Gambar 2.3 Diagram alir dari pembagian pemeliharaan
2.3.2 Tujuan Pemeliharaan Menurut Assauri, Sofyan, 2004 tujuan pemeliharaan yaitu:
1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu, 3.
Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien, 5.
Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja,
6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari
suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu tingkat keuntungan return on investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang
terendah.
Universitas Sumatera Utara
Berbeda dengan pendapat umum, manajemen pemeliharaan tidak hanya berperan untuk memperbaiki kerusakan pada waktunya, melainkan juga untuk mencegah kerugian
yang disebabkan peralatan atau sitem yang bermasalah R. Keith Mobley, 2002. Tujuan dari bagian pemeliharaan pada pabrik kelas dunia adalah untuk mencapai dan
mendukung hal-hal berikut: 1.
Jumlah ketersediaan maksimum Kapasitas produksi dari sebuah pabrik sebagian ditentukan dengan ketersediaan
sistem produksi dan peralatan pembantu pabrik tersebut.
2. Jumlah kondisi operasional maksimum
Ketersediaan kritis dari proses mesin tidak cukup menjadi ukuran pasti diterimanya capaian sebuah pabrik. Bagian pemeliharaan harus memelihara semua
secara langsung ataupun tidak mesin-mesin produksi, peralatan dan sistem agar secara terus-menerus berada dalam kondisi maksimum.
3. Pemamfaatan sumber daya pemeliharaan yang maksimum
Bagian pemeliharaan mengendalikan suatu bagian substansil dari total anggaran operasi di kebanyakan pabrik. Oleh karena itu, salah satu sasaran bagian pemeliharaan
harus efektif dalam penggunaan sumber daya ini.
4. Umur mesin maksimum
Salah satu cara untuk mengurangi biaya pemeliharaan adalah memperpanjang masa penggunaan mesin pabrik. Bagian pemeliharaan harus menerapkan cara yang
dapat meningkatkan masa penggunaan semua asset pabrik.
5. Investasi spare part yang minimum
Pengurangan dalam cadangan sparepart harus menjadi suatu sasaran utama dari bagian pemeliharaan. Bagaimanapun pengurangan ini tidak akan merusak
kemampuan mereka untuk mencapai sasaran.
6. Kemampuan untuk bereaksi dengan cepat
Universitas Sumatera Utara
Semua kerusakan karena musibah tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, bagian pemeliharaan harus bereaksi secara cepat terhadap kerusakan yang tidak terduga.
Menurut Daryus, Asyari, 2008 dalam bukunya manajemen pemeliharaan mesin Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefenisikan sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin, 3.
Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Kegiatan pemeliharaan yang cenderung untuk memperbaiki reliabilitas sistem termasuk dua kategori kebijaksanaan pokok, yang dapat diperinci sebagai berikut:
1. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang cenderung untuk mengurangi frekuensi
kerusakan- kerusakan : a.
pemeliharaan preventif termasuk pemeliharaan kondisional b.
simplifikasi operasi c.
penggantian awal d.
perancangan reliabilitas ke dalam komponen-komponen sistem e.
Instruksi yang tepat kepada para operator.
2. Kebijaksanaan-kebijaksanaan yang cenderung untuk mengurangi akibat kerusakan- kerusakan:
b. Percepatan pelaksanaan reparasi yaitu, meningkatkan jumlah tenaga reparasi
c. Mempermudah tugas reparasi yaitu, disain “modular “ peralatan
d. Penyediaan keluaran alternatif selama waktu reparasi yaitu, peralatan cadangan.
2.3.3 Kegiatan-Kegiatan Pemeliharaan