Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Tinjauan Pustaka

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah menentukan hasil yang lebih signifikan dengan menggunakan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon untuk beberapa nilai parameter.

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui hasil analisis yang menunjukkan bahwa untuk data yang diketahui bentuk distribusinya, uji parametrik dengan menggunakan uji t memberikan hasil yang lebih baik daripada uji nonparametrik dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon, atau sebaliknya.

1.4 Kontribusi Penelitian

a. Mengetahui hasil yang lebih baik dalam bentuk distribusi normal pada uji nonparametrik b. Mengidentifikasi nilai parameter pada uji nonparametrik c. Menambah wawasan dan memperkaya literatur dalam bidang statistika yang berhubungan dengan statistik nonparametrik Universitas Sumatera Utara

1.5 Tinjauan Pustaka

1. Siegel, Sidney, 1992 Dalam melakukan penelitian untuk menetapkan apakah hipotesis yang bersumber pada teori-teori tentang tingkah laku dapat diterima atau tidak. Sesudah memilih hipotesis tertentu yang tampaknya penting dalam suatu teori yaitu mengumpulkan data empiris yang harus menghasilkan informasi langsung mengenai dapatnya hipotesis tersebut diterima. Keputusan mengenai arti data itu mungkin dipertahankan, direvisi atau menolak hipotesis tersebut serta teorinya merupakan sumber hipotesis tersebut. Dalam rangka mencapai suatu keputusan objektif mengenai apakah suatu hipotesis tertentu diperkuat oleh seperangkat data, dipergunakan suatu prosedur objektif untuk menolak atau menerima hipotesis tersebut. Objektifitas yang ditekankan disini, sebab salah satu yang dituntut dari metode ilmiah adalah bahwa seseorang harus sampai pada kesimpulan ilmiah melalui metode-metode yang diketahui umum dan yang dapat diulangi oleh peneliti lain yang kompeten. Prosedur objektif ini harus didasarkan atas informasi yang diperoleh dalam penelitian tersebut, dan didasarkan atas resiko yang sanggup ditanggung bahwa keputusan sehubungan dengan hipotesis tersebut bisa menjadi tidak benar. Suatu tes statistik nonparametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya. Anggapan-anggapan tertentu dikaitkan dengan sejumlah besar tes-tes statistik nonparametrik, yakni bahwa Universitas Sumatera Utara observasi-observasinya independen dan bahwa variabel yang diteliti pada dasarnya memiliki kontinuitas. Namun anggapan-anggapan ini lebih sedikit dan jauh lebih lemah daripada anggapan-anggapan yang berkaitan dengan tes parametrik. Terlebih lagi tes nonparametrik tidak menuntut pengukuran sekuat yang dituntut tes-tes parametrik, sebagian besar tes nonparametrik dapat diterapkan untuk data dalam skala ordinal dan beberapa yang lain juga dapat diterapkan untuk data dalam skala nominal. Dalam mempertimbangkan arah dan besar magnitude relatif perbedaan maka dapat dilakukan suatu tes yang lebih besar kekuatannya. Tes wilcoxon melakukan hal tersebut. Tes wilcoxon memberikan bobot yang lebih besar kepada pasangan yang menunjukkan perbedaan yang besar untuk kedua kondisinya, dibandingkan dengan pasangan yang menunjukkan perbedaan yang kecil. Tes wilcoxon ini adalah tes yang paling berguna bagi para ilmuwan sosial. Dengan data tingkah laku, bukannya tidak lazim bahwa peneliti dapat mengatakan anggota manakah dalam suatu pasangan yang “lebih besar dari”, yaitu mengatakan tanda selisih observasi dalam setiap pasangan dan membuat ranking selisih itu dalam urutan harga absolutnya. Artinya dapat membuat penilaian tentang “lebih besar dari” itu antara dua penampilan dalam masing- masing pasangan, dan juga dapat membuat penilaian antara dua skor yang berbeda yang timbul dari setiap dua pasangan. Universitas Sumatera Utara 2. Hasan, Iqbal. M, 2001 Uji Wilcoxon pertama kali diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945. Uji Wilcoxon merupakan pengembangan dari Uji t dengan ketelitian hasil analisis Wilcoxon dibandingkan Uji t adalah tidak hanya dapat menunjukkan arah perbedaan tetapi juga dapat menunjukkan perbedaan antara kelompok – kelompok yang dibandingkan. Uji peringkat bertanda Wilcoxon digunakan jika besaran maupun arah perbedaan relevan untuk menentukan apakah terdapat pebedaan yang sesungguhnya antara data yang satu dengan data yang lainnya. Uji peringkat bertanda Wilcoxon tidak hanya memanfaatkan informasi tentang arah tetapi juga besarnya perbedaan pasangan nilai itu. Langkah – langkah pengujian urutan bertanda Wilcoxon ialah sebagai berikut: - Menentukan formulasi hipotesis H : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah sama tidak ada perbedaan nyata antara pasangan data H 1 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah berbeda ada perbedaan nyata antara pasangan data - Menentukan taraf nyata α dengan T tabelnya Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi - Menentukan kriteria pengujian H diterima apabila t hitung T tabel H ditolak apabila t hitung T tabel - Menentukan nilai uji statistik nilai nilai t hitung Tahap – tahap pengujian ialah sebagai berikut: - Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data - Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang Universitas Sumatera Utara - Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-ratanya - Beda nol tidak diperhatikan - Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau tanda jenjang - Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif - Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai t hitung , yaitu uji nilai statistik - Membuat kesimpulan Menyimpulkan H diterima atau ditolak Untuk pasangan data lebih besar dari 25 n 25 , pengujiannya menggunakan nilai z yaitu : z = E T = σ T =

1.6 Metode Penelitian