel tidak
dapat digolongkan kedalam hotel berbintang 5.
33
B. Objek dan Subjek Pajak Hotel