Defenisi Pajak Fungsi Pajak Pemotong Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Penerimaan Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21

c. Sebagai sarana untuk mempererat ubungan yang positif antara Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Lubuk Pakam dengan lembaga pendidikan Program Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

2.3 Bagi Universitas

a. Guna mempersiapkan tenaga mumpuni dibidangnya, siap bersaing dan profesional dalam lingkungan kerja yang nyata. b. Guna mempromosikan sumber daya manusia yang ahli sesuai dengan bidang keahliannya. c. Memperbaiki pandangan masyarakat terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional khususnya Universitas Sumatera Utara. d. Membuka interaksi antara dosen dengan instansi pemerintah yang bersangkutan dalam memberikan uji nyata mengenai ilmu pengetahuan yang diterima mahasiswa melalui Praktik Kerja Lapangan.

C. Uraian Teoritis

1. Defenisi dan fungsi pajak

1.1 Defenisi Pajak

Menurut prof. Dr Rochmat, SH didalam buku dasar-dasar hukum pajak dan pajak pendapatan 1990 , pajak didefenisikan sebagai iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbale kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum. Menurut undang-undang nomor 28 tahun 2007 ketentuan umumdan tata cara perpajakan pasal 1 angka 1, Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara terhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

1.2. Fungsi Pajak

a. Fungsi budgetair, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b. Fungsi regulerend, pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. 2.Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 2.1. Defenisi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Pajak penghasilan PPh Pasal 21 adalah pajak pewnghasilan sehubungan dengan pekerjaan,jasa,dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Subjek Pajak dalam negeri. PER-31PJ2009

2.2. Pemotong Pajak Penghasilan PPh Pasal 21

a. Pemberi kerja yang terdiri dari Orang Pribadi dan Badan b. Bendahara pemerintah baik pusat maupun daerah c. Dana pensiun atau badan lain seperti jaminan sosial tenaga kerja jamsostek, PT.Taspen, PT.ASABRI d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain kepada jasa tenaga ahli, orang pribadi subjek pajak luar negeri, dan peserta pendidikan, pelatihan dan magang. e. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. f. Penyelenggaraan kegiatan

2.3. Penerimaan Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21

a. Pegawai tetap b. Tenaga lepas seniman, olahragawan, penceramah, pemberi jasa, pengelola proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi, distributor MLMdirect selling dan kegiatan sejenisnya. c. Penerimaan pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima tabungan hari tua atau jaminan hari tua. d. Penerima honorarium e. Penerima upah f. Tenaga ahlipengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaries, penilai g. Peserta kegiatan

2.4. Penerapan Perhitungan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap

Dokumen yang terkait

Sistem Perhitungan dan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Tahun 2011

2 67 78

Analisis Perhitungan, Pemotongan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Pemko Tebing Tinggi

24 183 88

Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas Pegawai Tetap Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

2 100 97

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (Ptkp) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Lubuk Pakam

6 123 67

Sistem Pemotongan Dan Penghitingan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

1 6 61

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam)

0 0 7

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam)

0 0 13

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam)

0 0 10

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam) Chapter III IV

1 4 31

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam)

0 0 2