2.11 Uji Wilcoxon untuk pengamatan berpasangan
Uji tanda ditunjukkan dengan pemberian tanda tambah atau kurang, anggota yang mana dari pengamatan yang berpasangan yang lebih besar, tapi tidak menunjukkan
besarnya selisih tersebut. Suatu uji memperhitungkan tanda dan besarnya selisih telah dikemukakan oleh Wilcoxon dan sekarang biasa disebut sebagai Uji Wilcoxon untuk
pengamatan berpasangan. Uji wilcoxon lebih peka daripada uji tanda dalam menentukan perbedaan antara rataan populasi dan karena itu akan dibahas secara
mendalam. Untuk menguji hipotesis bahwa μ
1
= μ
2
dengan uji Wilcoxon, mula-mula kesampingkan semua selisih yang besarnya nol dan kemudian rank b
i
, yaitu sisanya, tanpa memperhatikan tandanya. Rank 1 diberikan pada nilai mutlak b
i
yang terkecil, rank 2 pada terkecil berikutnya, dan seterusnya. Bila nilai mutlak dari dua atau lebih
selisih sama, berilah pada tiap selisih rata-rata dari yang seharusnya akan diberikan seandainya selisih tersebut dapat diberikan. Bila tidak ada perbedaaan antara kedua
rataan populasi, maka jumlah ruang dari selisih yang positif seharusnyalah hampir sama dengan jumlah rank dari selisih yang negatif.
Uji ini digunakan untuk menguji kondisi variabel pada sampel yang berpasangan atau dapat juga untuk penelitian sebelum dan sesudah. Dalam uji ini
ingin diketahui manakah yang lebih besar dari antara pasangan. Misalkan d
i
= selisih tiap pasangan yang harus dibuat ranking, untuk d
i
tanpa memperhatikan tandanya, rank 1 diberikan untuk harga mutlak d
i
terkecil dan rank terbesar untuk harga mutlak d
i
terbesar. Kemudian untuk masing-masing ranking berikan tandanya sesuai dengan tanda selisih yaitu tanda + dan -.
Universitas Sumatera Utara
Bila perlakuan pertama sama pengaruhnya dengan perlakuan kedua, yaitu apabila H
o
benar, diharapkan akan dijumpai beberapa d
i
yang bertanda + dan beberapa yang bertanda – dalam jumlah yang sama. Jika jumlah tersebut berbeda, maka berarti
perlakuan pertama berbeda dengan perlakuan kedua.
Tujuan Penggunaan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon ialah menggunakan arah dan besar perbedaan untuk mengetahui apakah benar-benar terdapat perbedaan pada
data ordinal pasangan tersebut.
\
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN DAN HASIL
3.1 Pembahasan