49 yang relatif tertinggal, yang memberikan arti bahwa tingkat pertumbuhan dan
pendapatan per kapita Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan dan pendapatan perkapita Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 4.5 Klasifikasi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karo
Menurut Tipologi Klassen Tahun 2008-2014
PDRB per kapita y
Laju Pertumbuhan r
ydi yni + tinggi
ydi yni - rendah
rdi rni + tinggi
Tipe I Daerah Makmur
Tipe II Daerah tertinggal
dalam proses membangun
rdi rni - rendah
Tipe III Daerah makmur yang
sedang menurun potensial untuk
tertinggal Tipe IV
Karo
Daerah tertinggal Sumber : Tabel 4.4 data diolah
4.3.2. Analisis Location Quotients LQ
Untuk mengetahui sektor potensial di suatu daerah, alat analisis yang digunakan adalah dengan melihat nilai Location Quotients LQ, yang merupakan
perbandingan kontribusi masing –masing sektor terhadap pembentukan PDRB
Kabupaten Karo dengan PDRB Provinsi Sumatera Utara. Jika nilai LQ 1, maka
Universitas Sumatera Utara
50 sektor tersebut dapat dikatakan sektor potensial basis. Apabila nilai LQ 1
maka sektor tersebut bukan merupakan sektor potensial non basis. Pada Tabel 4.6 hasil analisis LQ menunjukkan bahwa tahun 2008-2014, hanya ada 2 dua
sektor yang nilai LQnya lebih besar dari satu, yaitu sektor pertanian dan sektor jasa
– jasa.
Tabel 4.6 Hasil Analisis LQ Kabupaten Karo Tahun 2008 - 2014
Lap. Usaha LQ Kabupaten Karo
Rata- rata
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 Pertanian
2,36 2,44
2,43 2,42
2,43 2,45
2,45 2.42
Pertambangan Penggalian
0.292 0.28
0.30 0.32
0.32 0,31
0.35 0,31
Industri Pengolahan
0,03 0.03
0.03 0.03
0.03 0.03
0.03 0,03
Listrik, gas air bersih
0,39 0.38
0.40 0.39
0.39 0.381
0.37 0,38
Bangunan 0,56
0.54 0.53
0.52 0.51
0.50 0.50
0,52 Perdagangan,
Hotel
Restoran
0,78 0.78
0.79 0.75
0.81 0.81
0.81 0,79
Pengangkutan Komunikasi
1,07 1.01
0.96 0.92
0.89 0.86
0.82 0,93
Keuangan, Persewaan,
Jasa Perusahaan
0,26 0.24
0.23 0.23
0.22 0.22
0.20 0,23
Jasa-Jasa 1,24
1.19 1.22
1.23 1.22
1.24 1.30
1,23 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara data diolah
Dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa yang menjadi sektor potensial atau basis di Kabupaten Karo adalah sektor Pertanian dan sektor Jasa
– jasa.
Universitas Sumatera Utara
51
4.3.3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan MRP
Analisis model rasio pertumbuhan MRP merupakan salah satu alat analisis alternatif guna mendukung penentuan deskripsi kegiatan ekonomi yang
potensial bagi Kabupaten Karo. MRP ini memiliki kemiripan dengan LQ, perbedaannya terletak pada cara menghitung, jika LQ menggunakan distribusi
sedangkan MRP menggunakan kriteria pertumbuhan. Pendekatan MRP dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1 rasio pertumbuhan wilayah referensi RPr, dan 2
rasio pertumbuhan wilayah studi RPs. RPr membandingkan pertumbuhan masing
– masing kegiatan dalam konteks Provinsi Sumatera Utara dengan PDRB Provinsi Sumatera Utara lingkup Provinsi. Analisis yang lebih jauh
membandingkan pertumbuhan masing – masing kegiatan dalam konteks wilayah
Kabupaten Karo dengan PDRB wilayah Kabupaten Karo lingkup regional. Jika nilai RPr lebih besar dari 1 maka RPr dikatakan + dan jika RPr lebih kecil dari 1
maka RPr dikatakan -. RPr + menunjukkan bahwa pertumbuhan suatu kegiatan tertentu dalam tingkat Provinsi Sumatera Utara lebih tinggi dari pertumbuhan
PDRB Provinsi Sumatera Utara. Demikian pula sebaliknya jika RPr -. Sedangkan RPs membandingkan pertumbuhan kegiatan dalam tingkat wilayah
Kabupaten Karo dengan pertumbuhan kegiatan yang bersangkutan pada tingkat Provinsi Sumatera Utara. Bila pertumbuhan suatu kegiatan pada tingkat wilayah
Kabupaten Karo lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kegiatan tersebut pada tingkat wilayah Provinsi Sumatera Utara diidentifikasikan sebagai +,
demikian sebaliknya jika RPs -.
Universitas Sumatera Utara
52 Dari hasil analisis LQ sebelumnya diperoleh 2 sektor basis di Kabupaten
Karo dilihat dari sisi kontribusi. Dalam analisis MRP ini akan dilanjutkan terhadap pertumbuhan kedua sektor tersebut. Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa
semua sektor basis memiliki RPs positif kecuali sektor listrik, gas, dan air bersih.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Model Rasio Pertumbuhan Kabupaten Karo
Tahun 2008 – 2014
No Lapangan Usaha
RPr RPs
Nilai Tanda
Nilai Tanda
1 2
3 4
5 6
7 8
9 Pertanian
Pertambangan Penggalian Industri Pengolahan
Listrik, gas air bersih Bangunan
Perdagangan, Hotel Restoran Pengangkutan Komunikasi
Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa 0,18
0,30 0,26
0,16 0,16
0,12 0,15
0,16
0,14 -
- -
- -
- -
-
- 1,49
2,30 1,09
0,93 1,29
1,97 1,00
1,51
2,31 +
+ +
- +
+ +
+
+ Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara data dapat diolah
4.3.4. Analisis Overlay