Komposisi Jenis Kelamin Anak Usia Anak Terkecil

3. Komposisi Jenis Kelamin Anak

Mayoritas budaya masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk lebih menyenangi kelahiran anak laki-laki, dibandingkan kelahiran anak perempuan. Preferensi jenis kelamin laki-laki ini terutama terjadi di kalangan budaya Islam, Cina, India, dan di Indonesia, budaya ini ditemukan terutama pada masyarakat Batak dan Bali. Pemilihan secara aktif jenis kelamin anak-anak perempuan sex preference culture tampaknya hanya ada pada beberapa budaya tertentu. Faktor budaya ini yang antara lain menyebabkan suatu pasangan berkeinginan untuk menambah anak terus hingga keinginan untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu terwujud Irawan, 2008. Pemilihan metode kontrasepsi modern dan tradisional secara signifikan berhubungan dengan komposisi jenis kelamin anak hidup yang dimiliki. Kecenderungan penggunaan metode kontrasepsi modern meningkat seiring dengan banyaknya jumlah anak laki-laki Jayaraman, Mishra, Arnold, 2008. Penggunaan metode permanen secara positif berhubungan dengan meningkatnya jumlah anak laki-laki Mannan, 2002; Jayaraman, Mishra, Arnold, 2008.

4. Usia Anak Terkecil

Usia anak terkecil erat hubungannya dengan pengaturan jarak kehamilan selanjutnya. Jarak kelahiran yang aman antara anak satu dengan lainnya adalah 27 sampai 32 bulan. Pada jarak ini si ibu akan memiliki bayi yang sehat serta selamat saat melewati proses kehamilan Agudelo, 2007. Jarak kehamilan atau kelahiran yang berdekatan juga dapat memicu pengabaian pada anak pertama secara fisik Universitas Sumatera Utara maupun psikis, yang dapat menimbulkan rasa cemburu akibat ketidaksiapan berbagi kasih sayang dari orang tuanya Yolan, 2007. Perencanaan kehamilan dapat dilakukan dengan mengikuti program Keluarga Berencana KB. Usia anak terkecil suatu pasangan dapat mempengaruhi pemilihan metode dalam dua cara. Di daerah-daerah tempat angka kematian bayi tinggi, sebagian pasangan dengan anak yang masih kecil dan tidak lagi menginginkan anak menunda pemakaian metode kontrasepsi permanen sampai mereka cukup yakin bahwa anak mereka akan bertahan hidup. Seorang wanita yang baru melahirkan mungkin mengandalkan efek kontrasepsi dari menyusui atau memilih metode komplementer yang dapat digunakan sewaktu menyusui WHO, 2006. Menurut sebuah penelitian, wanita yang baru melahirkan, atau dengan kata lain memiliki anak balita cenderung menggunakan metode kontrasepsi modern Lyons-Amos, Durrant, Padmadas, 2011.

5. Jenis Persalinan Terakhir

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi suntik pada pasangan usia subur (PUS) di Kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan

5 54 121

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pasangan Usia Subur (PUS) Tidak Menggunakan Alat Kontrasepsi Di Dusun II Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

7 110 68

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 10

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 1

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 6

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 2 21

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 7

Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu

0 0 58

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNMET NEED PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOKARAJA II TAHUN 2016

0 0 12