Gambar 2.4 Hubungan Preventive Maintenance dan Breakdown Maintenance dengan biaya. a Traditional View of Maintenance, b Full Cost View of Maintenance
Gambar diatas menunjukkan hubungan tradisional antara pemeliharaan pencegahan preventive maintenance dengan pemeliharaan breakdown breakdown
maintenance yang menjelaskan bahwa manajer operasi harus bisa mempertimbangkan keseimbangan antara kedua biaya. Di satu pihak, dengan menempatkan sumber daya pada
kegiatan pemeliharaan pencegahan akan mengurangi jumlah kemacetan. Sama halnya dengan mengurangi pemeliharaan breakdown biaya akan lebih murah jika dibandingkan
dengan biaya pemeliharaan pencegahan. Di waktu yang sama kurva total biaya akan menaik.
2.3.7 Faktor Penghambat dalam Melaksanakan Kerja
Menurut Daryus, Asyari, 2007 faktor-faktor yang dapat menimbulkan hambatan pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Menunggu order yang terlalu lama.
2. Mengunjungi suatu tempat untuk mengetahui apa yang harus di lakukan.
3. Mengadakan perjalanan yang tidak perlu.
4. Banyaknya perjalanan untuk mengambil dan mengembalikan alat.
5. Terlalu banyaknya pekerja yang turut campur tangan pada pekerjaan yang
sebenarnya dapat lebih mudah di tangani oleh sedikit pekerja. 6.
Menunggu selesainya pekerjaan dari jenis keterampilan lain. 7.
Mencari tempat kerja. 8.
Mencoba untuk memperbaiki informasi yang tidak jelas. 9.
Hilangnya waktu karena pembatalan order. 10.
Tidak tersedianya material yang di butuhkan.
2.3.8 Analisa Kebijakan Pemeliharaan
Dengan demikian metode yang digunakan untuk memelihara mesin dalam perusahaan adalah metode probabilitas untuk menganalisa biaya. Menurut Handoko,
T.Hani, 1999 Langkah-langkah perhitungan biaya pemeliharaan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Menghitung rata-rata umur mesin sebelum rusak atau rata-rata mesin hidup dengan
cara: Rata-rata mesin hidup =
∑ bulan sampai terjadinya kerusakan setelah perbaika n X probabilitas terjadinya kerusakan
2. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan
breakdown:
TCr =
Keterangan: TCr = biaya bulanan total kebijakan Breakdown Rp
N = jumlah mesin C
2
= biaya perbaikan mesin Rp = jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan.
3. Menghitung biaya yang dikeluarkan jika melaksanakan kebijakan pemeliharaan
preventive: Untuk menentukan biaya pemeliharaan preventive meliputi pemeliharaan setiap satu
bulan, dua bulan, tiga bulan dan seterusnya, harus dihitung perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam suatu periode.
Rumusnya adalah:
Bn = N
+ B
n-1
P
1
+ B
n-2
P
2
+ B
n-3
P
3
+ B
1
P
n-1
Keterangan: Bn = perkiraan jumlah kerusakan mesin dalam n bulan,
N = jumlah Mesin, Pn = Probabilitas mesin rusak dalam periode n.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Metode Manajemen Pemeliharaan