c. Sebagai sarana untuk mempererat ubungan yang positif antara Kantor
Pelayanan Pajak KPP Pratama Lubuk Pakam dengan lembaga pendidikan Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.
2.3 Bagi Universitas
a. Guna mempersiapkan tenaga mumpuni dibidangnya, siap bersaing
dan profesional dalam lingkungan kerja yang nyata. b.
Guna mempromosikan sumber daya manusia yang ahli sesuai dengan bidang keahliannya.
c. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia
yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional khususnya Universitas Sumatera Utara.
d. Membuka interaksi antara dosen dengan instansi pemerintah yang
bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja
Lapangan.
C. Uraian Teoritis
1. Defenisi dan fungsi pajak
1.1 Defenisi Pajak
Menurut prof. Dr Rochmat, SH didalam buku dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990 , pajak didefenisikan sebagai iuran kepada kas
Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak
mendapatkan jasa timbale kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum.
Menurut undang-undang nomor 28 tahun 2007 ketentuan umumdan tata cara perpajakan pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara
terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
1.2. Fungsi Pajak
a. Fungsi budgetair, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b.
Fungsi regulerend, pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi.
2.Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 2.1. Defenisi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Pajak penghasilan PPh Pasal 21 adalah pajak pewnghasilan sehubungan dengan pekerjaan,jasa,dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi Subjek Pajak dalam negeri. PER-31PJ2009
2.2. Pemotong Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
a. Pemberi kerja yang terdiri dari Orang Pribadi dan Badan
b. Bendahara pemerintah baik pusat maupun daerah
c. Dana pensiun atau badan lain seperti jaminan sosial tenaga kerja
jamsostek, PT.Taspen, PT.ASABRI
d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain kepada jasa
tenaga ahli, orang pribadi subjek pajak luar negeri, dan peserta pendidikan, pelatihan dan magang.
e. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
f. Penyelenggaraan kegiatan
2.3. Penerimaan Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21
a. Pegawai tetap
b. Tenaga lepas seniman, olahragawan, penceramah, pemberi jasa,
pengelola proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi, distributor MLMdirect selling dan kegiatan sejenisnya.
c. Penerimaan pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau
ahli warisnya yang menerima tabungan hari tua atau jaminan hari tua. d.
Penerima honorarium e.
Penerima upah f.
Tenaga ahlipengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaries, penilai
g. Peserta kegiatan
2.4. Penerapan Perhitungan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap