Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd- Medan)

(1)

OPINI PELANGGAN TENTANG ON-LINE TRADING

(Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd- Medan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

Hendra Frizky Novando

050904071

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap pengguna internet di warung internet 62nd-Net Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay dan juga untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay

Dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan sesuai dengan penelitian yaitu : Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Online Trading, Opini dan Opini Pelanggan serta Teori S-O-R. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung warnet 62nd Net pada bulan Agustus 2009 yang berjumlah 356 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Arikunto, dengan besarnya sampel hanya diambil 20% saja dari jumlah populasi, sehingga jumlah respondennya sebanyak 71 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu, Purposive Sampling dan Accidental Sampling.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and

System Solution (SPSS) 16. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah para

pengunjung baik itu member ataupun user menganggap bahwa online

trading memudahkan dalam aktifitas jual beli, berdampak positif dalam

kehidupan sehari-hari karena sistem penjulan ataupun pembelian produk tidak harus bertemu di dunia nyata, serta tingkat keamanan yang cukup tinggi.


(3)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN

Abstraksi ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel dan Gambar ... viii

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Perumusan Masalah ... 5

I.3. Pembatasan Masalah ... 6

I.4. Tujuan Penelitian ... 6

I.5. Manfaat Penelitian ... 6

I.6. Kerangka Teori ... 7

I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7

I.6.2. Teknologi Komunikasi ... 10

I.6.3. Internet ………... 11

I.6.4. Online Trading …………... ... 12

I.6.5. Opini dan Opini Pelanggan ……… 14

I.6.6. Teori S-O-R ……… 17

I.7. Kerangka Konsep ... 19

I.8. Model Teoritis ... 20

I.9. Operasional Variabel ... 20

I.10. Definisi Operasional Variabel ... 21

BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi Massa ... 23

II.2. Teknologi Komunikasi ... 28

II.3. Internet ………. ... 30


(4)

II.3.3. Internet Sebagai Media Komunikasi ……… 34

II.4. Online Trading ... 36

II.5. Opini dan Opini Pelanggan ... 37

II.5.1. Istilah Opini Pelanggan ………. 37

II.5.2. Pengertian Opini Pelanggan ………... 39

II.5.3. Proses Pembentukan Opini Pelanggan …………... 40

II.5.4. Kekuatan Opini Pelanggan ………. 41

II.6. Teori S-O-R ……… 42

II.6.1. Pengertian dan Proses S-O-R ……….. 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 45

III.1.1. Sejarah Singkat Warnet 62nd –Net Medan ... 45

III.1.2. Struktur Organisasi ... 45

III.1.3. Misi, Sasaran Kegiatan Usaha, Jenis Usaha ... 46

III.2. Metode Penelitian ... 46

III.3. Populasi dan Sampel ... 47

III.4. Teknik Penarikan Sampel ... 48

III.6. Teknik Pengumpulan Data ... 48

III.7. Teknik Analisa Data ... 49

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 50

IV.1.1. Tahap Awal ... 50

IV.1.2. Pengumpulan Data ... 50

IV.2. Teknik Pengolahan Data ... 51

IV.3. Analisa Tabel Tunggal ... 52

IV.3.1. Karakteristik Responden ... 52

IV.3.2. Opini pengunjung mengenai online trading di situs Ebay... 55


(5)

BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan ...79 V.2. Saran ...80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Daftar Tabel

Tabel 1 Variabel Operasional ... 16

Tabel 2 Usia ………... 52

Tabel 3 Jenis Kelamin ……... 53

Tabel 4 Penghasilan ………... 53

Tabel 5 Frekuensi ………. ... 54

Tabel 6 Frekuensi online di internet ... 55

Tabel 7 Mengetahui tentang situs Ebay... 56

Tabel 8 Mengetahui tentang sistem online trading... 57

Tabel 9 Mengetahu informasi tentang online trading melalui situs Ebay ... 58

Tabel 10 Sumber Informasi ………….. ... 59

Tabel 11 Online Trading memiliki dampak positif ... 60

Tabel 12 Mengerti akan pesan yang disampaikan …………... 61

Tabel 13 Mengetahu online trading memudahkan aktifitas jual beli ... 62

Tabel 14 Keinginan untuk terus bertransaksi ……….. ... 63

Tabel 15 Manfaat informasi dari media massa ………... 64

Tabel 16 Informasi cukup gencar ………... 65

Tabel 17 Pesan yang disampaikan kepada masyarakat sudah memadai ... 66

Tabel 18 Sumber lain yang layak menginformasikan ... 67

Tabel 19 Kejelasan informasi ………... 69

Tabel 20 Motivasi untuk transaksi via internet ………... 70

Tabel 21 Ketertarikan tentang informasi ………... 71

Tabel 22 Keefektifan penyampaian informasi ………... 72

Tabel 23 Perasaan dengan sistem pembayaran …... 73

Daftar Gambar Gambar 1 Skema S-O-R ... 18

Gambar 2 Model Teoritis ……… ... 20


(7)

ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul Opini Pelanggan Tentang On-Line Trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap pengguna internet di warung internet 62nd-Net Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay dan juga untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay

Dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan sesuai dengan penelitian yaitu : Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet, Online Trading, Opini dan Opini Pelanggan serta Teori S-O-R. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung warnet 62nd Net pada bulan Agustus 2009 yang berjumlah 356 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, digunakan rumus Arikunto, dengan besarnya sampel hanya diambil 20% saja dari jumlah populasi, sehingga jumlah respondennya sebanyak 71 orang. Sementara teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu, Purposive Sampling dan Accidental Sampling.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and

System Solution (SPSS) 16. Kesimpulan dari hasil yang diperoleh adalah para

pengunjung baik itu member ataupun user menganggap bahwa online

trading memudahkan dalam aktifitas jual beli, berdampak positif dalam

kehidupan sehari-hari karena sistem penjulan ataupun pembelian produk tidak harus bertemu di dunia nyata, serta tingkat keamanan yang cukup tinggi.


(8)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat amat pesat, dan perkembangan tersebut sedikit banyak membawa dampak positif. Salah satunya dalam mempermudah memberikan informasi yang menarik dan tidak membosankan untuk dipahami, dalam lingkungan bisnis hal ini juga dapat dijadikan sebagai penerapan teknologi informasi. Seperti pembuatan situs penjualan on-line dimana berisikan informasi produk dan pemesanan produk dari toko itu sendiri serta memperkenalkan toko tesebut menuju perluasan bisnis khususnya UKM (Usaha Kecil Menengah). Maka tujuan dari pembuatan situs ini adalah diharapkan dapat memudahkan para pebisnis dan pembeli untuk melakukan transaksi dagang melalui informasi-informasi produk yang diberikan.

Berawal pada bulan Juli 1997, yaitu ketika gedung putih Amerika Serikat meresmikan internet sebagai mediator dalam melakukan bisnis, maka semenjak itu muncul paradigma baru dalam memasarkan barang dan jasa melalui media elektronik dimana lebih dikenal dengan istilah “e-Commerce.” Tumbuh kembangnya “e-Commerce” ditengarai sebagai model bisnis masa depan memicu banyak perusahaan untuk mengembangkan model bisnis yang dikelola secara online ini. Bahkan sebuah fakta mengungkap bahwa Amazon.com sebagai pioneer dalam bisnis online pada awal berdirinya selalu mengalami kerugian akan tetapi investor begitu menggandrungi saham Amazon.com (www.wikipedia.com/online_trading.com).


(9)

Masyarakat dunia secara umum mengalami perubahan pola perilaku dan kebutuhan yang dikarenakan perkembangan teknologi dan arus informasi. Hal ini sejalan dengan terus berkembangnya dunia “e-Commerce” yang mengemas teknologi dan informasi ke komunitas dunia. Dengan mengusung kedua hal tersebut konsumen menjadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan. Konsumen lebih bertingkah laku praktis dalam arti konsumen membutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam pemenuhan kebutuhannya.

Pada prinsipnya “e-Commerce” menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space) yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jaringan dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana suatu perusahaan dapat memanfaatkan “e-Commerce” untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.

Perkembangan dunia “e-Commerce” di Indonesia berkembang sedemikian pesat yang diindikasikan perkembangan teknologi (tele) komunikasi dan komputer. Perkembangan tersebut diikuti juga oleh perusahaan yang juga berlomba-lomba membangun bisnis secara online. Pelaku bisnis mendapatkan desakan perubahan pola perilaku konsumen yang semakin modern, sehingga menjadi sebuah keharusan untuk menggunakan metode elektronik ini dalam melakukan sistem pendukungan penjualan berbasis online.

Sesuai dengan semakin tumbuh berkembangnya masyarakat Indonesia secara general dan masyarakat Medan pada khususnya, maka perkembangan e-Commerce adalah sebuah paradigma baru yang menjadi penting ketika


(10)

masyarakat mengalami perubahan perilaku yakni semakin membutuhkan kepraktisan ketika ingin memenuhi kebutuhannya. Internet yang menjadi mediator utama dalam penerapan e-Commerce sudah mulai meluas penggunaannya.

Banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan e-Commerce dalam menjalankan bisnisnya. Beberapa diantaranya adalah Glodok, Bhineka, Alfamart. Ketiga perusahaan sudah melakukan transaksi secara online atau paling tidak sudah menyediakan layanan yang berbasis pada internet. Ada pun bentuk produk yang ditawarkan dalam transaksi pembelian online/e-Buy adalah produk elektronik.

Munculnya paradigma pemasaran baru yang berbasis pada Internet atau e-Commerce di Indonesia sepertinya masih belum optimal, karena masih terbatasnya kalangan yang menggunakan dunia maya dalam melakukan transaksi pembelian. Demikian juga pada keterbatasan vendor dalam menyediakan layanan dalam websitenya, meyebabkan munculnya suatu permasalahan tentang peranan yang diberikan e-Commerce dalam menunjang penjualan produk elektronik serta bagaimana konsep pengembangan e-Commerce untuk menunjang penjualan produk elektronik.

Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah ranah dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world) , cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana manusia dapat berinteraksi dengan siapa pun di dunia jika terhubung dengan internet.


(11)

Menjamurnya warung internet (Warnet) hampir disetiap kota serta kemajuan dunia telekomunikasi yang membuat konsumen juga dapat mengakses layanan internet melalui ponsel yang dimiliki merupakan salah satu bentuk kegayutan dari konsumen dengan dunia internet dan e-Commerce tentunya. Konsumen juga dapat dengan cepat mengakses internet melalui PC (Personal Computer) yang ada dirumah dengan menggunakan Dial-up Connection yang disediakan berbagi provider telekomunikasi. Ada banyak situs yang berisikan online trading, seperti Multiply.com, kaskus.com ataupun yang paling besar dan mendunia seperti Ebay.com. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat situs Ebay.com.

Ebay adalah situs Jual-beli yang paling terkenal dan laku dipergunakan oleh masyarakat di dunia. Situs web pelelangan online ini ditemukan di San Jose, California, pada tahun 1995 oleh Programer Komputer Prancis kelahiran Iran yang bernama Pierre Omidyar. Item barang yang pertama dijual di Ebay adalah tongkat laser yang rusak dengan harga $14,83. Herannya, Omidyar di hubungi oleh seorang pembeli dan dia menyuruh Omidyar untuk menjelaskan kerusakan Tongkat laser tersebut. Didalam emailnya, Si pembeli mengatakan bahwa dia seorang pengumpul Tongkat laser yang rusak. Chris Agarpao sebagai pewagai pertama di eBay dan Jeffrey Skoll disewa sebagai presiden pertama perusahaan tersebut pada tahun 1996. Pada bulan November 1996, eBay mencapai persetujuan lisensi pertama, yaitu dengan Perusahaan Perjalanan Pelelangan Elektronik yang berkerja sama dengan SmartMarket Technology untuk menjual tiket pesawat dan produk-produk perjalanan lainnya. Pada bulan September 1997, perusahaan ebay ini secara resmi merubah namanya menjadi AuctionWeb to


(12)

eBay, yang sebelumnya bernama Echo Bay Technologi Group, yang merupakan perusahaan konsultasi Omidyar. Omidyar telah menaruh namanya di daftar domain yaitu ***** (dimana domain ini belum lama ini baru dijual) tetapi ternyata ditemukan dengan nama Echo Bay Mines. eBay menjadi perusahaan masyarakat pada 21 September 1998 dan kemudian Omidyar dan Skoll menjadi billiuner, yang kemudian perusahaan tersebut dibeli oleh PayPal pada tanggal 14 Oktober 2002. Ebay memiliki jumlah pengunjung paling sedikit 902 juta / per tahunnya. Dan ini tiga kali angka (situs ini merupakan salah satu situs jual-beli terbesar juga).

Penelitian ini akan dilakukan di warung internet 62Nd-Net Medan sebagai lokasi penelitian. Terpilihnya warung internet 62Nd-Net dikarenakan menurut hasil survei yang telah dilakukan peneliti bahwa banyak pengguna internet di warung internet ini yang pernah melakukan Online trading, baik menjual ataupun membeli suatu produk melalui situs internet. Selain itu terpilihnya Warung internet 62Nd-Net sebagai lokasi penelitian dikarenakan penelitian tersebut terjangkau bagi peneliti dari segi biaya dan jarak, dan faktor lainnya memudahkan peneliti untuk memilih pengguna dari warung internet ini.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai opini pengguna internet di warung internet 62Nd-Net terhadap situs belanja elektronik Ebay.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(13)

I.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari permasalahan yang telalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah :

a. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau bidang-bidang tertentu secara faktual dan cermat tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan melakukan prediksi.

b. Responden adalah para pengguna internet di warnet 62Nd- Net Medan. c. Penelitian difokuskan kepada opini pengguna internet terhadap situs

belanja Ebay.

d. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2009.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui opini pengunjung internet terhadap Online Trading pada situs Ebay

b. Untuk memberikan informasi tentang sistem Online Trading melalui situs Ebay.

I.5 Manfaat Penelitian


(14)

a. Secara akademik, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan.

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian.

c. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada siapa saja yang memiliki ingin memperluas pengetahuan mengenai sistem belanja terbaru tanpa melakukan face to face communication.

I.6 Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40).

Kerlinger menyatakan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).

Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Internet dan Online Trading, Opini dan Opini pelanggan serta Teori S-O-R.

I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Setiap orang yang hidup dalam masyarakat , sejak bangun tidur sampai tidur kembali, secara kodrati senantiasa terlibat dalam komunikasi. Terjadinya


(15)

komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations). Masyarakat paling sedikit terdiri dari dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, yang disebabkan oleh hubungan tersebut, menimbulkan interaksi sosial (social interaction) dan terjadinya interaksi sosial disebabkan oleh interkomunikasi (intercommunication) (Effendy, 2004 : 3).

Komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur yaitu :

- Komunikator - Pesan

- Media - Komunikan

- Efek (Effendy, 2005:10)

Komunikasi dapat berlangsung dengan atau tanpa media. Komunikasi dengan menggunakan media yang ditujukan kepada khalayak disebut komunikasi massa (mass communication). Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright, dalam Liliweri, 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek. Sedangkan menurut ahli


(16)

komunikasi lainnya, Joseph A. Devito murumuskan komunikasi massa yakni pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menggunakan media massa,. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar – pemancar yang audio visual (Ardianto, 2003:11).

Salah satu definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup, (Nurudin, 2004.7) :

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui sama sekali.

3. Pesan adalah pelanggan. Artinya bahwa pesan ini bisa di dapatkan dan diterima oleh banyak orang

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekepeer (pentabis informasi). Artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan di kontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda (delayed)


(17)

Saat ini bidang komunikasi massa sedang mengalami perubahan besar. Karena media teknologi baru yang memberi lebih banyak kemudahan bagi para pengguna, konsep dasar komunikasi massa mengalami perubahan.. Teori dalam komunikasi massa butuh penyesuaian dan beradaptasi berkaitan dengan perubahan-perubahan itu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru (Severin dan Tankard, 2007: 20).

1.6.2 Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi (Lubis,1997:42). Rogers,1986 dalam Lubis (1997:42), mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”.

Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalannya, sejak sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1990 : 6).

Bell, 1979 dalam Nasution (1990 : 11) , menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu :


(18)

1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masing-masing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko tempat berbelanja.

2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainnya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata.

3. Sistem teleks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklasifikasi, katalog segala macam produk dan sebagainya lewat layar televisi di rumah masing-masing.

4. Sistem faksimil yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.

5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.

1.6.3 Internet

Asal mula internet adalah terjadinya suatu ledakan yang tak terduga ditahun 1969, yaitu dengan lahirnya Arpanet, suatu proyek eksperimen Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DAPRA (Departement of Defense Advanced Research Projects Agency).

Pada awalnya ada empat aplikasi utama pada internet yaitu e-mail, news, remote, login, dan file transfer. Salah satu aplikasi baru yang muncul yaitu World Wide Web (WWW) yang merupakan arsitektur kerja dalam mengakses dokumen-dokumen yang tersebar pada ribuan mesin di internet. Web mulai dimunculkan


(19)

pada tahun 1989 oleh CERN, Pusat Penelitian Nuklir Eropa. WWW diusulkan oleh Tim Berners-Lee pada bulan Maret 1989 dan 18 bulan kemudian berhasil dibuat protipe pertama berbasis teks. Pengembangan terus dilakukan sampai interface grafis didapat pada bulan Februari 1993 (Tharom,Dinata dan Xerandy, 2002 : 61)

Berkembangnya teknologi komunikasi baru menurut Rogers 1986, mempunyai ciri utama yaitu interactivity (interaktivitas) atau kemampuan internet untuk becakap-cakap dengan penggunanya. Sifat interaktif ini dapat ditemukan pada berbagai aplikasi yang ada di internet. Contohnya adalah chat rooms, online games, dan bulletin board (Athari, 2004 : 196).

Turkle,1995 dalam Saverin dan Tankard (2007 :447) menjelaskan bahwa komunitas maya (komunitas yang banyak muncul di dunia komunikasi elektronik) saling berkomunikasi dengan menggunakan ruang chatting, e-mail, milis, dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik. Dunia maya memungkinkan semua orang tinggal di berbagai penjuru dunia yang memiliki ketertarikan yang sama dapat berkumpul untuk membicarakannya.

1.6.4 Online Trading

Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convinience product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convinience product.

William, Rice, dan Rogers,1988 dalam Severin dan Tankard (2007 : 448), mendefinisikan interaktivitas sebagai “tingkatan dimana pada proses komunikasi


(20)

para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes (1998) yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru, mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi daripada persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang tidak sebenarnya.

Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting : (1) daya hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; (2) pilihan – memberikan alternatif pengguna, termasuk alternatif untuk mengakhiri komunikasi setiap saat; (3) daya sambung – memberikan sebuah situs yang lengkap yang melibatkan pengguna (daya sambung ini juga dapat tercipta terus melalui kunjungan berulang ke situs yang ada); (4) koleksi informasi – kumpulan demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal oleh website; dan (5) komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada berbagai website oleh email, yang didalamnya para pengunjung situs dapat memasukkan data, dan sebagainya (Severin dan Tankard,2005:449)


(21)

1.6.5 Opini dan Opini Pelanggan

Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat berbeda-beda (Sastropoetro, 1990:41). Sedangkan mengenai opini pelanggan itu sendiri melukiskan kelompok manusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat :

a. Dihadapkan pada suatu persoalan.

b. Berbeda pendapat tentang persoalan tersebut dan berusaha untuk menanggulangi persoalannya.

c. Sebagai akibat dari keinginan mengadakan diskusi dan mencari jalan keluar.

Sementara pengertian opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. (Cultip and Centre-dalam Santoso Sastropoetra). Pendapat atau opini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan 2. Merupakan kesatuan dari banyak pendapat 3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar

Sementara William Albing mengemukakan bahwa opini itu dinyatakan kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai masalah tersebut. Mengenai sesuatu hal atau sesuatu masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini pelanggan. Dengan demikian maka subjek opini pelanggan biasanya adalah mengenai masalah-masalah baru.


(22)

Opini timbul sebagai suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu. Subjek dari suatu opini biasanya adalah masalah baru. Opini berupa reaksi pertama dimana orang mempunyai peraasaan ragu-ragu dengan sesuatu yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya. (Sunaryo, 1984:31)

Pengertian pelanggan secara psikologis adalah sekelompok orang yang mempunyai minat yang sama tentang satu hal (E.Bogardus) atau sekelompok orang yang menaruh perhatian terhadapa suatu masalah yang sama, melibatkan diri salam masalah tersebut, dan brusaha untuk turut mengatasinya (Herbert Blumer) (www.wikipedia.co.id/definisi_pelanggan)

Karakteristik Pelanggan (Sunarjo, 1995 : 20)

1. Satu kelompok yang tidak merupakan kesatuan (kelompok tidak teratur) 2. Interaksi terjadi secara tidak lansung, biasanya melalui media massa. 3. Perilaku pelanggan didasarkan kepada perilaku individu.

4. Tidak saling mengenal satu sama lain (anonim) dan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat (heterogen).

5. Mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah.

6. Minat yang sama belum tentu mempunyai opini yang sama terhadap suatu masalah.

7. Berusaha untuk mengetahui masalah tersebut.

8. Adanya diskusi sosial, karena itu pelanggan ada kecendrungan untuk berfikir secara rasional.


(23)

Pengertian pendapat umum adalah kesatuan pendapat yang muncul dari sekelompok orang yang berkumpul secara spontan, membicarakan issu yang kontroversial, mendiskusikannya dan berusaha untuk mengatasinya.

Istilah opini pelanggan dapat digunakan untuk menandakan suatu pengumpulan pendapat yang dikemukakan oleh individu-individu atau pendapat-pendapat kolektif dari sejumlah orang dari kumpulan tertentu dan bukan dalam pengertian semua orang tanpa batas dan ketentuan khusus pula.

Maka opini pelanggan dapat disimpulkan : 1. Merupakan persatuan pendapat

2. Sedikit banyak harus didukung oleh sejumlah orang.

3. Dalam opini pelanggan orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju terhadap gagasan atau terhadap sesuatu situasi/kejadian/peristiwa.

Opini pelanggan merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya 4 unsur sebagai berikut :

1. Adanya suatu masalah atau situasi yang bersifat kontroversial.

2. Adanya pelanggan yang secara spontan terpikat kepada masalah termaksud, melibatkan diri ke dalamnya, dan berusaha untuk memberikan pendapatnya.

3. Adanya kesempatan untuk bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial oleh suatu pelanggan.

4. Adanya interaksi dari individu-individu dalam pelanggan yang menghasilkan suatu pendapat yang bersifat kolektif untuk diekspresikan (Sastropoetro, 1990:54).


(24)

1.6.6 Teori S-O-R

Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Responden (S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).

Teori S-O-R ini semula berasal dari psikologi dan kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalahs ama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen yang terdiri dari sikap, opini, preilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Adapun teori S-O-R ini juga merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Elemen-elemen utama dari model ini adalah pesan (stimulus), penerima (organisme), dan efek (respon).

Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami. Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu : perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut :


(25)

Gambar 1 : Skema S-O-R

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi jika komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya.

Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral (perubahan sikap terhadap pesan) dikarenakan penelitian tentang Online Trading melalui situs elektronik Ebay ini dibatasi hanya pada opini pelanggan saja.

Adapun tahap-tahap dari respon tersebut adalah :

1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan terhadap pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.

Organisme : Perhatian Pengertian Penerimaan

Respon Stimulus


(26)

2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba (Rakhmat, 2004 :209).

Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model S-O-R yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti dan menerima.

I.7 Kerangka Konsep

Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel (Singarimbun, 1995:49).

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. (Nawawi, 2001:40).

Adapun variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Opini pengguna internet di warnet 62Nd- Net terhadap online trading

pada situs Ebay

2. Karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang yang dapat membedakannya dengan orang lain, seperti umur, jenis kelamin, penghasilan, dan frekuensi.


(27)

I.8 Model Teoritis

Gambar 2 Model Teoritis

I.9 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yakni sebagai berikut:

Tabel 1

Variabel Operasional

Variabel Teoritis Variabel Operasional Opini pengguna internet di warung

internet 62Nd- Net terhadap online trading pada situs Ebay

1.Informasi tentang Ebay 2.Isi informasi

3.Kejelasan informasi

4.Ketertarikan terhadap informasi 5.Penyampaian informasi

6.Perhatian 7.Pengertian 8.penerimaan Karakteristik Responden 1. Usia

2. Jenis Kelamin 3. Penghasilan 4. Frekuensi Variabel

Online Trading situs Ebay

Variabel Opini Pengguna internet di


(28)

I.10 Defenisi Operasional

Defenisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional merupakan sutu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama. Defenisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel opini pengguna internet pada warung internet 62Nd- Net terhadap sistem Online trading pada situs Ebay :

a. Informasi tentang sistem belanja Online menggunakan situs Ebay.. b. Isi informasi adalah bagian yang paling penting dari suatu informasi c. Sumber informasi adalah asal dari data-data yang di dapat secara lisan dan

tulisan.

d. Kejelasan informasi adalah pemberitahuan akan informasi secara terpercaya.

e. Ketertarikan informasi adalah hal-hal yang menarik dari informasi tersebut.

f. Penyampaian informasi adalah proses yang dilakukan dalam memberikan informasi tersebut.

g. Perhatian adalah atensi yang diberikan responden, yakni perhatian terhadap informasi mengenai situs belanja Online Ebay.

h. Pengertian adalah responden mengerti untuk melanjutkan proses berikutnya.

i. Penerimaan adalah setelah responden memperhatikan dan mengerti, maka terjadilah kesediaan untuk menerima sehingga dapat mengubah sikap.


(29)

2. Variabel Karakteristik Responden terdiri dari : a. Usia , yaitu tingkatan umur responden.

b. Jenis kelamin, yaitu jenis kelamin pria atau wanita yang dijadikan sampel

c. Penghasilan, yaitu faktor ekonomi yang ada pada pengguna internet berupa jumlah uang yang didapat dari mata pencahariannya.

d. Frekuensi, seberapa sering pengguna internet melakukan transaksi pembelian Online melalui situs internet baik melalui Ebay ataupun situs lainnya.


(30)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi Massa

Dari berbagai macam cara komunikasi dilaksanakan dalam masyarakat manusia, salah satunya adalah komunikasi massa. Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada pelanggan secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari digunakan dan dikonsumsi oleh audience (Sendjaja, 2002:21).

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu, massa di sini menunjuk kepada khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca.

Pengertian komunikasi massa, merujuk kepada pendapat Tan dan Wright dalam Liliweri (1991), bahwa komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikasi secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.


(31)

Defenisi paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner(1980), yaitu komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi itu harus menggunakan media massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah, keduanya disebut sebgai media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah bioskop. (Ardianto, 2004:3).

Sedangkan menurut Jay Black dan Fredrick C. Whitney (1988), komunikasi massa dalah sebuah proses dimana pesan – pesan yang diperoleh secara masal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.

Banyak defenisi dari komunikasi massa yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli komunikasi. Tetapi, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Melalui definisi itu dapat diketahui karakteristik dari komunikasi massa, yaitu :

1. Komunikator Terlembagakan

Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.

2. Pesan Bersifat Umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Oleh karenanya, pesan komunikasi massa bersifat umum.


(32)

3. Komunikatornya Anonim dan Heterogen

Komunikator tidak mengenal komunikasn (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Komunikasi massa itu ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-pesannya. Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.

5. Komunikasi mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog.

7. Stimuli Alat Indra ”Terbatas”

Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film, menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.


(33)

8. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan (Ardianto 2004:7).

Menurut Wright (1959) dalam buku Teori Komunikasi (Savrin, 2007:4), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri yaitu :

1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.

Fungsi komunikasi media massa sebagai bagian dari komunikasi massa terdiri atas :

1. Fungsi Pengawasan

Berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi persuasif sebagai upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya.


(34)

2. Fungsi Social Learning

Melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung.

3. Fungsi Penyampaian Informasi

Yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Yang memungkinkan informasi dari sebuah institusi pelanggan tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat.

4. Fungsi Transformasi Budaya

Komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung oleh media massa.

5. Hiburan

Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.

Adapun efek komunikasi massa oleh Lavidge dan Steiner, 1961 terdiri atas enam langkah yang dikelompokkan dalam tiga dimensi atau kategori-kategori berikut : kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif berhubungan dengan pengetahuan kita tentang segala sesuatu, afektif berhubungan dengan sikap kita terhadap sesuatu dan konatif berhubungan dengan tingkah laku kita terhadap sesuatu (Saverin, 2007:16).


(35)

II.2. Teknologi Komunikasi

Saat ini penemuan teknologi komunikasi telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Misalnya dalam melakukan informasi transaksi maupun transportasi. Perkembangan teknologi ini juga meningkatkan standard hidup manusia.

“Teknologi” antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang. “teknologi komunikasi” adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. “ komunikasi” adalah upaya untuk menciptakan “kebersamaan dalam makna” (commoness in meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 1997 : 42)

Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006 : 111), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai dari era media tulis dan cetak.

Sementara itu Haag dkk, 2000 dalam Bungin (2006 : 113) membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6 kelompok yaitu :

Teknologi masukan (input technology) Teknologi keluaran (output technology)


(36)

Teknologi perangkat lunak (software technology) Teknologi penyimpanan (stroge technology)

Teknologi telekomunikasi (telecomunication technology)

Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1990 : 11), kemajuan teknologi komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:

1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi. Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional, dan mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode yang hanya memerlukan ketrampilan minimal, serta murah. Dengan kata lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.

2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode, dan sistem-sistem yang berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.

3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.

Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.

Teknologi komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang


(37)

adalah videotape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet dan World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi ini mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima (Severin dan Tankard, 2007: 305).

Dalam laporan US Departemant Of Commerce, “The Emerging Digital Economy” yang diterbitkan pada bulan Mei 1998, menyebutkan bahwa internet tumbih dengan sangat cepat, mencapai 50 juta user, hanya dalam waktu 4 tahun sejak diperkenalkan kepada pelanggan. Pertumbuhan ini sangat cepat dibandingkan dengan teknologi lain seperti pesawat TV, PC (Personal Computer) dan Radio (Febrian, 2005 : 40).

II.3. Internet

Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007 : 443).

Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversivikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006 : 113). Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah diciptakan oleh manusia, informasi apapun dan dari manapun memungkinkan untuk didapatkan melalui teknologi ini (Febrian, 2005 : 1)


(38)

II.3.1. Sekilas Mengenai Internet

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang berarti Jaringan yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer diseluruh dunia yang saling berhubungan dengan bantuan jalur telekomunikasi (Akbar, 2005 : 10). Selain itu, internet juga merupakan kumpulan dari manusia-manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga (Febrian, 2005 : 22).

Pada awalnya internet berasal dari sebuah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer yang dihubungkan dengan kabel, sehingga membentuk sebuah jaringan (network). Kemudian jaringan-jaringan tersebut saling dihubungkan lagi sehingga membentuk inter-network. Untuk bisa berhubungan dengan jaringan inter-network tersebut, sedikitnya kita harus mempunyai terminal (komputer) yang mempunyai sambungan ke jaringan lain. Langkah awalnya dimulai dengan gebrakan besar yang dilakukan di UCLA, sewaktu komputer pertama di koneksikan ke ARPANET. ARPANET sendiri dikoneksikan ke empat site, satu diantaranya ke UCLA, selanjutnya ke Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan University of Utah. Internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi tersebut Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai internet saja (Febrian, 2005 : 21).


(39)

Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun 1994. dimana sebelumnya pada tahun 1980-an telah berdiri suatu jaringan yang menghubungkan 5 Universitas yang disebut dengan UNInet. Dan pada Juni 2004 jaringan Iptek nasional IPTEK net menjadi Internet Service Provider (ISP) pertama di Indonesia (Febrian, 2005 : 22).

Menurut Febrian (2005 : 22) Saat ini, terdapat lebih dari 4 juta host internet di seluruh dunia. Sejak tahun 1988, internet tumbuh secara eksponensial, yang ukurannya kira-kira berlipat ganda setiap tahunnya. Istilah internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon, masing-masing pihak juga dapat berkomunikasi karena menggunakan bahasa yang umum dipakai.

II.3.2. Dampak Yang Dihasilkan Oleh Internet

Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan varian-varian programnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman teknologi (Bungin, 2006: 135).

Secara umum fungsi internet adalah menyediakan suatu sarana yang memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan sehingga informasi dapat saling dipertukarkan. Adapun dampak internet yaitu :


(40)

a. Dampak Negatif

• Karena internet telah memasuki segala sektor kehidupan manusia maka muncul banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno dan maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).

• Mengalirnya arus ideologi baik itu ideologi politik, sosial, ekonomi, dan budaya yang bertentangan dengan ideologi negara Indonesia yang bertentangan dengan ideologi negara Indonesia yang akan membawa pada hal-hal yang dapat melemahnya ketahanan nasional.

• Pola hidup yang semakin individualistis. Orang kini merasa gengsi jika tidak berinternet, padahal belum tentu dia membutuhkan informasi. Karena penjelajahan lewat internet sangat mengasyikkan sehingga membuat orang lalai dari kehidupan sosial. Orang lebih suka bermain game atau melakukan chat yang menghabiskan begitu banyak pulsa telepon hanya sekedar mencari kesenangan.

Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online shopping lewat internet. Semakin sering akses ke internet dan mengunjungi web-web komersial semakin banyak barang-barang yang dilihat, yang pada akhirnya tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan adanya kartu kredit semuanya semakin mudah saja dan inilah kombinasi yang ampuh untuk menghamburkan uang.

b. Dampak Positif

• Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik, dan sebagainya. Semua ini dapat menambah dan meningkatkan sumber daya manusia


(41)

karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah "Siapa yang menguasai informasi dialah yang kuat”.

• Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota. Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat semua makin mudah, cepat, tepat, dan tanpa batas. Dalam sekejap informasi dapat tersebar luas.

• Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan internet orang bisa saling berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman, dan sebagainya.

Internet telah menyadarkan umat manusia bahwa seseorang, kebangsaan, tempat tinggal (negara), bahasa, dan sebagainya dapat saling berkomunikasi dalam satu wadah dengan memakai protokol dan standar yang sama. Hal ini dapat menjadikan tolak ukur kepada kita semua bahwasanya manusia memiliki struktur kimiawi yang sama. Jika kita dapat menyadari semua ini, maka perbedaan di antara kita dapat dipecahkan bersama-sama pula tanpa memandang perbedaan yang ada

(http://www.mybloglog.com/buzz/community/berlizone).

II.3.3. Internet Sebagai Media Komunikasi

Pertumbuhan dramatis internet telah mempresentasikan gagasan “mediamorfosis” oleh Roger Fidler yang berarti sebagai perubahan bentuk media komunikasi yang biasanya disebabkan oleh interaksi kompleks dari kebutuhan-kebutuhan penting, tekanan-tekanan kompetitif dan politis dan inovasi-inovasi sosial dan teknologi (Severin dan Tankard, 2007: 459).


(42)

Internet telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Hampir semua media komunikasi saat ini yang kita kenal akhirnya berkonvergensi menyatu membuat internet disebut sebagai multimedia. Sebagian buku mengelompokkan Internet yang multimedia sebagai media massa, sebagian lagi mengkategorikannya sebagai media antar pribadi. Kedua pandapat itu sama benarnya, tapi juga sama kelirunya. Karena, kedua pendapat yang bertentangan itu pada dasarnya mengingkari hakikat Internet yang multimedia. Artinya, pada tataran tertentu ia adalah media massa, misalnya ketika seseorang berkunjung ke majalah elektronik Tempo Online. Pada tataran lain ia adalah media antar pribadi, ketika seseorang mengirim surat elektornik ke seorang teman,misalnya. Jadi, karena sifatnya yang multimedia, ia bersifat massa tapi juga antar pribadi, tergantung dalam konteks apa kita menggunakan atau mengkajinya (Vardiansyah, 2004: 106).

Profesor Gabriel Weimann, guru besar Ilmu Komunikasi pada Universitas Haifa, Israel mengemukakan bahwa para ilmuwan perlu mencermati secara serius adanya kecenderungan yang kini terjadi di media internet yang dinamakan narrowcasting, yang berbanding terbalik dengan broadcasting. Yang diartikan sebagai penyebaran informasi untuk kalangan terbatas, bukan ditujukan untuk pelanggan sebagaimana peran yang dilakukan dunia penyiaran konvensional (braodcasting) (Majalah Dictum, hal 2, Desember 2007).

Kecenderungan ini memungkinkan munculnya kalangan-kalangan tertentu dalam dunia maya yang disebut juga komunitas maya (virtual communities). Ruang chatting, e-mail, milis dan kelompok-kelompok diskusi via elektronik


(43)

adalah contoh baru tempat-tempat yang dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi (Severin dan Tankard, 2007: 447).

II.4 Online Trading

Produk elektronik adalah merupakan kebutuhan konsumen yang diklasifikasikan sebagai shoping product, dimana berbeda dengan convinience product pelanggan produk elektronik lebih mengutamakan pemilihan produk yang sesuai dengan kualifikasi, gaya hidup, dan harga bukan pada pengalaman berbelanja seperti ketika mereka melakukan pembelian convinience product.

William, Rice, dan Rogers,1988 dalam Severin dan Tankard (2007 : 448), mendefinisikan interaktivitas sebagai “tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka”. Penelitian yang dilakukan Mc Millan dan Downes (1998) yang berdasarkan pada wawancara dengan para pakar teknologi baru, mengidentifikasikan enam dimensi interaktivitas. Mereka menyebutkan bahwa akan terjadi interaktivitas yang lebih besar dengan cara pemberian informasi daripada persuasi, lebih banyak kontrol oleh pengguna, lebih banyak aktivitas oleh pengguna, bukan komunitas satu-arah tapi dua-arah, komunikasi yang terjadi pada waktu-waktu yang fleksibel, dan komunikasi yang terjadi di tempat yang tidak sebenarnya.

Dua peneliti, Louise Ha dan Lincoln James, mengatakan bahwa interaktivitas pada World Wide Web memiliki lima dimensi penting : (1) daya hibur – game dan kuis-kuis yang dapat diikuti partisipan; (2) pilihan – memberikan alternatif pengguna, termasuk alternatif untuk mengakhiri


(44)

komunikasi setiap saat; (3) daya sambung – memberikan sebuah situs yang lengkap yang melibatkan pengguna (daya sambung ini juga dapat tercipta terus melalui kunjungan berulang ke situs yang ada); (4) koleksi informasi – kumpulan demografik, psikografis pengguna, dan kadang-kadang karakteristik personal oleh website; dan (5) komunikasi timbal balik – komunikasi dua-arah, disediakan pada berbagai website oleh email, yang didalamnya para pengunjung situs dapat memasukkan data, dan sebagainya (Severin dan Tankard,2005:449)

II.5 Opini dan Opini pelanggan II.5.1 Isitilah Opini pelanggan

Public Opinion dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan dengan “pendapat umum“, dengan demikian public diterjemahkan dengan “umum“ sedangkan opinion dialihbahasakan dengan “pendapat“. Dalam Ilmu Komunikasi terdapat istilah lain yaitu public relations yang umumnya diterjemahkan dengan “hubungan masyarakat“, dalam hal ini public diterjemahkan dengan “masyarakat“, sedangkan relations diterjemahkan dengan “hubungan“.

Istilah masyarakat sudah digunakan untuk mengalihbahasakan “society“. Pengertian aslinya dalam bahasa Inggris baik untuk pengertian “public“ pada public opinion maupun pada public relations, mempunyai arti yang sama, sedangkan dalam bahasa Indonesia pengertian umum dan masyarakat mempunyai arti yang berbeda.

Dengan demikian akan cukup membingungkan bila public opinion kita terjemahkan dengan pendapat umum di lain pihak public relations juga kita alih bahasakan dengan hubungan masyarakat, apalagi bila diingat bahwa apa yang


(45)

dimaksud dengan istilah “umum“ dalam bahasa Indonesia masih kurang jelas. Terutama sekali kalau diingat bahwa public relations ada kata (s) dibelakangnya yang dalam bahasa Inggris mempunyai arti jamak, sehingga yang lebih tepat adalah hubungan-hubungan. Namun demikian terjemahan tersebut dari public opinion menjadi pendapat umum dan public relations dengan hubungan masyarakat rupanya telah diterima secara luas.

Adapun cara mengetahui adanya opini pelanggan, dapat diketahui pada tahun 1963, Indonesia berkonfrontasi dengan Belanda mengenai Irian Barat. Di radio, surat kabar, rapat-rapat umum, pidato-pidato, ceramah-ceramah dan lain-lain orang membicarakan tentang Irian Barat.

Pada umumnya pembicara-pembicara itu cenderung kepada pendapat bahwa Irian Barat adalah milik pemerintah Indonesia, oleh karena itu bangsa Indonesia wajib merebutnya kembali, dan hal inilah yang menjadikan bahwa pendapat-pendapat itu sangatlah penting dikarenakan dapat mengambil suatu keputusan bersama.

Gejala demikian biasanya disebut public opinion atau opini pelanggan. Adapun dari gejala tersebut diatas, dapat diketahui bahwa adanya pengertian tentang pendapat itu sama dengan opinion, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan.

b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat. c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

Adapun ciri-ciri tersebut misalnya pendapat mengenai demonstrasi atau unjuk pendapat yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam berbagai media


(46)

massa terutama surat kabar dan radio. Pendapat-pendapat tersebut akhirnya merupakan suatu sintesa yakni bahwa masyarakat kita menyetujui gerakan atau unjuk pendapat yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Akhirnya aksi-aksi yang digerakkan oleh mahasiswa itu mempunyai pendukung yang lebih besar.

II.5.2 Pengertian Opini pelanggan

Opini yang berarti tanggapan ataupun pendapat merupakan suatu jawaban terbuka terhadap suatu persoalan ataupun isu.

Menurut Cutlip dan Center (Sastropoetro, 1990 : 41), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.

Menurut Bernard Berelson dalam tulisannya berjudul “Communication and Public Opinion” (Komunikasi dan Pendapat/Opini pelanggan) mengemukakan bahwa dengan pendapat pelanggan diartikan people’s response atau jawaban rakyat (persetujuan, ketidaksetujuan/penolakan atau sikap acuh tak acuh) terhadap issue-issue/hal-hal yang bersifat politis dan sosial yang memerlukan perhatian umum, seperti hubungan internasional, kebijaksanaan dalam negeri, pemilihan (umum) untuk calon-calon, dan hubungan antar kelompok etnik (Sastropoetro, 1990 : 55).

Menurut Emory. S. Bagardus, bahwa pelanggan adalah sejumlah orang yang dengan suatu acara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah atau setidak-tidaknya mempunyai kepentingan yang bersama dalam sesuatu hal (Sunarjo, 1984 : 20).


(47)

Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya “Effective Public Relation”, opini pelanggan adalah suatu hasil penyatuan dari pendapat individu-individu tentang masalah umum (Sastropoetro, 1990 : 52).

II.5.3 Proses Pembentukan Opini pelanggan

George Carslake Thompson dalam “The Nature of Public Opinion“ (Sastropoetro, 1990 : 106) mengemukakan bahwa dalam suatu pelanggan yang menghadapi issue dapat timbul berbagai kondisi yang berbeda-beda, yaitu :

1. Mereka dapat setuju terhadap fakta yang ada atau mereka pun boleh tidak setuju.

2. Mereka dapat berbeda dalam perkiraan atau estimation, tetapi juga boleh tidak berbeda pandangan.

3. Perbedaan yang lain ialah bahwa mungkin mereka mempunyai sumber data yang berbeda-beda.

Hal-hal yang diutarakan itu merupakan sebab timbulnya kontroversi terhadap issue-issue tertentu. Selanjutnya dikemukakannya bahwa orang-orang yang mempunyai opini yang tegas, mendasarkannya kepada rational grounds atau alasan-alasan yang rasional yang berarti “dasar-dasar yang masuk akal dan dapat dimengerti oleh orang lain“.

Jadi, seperti telah dikemukakan terlebih dahulu dan perlu diulangi kembali ialah bahwa ada tiga sebab yang menimbulkan adanya suatu perbedaan pendapat, yaitu :

1. Perbedaan pandangan terhadap fakta.


(48)

3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.

Dasar-dasar rasional yang berhubungan dengan ketiga sebab tadi berarti disebabkan oleh perbedaan-perbedaan itu, maka timbul kehati-hatian dalam pandangan agar mencapai suatu keserasian bagi terbentuknya suatu ekstraksi pendapat yang menguntungkan.

Kemudian, dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini pelanggan, perlu diperhitungkan empat pokok, yaitu :

1. Difusi, yaitu apakah pendapat yang timbul merupakan suara terbanyak, akibat adanya kepentingan golongan.

2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya issue karena disamping itu, pendapat pun perlu diperhitungkan.

3. Intensitas, yaitu ketajaman terhadap issue.

4. Reasonableness atau suatu pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan beralasan.

Dari tahapan-tahapan pembentukan pendapat tersebut dapatlah dibayangkan bahwa dalam proses itu telah timbul pro dan kontra atau setuju dan tidak setuju. Semua itu disebabkan oleh kerangka pengetahuan dan pengalaman masing-masing orang yang berada di dalam pelanggan itu berbeda-beda. Disamping itu, sifat orang-orang yang bersangkutan pun berbeda-beda juga, belum lagi kemampuan yang menyangkut pengutaraan pendapat atau isi hatinya.

II.5.4 Kekuatan Opini pelanggan

Telah dikemukakan bahwa opini pelanggan atau pendapat pelanggan sebagai suatu kesatuan pernyataan tentang suatu hal yang bersifat kontroversial,


(49)

merupakan suatu penilaian sosial atau social judgement. Oleh karena itu, maka pada pendapat pelanggan melekat beberapa kekuatan yang sangat diperhatikan : a. Opini pelanggan dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau

sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan, rasa dijauhi, rasa rendah diri, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat, menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan bahkan ada yang karena itu lalu bunuh diri atau mengundurkan diri dari jabatannya.

b. Opini pelanggan sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun antara yang muda dengan sesamanya.

c Opini pelanggan dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga dan bahkan bisa juga menghancurkan suatu lembaga.

d. Opini pelanggan dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan.

e. Opini pelanggan dapat pula melestarikan norma sosial.

II.6 Teori S-O-R

II.6.1 Pengertian dan Proses S-O-R

Pada awalnya model teori ini dikenal sebagai model Stimulus-Response (S-R) akan tetapi kemudian DeFleur menambahkan Organisme dalam bagiannya sehingga menjadi Stimulus-Organism-Response (S-O-R).

Teori S-O-R merupakan model penelitian yang beranjak dari anggapan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku atau reaksi tertentu jika diberikan


(50)

suatu kondisi stimulus tertentu kepadanya. Efek yang timbul adalah reaksi terhadap stimulus tersebut, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Adapun elemen-elemen utama dari model teori S-O-R ini adalah : Stimulus adalah rangsangan atau dorongan yang berupa pesan, organism adalah manusia atau seorang penerima, response adalah reaksi, efek, pengaruh atau tanggapan.

Asumsi stimulus respon mengacu kepada isi media massa sebagai stimulus yang diberikan kepada individu yang menghasilkan respon tertentu yang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Dalam proses perubahan sikap yang akan dialami oleh komunikan, sikapnya akan berubah jika stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi apa yang pernah ia alami.

Dalam mempelajari sikap yang baru tersebut ada tiga variabel yang harus diperhatikan, yaitu : perhatian, pengertian, dan penerimaan. Proses tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 3 Model S-O-R

Organism : - perhatian - pengertian - penerimaan

Response : Perubahan sikap Stimulus


(51)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa stimulus yang disampaikan kepada komunikan dapat berdampak diterima atau ditolak. Komunikasi terjadi jika komunikan memberikan perhatian kepada stimulus yang disampaikan kepadanya sampai kepada proses komunikan memikirkannya dan timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya.

Respon yang ditimbulkan stimulus hanya sampai pada tahap kognitif dan afektif saja tidak sampai pada tahap behavioral (perubahan sikap terhadap pesan) dikarenakan penelitian tentang sistem online trading dibatasi hanya pada opini pelanggan saja.

Adapun tahap-tahap yang sesuai dari respon tersebut adalah :

1. Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan terhadap pesan tersebut.

2. Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan melakukananya.

(Rakhmat, 2004 : 209)

Jika disederhanakan lagi maka dapat disebutkan bahwa model teori S-O-R yaitu merupakan stimulus yang akan ditangkap oleh organisme khalayak. Komunikasi tersebut akan berlangsung jika adanya suatu perhatian dari komunikan. Adapun proses berikutnya dapat terlihat bahwa komunikan mengerti dan menerima.


(52)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Warnet 62nd-Net Medan. Warnet 62Nd-net merupakan warnet yang terletak di kota medan, dengan luas 80 meter persegi, dengan bentuk bangunan menggunakan ruko (rumah toko). Warnet ini terletak di jalan Gagak Hitam No 71 Medan-Sunggal (Ringroad).

III.1.1 Sejarah Singkat Warnet 63nd-Net Medan

Warnet ini merupakan usaha perorangan yang resmi buka pada tanggal 7 maret 2009 yang lalu. Warnet ini pada awalnya hanya menyediakan jasa browsing internet saja. Namun dengan seiring berjalannnya waktu dan permintaan pelanggan, warnet ini juga menyediakan games online, baik lokal maupun internasional dan melakukan kerjasama koneksi internet dengan Telkom.

Fasilitas yang disediakan oleh warnet ini adalah buka 24 jam, ruangan yang nyaman dengan menggunakan full AC(air conditioner), genset, printer, kamar mandi, softdrink dan parkir yang aman. Warnet ini memiliki karyawan 4 orang yang tugas dan tanggung jawabnya merangkap sebagai operator sekaligus merangkap sebagai cleaning service karena mengingat belum stabilnya pendapatan.

III.1.2 Struktur Organisasi

Warnet 62Nd-net ini memiliki 4 orang karyawan dan berkantor pusat di medan. didalam operasionalnya semua tugas dan tanggung jawabnya dikerjakan


(53)

oleh operator. baik bertugas sebagai kasir juga sekaligus merangkap sebagai cleaning service.

III.1.3 Misi, Sasaran Kegiatan Usaha, Jenis Usaha Misi Perusahaan

Meningkatkan penjualan dan keuntungan dengan penggunaan sumber daya uang, waktu dan manusia yang optimal dan peningkatan kerja semua karyawan.

Sasaran Kegiatan Usaha

Memberikan kualitas pelayanan tertinggi dengan harga yang pantas untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan untuk peningkatan kesejahteraan karyawan

Jenis Usaha

Warnet 62Nd-net merupakan perusahaan jasa yang merupakan commercial service, menawarkan tempat untuk browsing dan games online dengan menggunakan koneksi internet.

III.2 Metode Penelitian

Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 2001 : 63).


(54)

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala-gejala yang ada.

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2004 : 25).

III.3 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan anggota subjek penelitian yang memiliki kesamaan karakteristik Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, seikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2001: 99).

Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna internet di warung internet 62nd- Net Medan, baik itu member ataupun user.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan cara tertentu (Nawawi, 2001 : 144). Dalam buku yang berjudul Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Arikunto (2002 : 120),. sampel adalah gambaran sebahagian karakter dan mewakili sebagian populasi dan tidak bias (memiliki kesempatan


(55)

yang sama), valid atau tidak dipengaruhi oleh waktu dan biaya. Adapun menentukan jumlah sampel maka digunakan pendapat Arikunto, yaitu tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 10 – 15 % atau 20 – 25 %, tetapi jika kurang dari 100 orang maka seluruh pupulasi dijadikan sampel (Arikunto, 2002:20).

Dalam penelitian ini sampel yang diambil hanya 20 % dari total populasi yaitu 356 orang pengguna internet, dengan besarnya sampel berjumlah sebanyak 71 orang.

III.4 Teknik Penarikan Sampel III.4.1 Purposive Sampel

Pengambilan sampel dengan teknik purposive sample ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Kriyantono, 2006:154). Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah para member di warung internet 62nd-Net Medan dan juga pernah melakukan transaksi online melalui internet melalui situs Ebay.

III.4.2 Accidental Sampel

Yakni siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui dan memenuhi syarat atau kriteria yang akan ditentukan (Nawawi, 2001 : 156).

III.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(56)

a. Penelitian kepustakaan (Library research), yaitu suatu cara pengambilan data yang dilakukan melalui keputusan dengan membaca buku-buku literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

b. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data dari responden melalui :

• Kuesioner, yaitu alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden.

III.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa tabel tunggal yang merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan suatu langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995 : 226). Adapun setelah data yang terkumpul akan ditabulasi, kemudian dianalisis dan diinterpretasikan.


(57)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

IV.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut :

IV.1.1. Tahap Awal

Penelitian diawali dengan mendatangi warnet 62nd- Net dan meminta izin kepada pemilik warnet untuk menjadikan wanetnya sebagai lokasi penelitian. Setelah mendapat persetujuan, maka peneliti mulai mempersiapkan jadwal penyebaran kuesioner.

IV.1.2. Pengumpulan Data

Bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian yang dilakukan, mengenai “Opini pelanggan tentang online trading (Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd-Net Medan) yang berjumlah 356 orang.

Berdasarkan data yang ada, maka untuk menghitung jumlah sampel digunakan rumus Arikunto dengan besarnya sampel berkisar 20%. Sehingga diperoleh 71 orang untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sedangkan untuk menentukan responden yang berhak dijadikan sampel digunakan dua teknik penarikan sampel. Dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sample dimana responden memiliki kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian yakni yang para member di


(58)

warung internet 62nd-Net Medan dan juga pernah melakukan transaksi online melalui internet melalui situs Ebay. Dan teknik pengambilan sampel lainnya adalah accidental sampling, asalkan sampel memiliki kriteria tertentu.

Mulai tanggal 31 Agustus 2009, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah dipersiapkan, untuk dibagikan kepada responden di warnet 62nd-Net, dan penyebaran kuesioner berakhir pada tanggal 5 September 2009. Kemudian pengumpulan data lainnya, seperti misi, sasaran kegiatan usaha, dan jenis usaha diperoleh melalui administrator warnet 62nd-Net

IV.2. Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti pengumpulkan data dari 71 orang responden, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Penomoran kuesioner: Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal (01-71).

2. Editing: Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian data dalam kode yang disediakan.

3. Coding: Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka (skor).

4. Inventarisasi: Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC (Fotron Cobol) sehingga membentuk satu kesatuan.

5. Tabulasi Data: Pada tahap ini, data FC di masukkan kedalam tabel. Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran


(59)

data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa.

IV.3. Analisa Tabel Tunggal IV.3.1. Karakteristik Responden

Karakter responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai adalah usia, jenis kelamin, penghasilan dan frekuensi. Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada tabel yang dimulai dari tabel 2 sampai dengan tabel 5

Tabel 2 Usia

No Usia F %

1 18-25 tahun 45 63.4

2 26-35 tahun 24 33.8

3 >35 tahun 2 2.8

Total 98 100.0

P1/FC.3

Pada tabel 2, menunjukkan tingkatan usia para member maupun user yang menjadi responden dalam penelitian ini. Disini peneliti membagi interval ke dalam tiga kategori yaitu usia responden yang berada pada usia 18-25 tahun, antara 26-35 tahun dan di atas 35 tahun. Hasilnya dapat terlihat, bahwa yang berusia antara 18-25 tahun, yakni 45 responden (63,4%), sedangkan yang berusia antara 26-35 tahun, yakni 24 responden (33,8%) dan yang berusia di atas 35 tahun 2 responden (2,8%). Adapun responden yang paling banyak ditemukan di warnet 62nd-net adalah yang berusia 18-25 tahun (63.4%), pada usia ini umumnya masih banyak yang berkeinginan untuk melakukan kegiatan online trading yang merupakan suatu inovasi dalam pembelian suatu produk.


(60)

Tabel 3 Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Responden F %

1 Laki-laki 52 73.2

2 Perempuan 19 26.8

Total 71 100.0

P2/FC.4

Pada tabel 3, diketahui bahwa jumlah responden laki-laki adalah 52 orang (73,2%), sedangkan jumlah responden perempuan adalah sebanyak 19 orang (26,8%). Jumlah member dan user pria memang lebih banyak menjadi responden karena pria cenderung atau lebih sering datang ke warnet untuk bersenang-senang ataupun mencari informasi dibandingkan para wanita.

Tabel 4 Penghasilan

No Penghasilan F %

1 < Rp 1.000.000 41 57.7

2 Rp 1.000.000 - Rp

2.000.000 19 26.8

3 >Rp 2.000.000 11 15.5

Total 71 100.0

P3/FC.5

Pada tabel 4, dapat diketahui bahwa jumlah penghasilan responden tiap bulannya yang paling banyak adalah ≤ Rp. 1.000.000 yakni 41 responden (57,7%), yang berpenghasilan Rp.1.000.000-Rp.2.000.000,- sebanyak 19 orang (26,8%) sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah yang berpenghasilan ≥ Rp. 2.000.000, yakni 11 responden (15,5%). Dapat disimpulkan bahwa responden yang datang ke warnet 62Nd-Net, kebanyakan bukanlah yang berpenghasilan tinggi


(1)

V.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti mengajukan sejumlah saran sebagai berikut :

1. Dalam melakukan kegiatan transaksi secara online agar lebih berhati-hati dengan segala sesuatunya seperti keamanan sistem pembayaran, kebenaran akan kualitas produk, serta bagaimana cara pengiriman produk tersebut, jangan sampai produk yang dibeli dianggap sebagai barang black market. 2. Sebelum melakukan transaksi secara online pada suatu situs belanja online,

baiknya mencari dan juga mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya dan seakurat mungkin mengenai track record dari situs yang akan dipergunakan dalam bertransaksi.


(2)

Kuesioner

OPINI PELANGGAN TENTANG ON-LINE TRADING

(Studi Deskriptif mengenai situs belanja elektronik Ebay terhadap Pengguna Internet di warung internet 62Nd-Net Medan)

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Bacalah semua pertanyaan dengan teliti.

2. Isilah jawaban Anda dengan jujur, benar dan jelas. 3. Lingkarilah setiap jawaban yang Anda pilih.

4. Untuk jenis pertanyaan tertentu, isilah titik-titik (…….) yang telah disediakan sesuai dengan jawaban Anda.

5. Kotak kode yang berada di sebelah kanan pertanyaan, mohon supaya tidak di isi.

6. Terimakasih atas kerjasamanya. A. Karakteristik Responden

No. Responden

1 2

1. Usia

1. 18-25 tahun 2. 26-35 tahun

3. ≥ 35 tahun 3

2. Jenis Kelamin 1. Laki-laki

2. Perempuan 4

3. Penghasilan

1. ≤ Rp.1.000.000,-

2. Rp. 1.000.000- Rp.2.000.000,-

3. ≥ Rp. 2.000.000,- 5

4. Frekuensi

1. Sering (Setiap Minggu)

2. kadang-kadang (2-3 kali sebulan)

3. Tidak pernah 6

B. Opini tentang Online Trading 5. Apakah anda selalu online di internet?


(3)

2. Sering

3. Kadang-kadang 7

4. Tidak pernah

6. Apakah anda mengetahui tentang situs Ebay? 1. Sangat mengetahui

2. Mengetahui 3. Tidak mengetahui

4. Sangat tidak mengetahui 8

7. Apakah anda mengetahui mengenai sistem online trading? 1. Sangat mengetahui

2. Mengetahui

3. Tidak mengetahui 9

4. Sangat tidak mengetahui

8. Apakah anda mengetahui informasi tentang online trading melalui situs Ebay?

1. Sangat mengetahui 2. Mengetahui

3. Tidak mengetahui

4. Sangat tidak mengetahui 10

9. Darimana anda mengetahui informasi tentang online trading melalui situs Ebay?

1. Internet 2. Majalah 3. Surat Kabar

4. Radio 11

10.Menurut anda, apakah online trading melalui situs Ebay memiliki dampak yang positif dalam proses jual beli barang?

1. sangat berdampak 2. Berdampak

3. Tidak berdampak 12

4. Sangat tidak berdampak

11.Apakah anda mengerti pesan yang disampaikan dalam proses online trading melalui situs Ebay?

1. Sangat mengerti 2. Mengerti

3. Tidak mengerti 13

4. Sangat tidak mengerti

12.Apakah anda tahu online trading melalui situs Ebay tersebut cukup memudahkan dalam aktifitas jual beli?

1. Sangat mengetahui 2. Mengetahui


(4)

3. Tidak mengetahui 14 4. Sangat tidak mengetahui

13.Setelah anda mengerti akan online trading melalui situs Ebay, apakah anda akan terus bertransaksi melalui internet?

1. Sangat ingin 2. Ingin

3. Tidak ingin 15

4. Sangat tidak ingin

14.Menurut anda, bermanfaatkah informasi dari media massa mengenai sistem online trading melalui situs Ebay?

1. Sangat bermanfaat 2. Bermanfaat

3. Tidak bermanfaat 16

4. Sangat tidak bermanfaat

15.Menurut anda, apakah informasi yang diberikan mengenai online trading melalui situs Ebay sudah cukup gencar?

1. Sangat gencar 2. Gencar

3. Tidak gencar 17

4. Sangat tidak gencar

16.Menurut anda, apakah pesan yang disampaikan tentang online trading melalui situs Ebay yang disampaikan kepada masyarakat sudah memadai?

1. Sangat memadai 2. Memadai

3. Tidak memadai

4. Sangat tidak memadai 18

17.Selain media massa, siapakah sumber lain yang layak menginformasikan mengenai sistem jual beli melalui situs Ebay?

1. Pakar telematika

2. Departemen Perdangan dan Perindustrian

3. Institusi 19

4. Search Engine

18.Menurut anda, sudah jelaskah informasi yang diberikan oleh media massa mengenai online trading melalui situs Ebay?

1. Sangat jelas 2. Jelas

3. Tidak jelas 20

4. Sangat tidak jelas

19.Dengan adanya penjelasan tentang online trading melalui situs Ebay, apakah anda termotivasi untuk melakukan transaksi via internet?


(5)

2. Termotivasi

3. Tidak termotivasi 21

4. Sangat tidak termotivasi

20.Apakah Anda tertarik tentang informasi mengenai online trading melalui situs Ebay yang dibuat oleh sejumlah media massa

1. Sangat tertarik 2. Tertarik

3. Tidak tertarik 22

4. Sangat tidak tertarik

21.Menurut Anda, apakah penyampaian informasi tentang sistem belanja melalui situs Ebay sudah cukup efektif?

1. Sangat efektif 2. Efektif

3. Tidak efektif 23

4. Sangat tidak efektif

22.Apakah anda merasa aman dan nyaman dengan sistem pembayaran yang dilakukan ketika bertransaksi secara online melalui situs Ebay?

1. Sangat aman dan nyaman 2. Aman dan nyaman

3. Tidak aman dan tidak nyaman 24

4. Sangat tidak aman dan nyaman

23.Apa alasan anda bertransaksi melalui dunia maya?

... ...

... ...

... ...

24.Apa alasan anda memilih Situs Ebay?

... ...

... ...


(6)

... ...


Dokumen yang terkait

Perilaku Siswa Pengakses Situs Porno Melalui Internet Terhadap Rangsangan Di SMKTI Swasta Raksana Medan Tahun 2008

2 51 104

PENGARUH TERPAAN IKLAN BANNER DALAM MEDIA INTERNET TERHADAP PENILAIAN PENGGUNA JASA INTERNET( Studi Pada Pengguna Internet di UMMnet )

0 3 1

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA INTERNET DALAM MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA INTERNET DALAM MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL Studi Analisis Perbandingan Tingkat Kepuasan Pengguna Internet terhadap Friendster dan Facebook.

0 3 18

Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Pelanggan Tentang Kualitas Pelayanan Internet Akses Speedy Paket Family di Kota Bandung.

0 1 35

PERSEPSI KONSUMEN BELANJA ONLINE DI SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet).

1 7 82

PERSEPSI KONSUMEN BELANJA ONLINE DI SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet).

0 0 82

MOTIF MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN SITUS KASKUS DI INTERNET (Studi Deskriptif Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menggunakan Situs Kaskus di Internet).

0 0 143

PERSEPSI KONSUMEN BELANJA ONLINE DI SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet)

0 0 19

PERSEPSI KONSUMEN BELANJA ONLINE DI SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet)

0 0 63

MOTIF MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN SITUS KASKUS DI INTERNET (Studi Deskriptif Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menggunakan Situs Kaskus di Internet)

0 0 20